Apakah Motor Dengan Radiator Pasti Lebih Bagus ?

 

Rata-rata, motor yang sudah dilengkapi dengan radiator punya range harga yang lebih tinggi. Lalu, apakah radiator ini punya korelasi terhadap performa mesin ? apakah motor yang sudah pakai radiator pasti lebih bagus ? kita bahas secara mendalam.

Radiator sendiri, merupakan salah satu komponen pada sistem pendingin mesin. Jadi, radiator ini bukanlah komponen yang berdampak langsung terhadap performa mesin. Karena sistem pendingin itu tugasnya untuk menjaga agar mesin tidak overheat.

Namun, penggunaan radiator bisa menjadi lebih efektif ketimbang jenis sistem pendingin lainnya.

Supaya lebih jelas, saya akan menjelaskan beberapa jenis sistem pendingin yang dipakai pada sepeda motor.


Yang pertama, ada sistem pendingin udara. Jenis sistem pendingin ini, menggunakan udara luar untuk mendinginkan mesin. Jenis sistem pendingin ini, terbilang cukup simpel. Karena tidak butuh komponen lain seperti radiator. Ciri mesin yang pakai sistem pendingin udara, biasanya ada sirip pada blok silinder dan kepala silindernya. Sirip-sirip ini, dipakai untuk memperlebar area kontak antara permukaan mesin yang panas, dengan udara luar yang mendinginkan.

Sistem pendingin udara sendiri, juga ada dua jenis. Yang pertama, natural air cooling system. Ini biasa dipakai pada motor bebek atau sport naked yang letak mesinnya terekspos udara bebas. Contohnya seperti ini. Jadi, ketika motor berjalan, udara secara otomatis mengenai mesin. Ini akan mengaktifkan sistem pendinginan.

Yang kedua, adalah forced air cooling system. Kalau ini, dipakai pada motor matic yang letak mesinnya lebih tertutup. Bedanya, jenis ini punya kipas untuk menciptakan aliran udara. Seperti pada contoh ini, kipas yang terhubung ke engkol mesin akan berputar ketika mesin nyala. Dan putaran kipas akan mengeluarkan hawa panas dari area mesin ke udara bebas.

Jadi intinya, sistem pendingin ini hanya memanfaatkan aliran udara disekitar mesin untuk mendinginkan suhu mesin. Sehingga tidak perlu lagi komponen tambahan seperti radiator. Namun karena ini, maka daya pendinginan sistem pendinginan udara jadi kurang maksimal jika kapasitas mesinnya lumayan besar.

Oleh sebab itu, digunakan sistem yang lebih maju, yakni water cooling system. Sesuai namanya, sistem pendinginan ini menggunakan air sebagai media penghantar panas. Jadi, mesin yang sudah pakai radiator, itu punya rongga khusus yang nantinya akan terisi oleh air pendingin. Air pendingin ini akan bersirkulasi disetiap rongga ini. Sehingga ketika suhu mesin naik, suhu air pendingin juga ikut naik. Ketika suhu air pendingin naik, air ini akan disirkulasikan ke radiator. Di radiator, suhu air tersebut akan diturunkan.

Teknisnya, air akan masuk ke sirip-sirip radiator. Lalu dibelakang radiator, ada kipas yang akan menghembuskan udara melewati sirip radiator. Sehingga air yang telah melewati sirip ini, suhunya bisa lebih rendah. Air yang suhunya lebih rendah, dimasukan lagi ke rongga mesin untuk menyerap panas pada fase berikutnya.

Jadi kalau dilihat, sebenarnya antara natural air cooling system dengan water cooling system hampir sama. Keduanya sama-sama menggunakan udara sebagai media akhir melepaskan panas mesin. Namun yang jadi perbedaan, water cooling system dapat mengumpulkan panas mesin dalam satu titik. Yaitu di radiator. Dan disini, udara yang melewati radiator juga bisa diatur kecepatannya. Jadi jika memang panas mesin masih belum terlalu tinggi, kipas akan muter kecepatan rendah. Tapi saat mesin mulai panas, putaran kipas bisa lebih cepat.

Hal ini tidak bisa dilakukan oleh natural air cooling system. Dimana laju pendinginan, dipengaruhi oleh kecepatan motor.

Yang beda lagi, mesin dengan water cooling system punya bentuk lebih kompak. Karena blok mesin tidak perlu dilengkapi dengan sirip. ini, bisa membuat space mesin jadi lebih lebar. Sehingga jika mau pakai mesin kapasitas besar pun masih muat.

Dari perbedaan tersebut, maka bisa disimpulkan kalau water cooling system yang pakai radiator itu, digunakan untuk mesin dengan kapasitas yang lebih besar. Seperti 150 sese keatas. Dan kenapa motor dengan radiator itu lebih mahal ? itu karena banyak komponen tambahan pada water cooling system, seperti radiator, selang radiator, tabung reservoir, blok silindernya juga beda, dan ada juga mekanisme kipas yang lumayan rumit.

Jadi balik lagi ke pertanyaan awal, apakah motor dengan radiator itu performanya lebih bagus ? kalau menurut saya itu tidak berpengaruh. Karena mesin sendiri sebenarnya butuh panas agar performanya maksimal. Tapi kalau terlalu panas juga tidak baik. Jadi, penggunaan radiator pada mesin kapasitas kecil, bisa membuat mesin tidak mencapai suhu kerjanya. Sehingga justru itu mengurangi performa mesin.

Intinya, mau pakai radiator atau tidak, itu disesuaikan dengan kapasitas dan gaya motor itu sendiri. Motor 150 cc kebawah dengan style touring, masih oke jika pakai natural air cooling tanpa radiator. Tapi jika style motornya sport, yang juga mengincar kecepatan, biasanya pakai radiator.

Popular posts from this blog

Fungsi Relay 4 kaki & 5 kaki (Plus Gambar Rangkaiannya)

Lampu Indikator Mesin Vixion Menyala/Berkedip, Apa Penyebabnya ?

Rangkaian dan Cara Kerja Sistem Klakson Dengan Relay