Sistem Rem Hidrolik Pada Sepeda Motor

sistem hidrolik pada rem sepeda motor, antara efektifitas dan bahaya yang terlintas.

mungkin ada beberapa dari anda yang pernah mendengar atau bahkan mengalami kondisi rem blong apalagi sedang berada pada jalanan turunan. itu kan sangat berbahaya, karena bisa mengancam nyawa pengendara dan nyawa orang lain.

kebanyakan kasus rem blong ini ternyata dialami pada rem hidrolik. padahal, rem ini dinilai lebih baik daripada rem mekanis. mengapa justru bisa begitu ?

nah di artikel ini kita akan mengulas secara detail sistem rem hidrolik pada sepeda motor, bagaimana cara kerjanya, dan apa kelebihan dan kekurangannya.

Prinsip Kerja Rem Hidrolik

Rem hidrolik dipakai untuk mengatasi kerugian tenaga pada rem mekanis. jadi pada rem mekanis yang pakai kawat, ada kerugian karena kawat itu kan bergesekan dengan selongsongnya. dan gesekan ini memangkas energi pengereman.

dengan kata lain, butuh lebih banyak tenaga untuk mengerem. ditambah ada pemuaian dari kawat yang membuat kadang rem ini perlu distel.

sementara rem hidrolik, itu tidak pakai kawat melainkan pakai fluida atau minyak rem. prinsipnya menggunakan hukum pascal.

jadi gampangnya begini, tekanan yang diberikan pada tuas rem itu akan diteruskan ke kaliper rem dengan besar tekanan yang sama tanpa ada kerugian tenaga. namun, gaya atau tenaga diantara input dan output bisa direkayasa dengan mengubah diameter input dan outputnya.

ketika diameter piston input lebih kecil daripada diameter piston output, maka tenaga yang dihasilkan pada piston output akan lebih besar dari tenaga yang kita berikan pada piston input.

nah mungkin anda belum tahu, kalau piston ini adalah komponen untuk mendorong fluida didalam sistem hidrolik. tuas rem akan terhubung ke piston input sehingga ketika ditekan, itu akan mendorong piston input. dorongan piston input akan menekan fluida sehingga tekanan fluida naik.

fluida bertekanan akan menekan piston output yang ada di kaliper rem. piston output yang tertekan akan terdorong keluar sehingga menekan kampas rem.

nah jadi dengan rekayasa diameter piston input dan output yang berbeda, tenaga yang diperlukan untuk menekan tuas rem lebih kecil namun energi pengeremannya tetap besar.

itulah mengapa rem hidrolik itu lebih pakem. itulah salah satu kelebihan yang paling dominan pada rem hidrolis. cukup tekan tuas rem sedikit saja, rem sudah pakem.

Tapi apa kekurangannya ?

Rawan masuk angin

jadi fluida yang dipakai pada sistem rem hidrolik itu sifatnya padat. artinya ketika ditekan volumenya tetap. ketika sistem hidrolik ini kemasukan udara, udara itukan sifatnya bisa dikompresi. artinya ketika ditekan, tekanannya naik tapi volumenya semakin kecil. nah itu akan menghilangkan daya pengereman.

jadi apakah bisa sistem hidrolik ini kemasukan udara ?

tentu bisa. ketika kita tidak mengecek reservoir minyak rem yang ada didekat tuas rem depan, bisa saja minyak rem disitu sedikit. ketika motor berada pada jalan miring (turunan atau tanjakan), posisi inlet ke saluran hidrolik bisa terekspos udara sehingga udara bisa masuk.

ini  akan menimbulkan rem tiba-tiba ngempos atau blong ketika direm tanpa melambatkan kendaraan.

Terpengaruh suhu

Ketika kita berada pada turunan, dan terus mengaktifkan rem maka rem lebih cepat panas. panas yang merambat sampai ke minyak rem bisa mempengaruhi struktur dari minyak rem itu sendiri, sehingga rem bisa kehilangan daya tekanannya.

ini biasanya terjadi pada motor-motor yang sudah berumur dan minyak remnya belum pernah diganti.

Minyak rem menggumpal

ketika minyak rem tidak diganti selama bertahun tahun, maka struktur minyak rem bisa berubah dari yang awalnya berbentuk fluida atau cair berubah menjadi kental seperti gel. nah minyak yang berbentuk jel ini kurang bisa masuk ke saluran saluran sempit.

dan gel ini malah bisa menghambat saluran saluran minyak rem. sehingga ketika motor minyak remnya tidak pernah diganti, rem bisa tiba-tiba mengalami blong.

jadi, sistem rem hidrolik itu wajib sekali dirawat. ada interval penggantian minyak rem sekitar 2 tahun sekali.

itulah penjelasan tentang sistem rem hidrolik pada sepeda motor. semoga bisa menambah wawasan kita semua.

Popular posts from this blog

Lampu Indikator Mesin Vixion Menyala/Berkedip, Apa Penyebabnya ?

Fungsi Relay 4 kaki & 5 kaki (Plus Gambar Rangkaiannya)

Vixion Anda Brebet, Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya