Oksida Belerang Itu Apa sih ? Darimana Asalnya ? dan Apa Efeknya ?
Oksida belerang sangat erat hubungannya dengan zat polutan. Hal ini karena, gas oksida belerang yang ada diudara memang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil.
Lalu sebenarnya oksida belerang itu gas seperti apa sih ? dan apa efeknya untuk lingkungan dan kesehatan ?
Pengertian Oksida Belerang
Oksida belerang yaitu gas tidak berwarna yang terdiri dari satu atom sulfur dan dua atom oksigen. Rumus kimianya ditulis SO2. Gas ini beracun dan bersifat asam.
Lalu dari mana oksida belerang ini berasal ?
1. Aktifitas gunung berapi
Gas SO2 dalam jumlah besar, diproduksi kali pertama dari aktifitas letusan gunung berapi. Namun sekarang, jumlah SO2 di atmosfer sudah sangat banyak. Hal itu karena, pemakaian bahan bakar fosil dapat menimbulkan emisi yang mengandung senyawa belerang.
Pada tahun 1950 – an, di London dihasilkan asap berwarna kuning yang merupakan gas SO2 yang dihasilkan dari pembakaran lampu yang menggunakan bahan bakar fosil. Gas ini menyebabkan kematian.
2. Pembangkit listrik dari batu bara
Selain gunung berapi, sulfur juga dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Contohnya batu bara yang kerap dijadikan bahan bakar pada pembangkit listrik.
pembangkit listrik yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya juga menyumbang emisi sulfur di atmosfer
3. Emisi dari kendaraan bermotor
Bahan bakar minyak juga menjadi sumber penyumbang SO2 di udara. BBM dengan kualitas rendah dan harga murah ketika dibakar dapat menghasilkan gas SO2 dalam jumlah banyak. Hal ini akan memperburuk kualitas udara.
4. Proses pengolahan mineral
Sumber terakhir yang menyumbang banyaknya SO2 di udara adalah dari proses pengolahan mineral yang mengandung belerang. Proses pengolhan mineral pada banyak smelting, menyebabkan belerangnya teroksidasi menjadi belerang dioksida yang lepas ke udara.
Dari banyaknya sumber penghasil belerang, adakah cara untuk mengatasinya ?
Dulu,untuk mengurangi masalah polusi udara oleh gas yang dihasilkan oleh pabrik adalah dengan membuat cerobong asap buangan lebih tinggi, sehingga SO2 yang dihasilkan bisa berlajan lebih jauh dari lingkungan parbik.
namun, SO2 yang ada di atas atomsfer akan bereaksi dengan air dan membentuk asam sulfat yang merupakan zat dengan tingka keasaman yang lebih kuat. Reaksinya sepertii berikut :
SO2(g) + H2O(g) + “O” ==> H2SO4(aq)
Kemudian, asam sulfat akan larut ke dalam air hujan dan turun sebagai fenomena yang kita kenal dengan hujan asam.
Hujan asam sendiri, karena airnya mengandung zat asam maka bisa berbahaya bagi bangunan, tumbuhan hingga menyebabkan iritasi pada kulit.
Tapi akhir – akhir ini, para peneliti mempelajari bagaimana caranya mengurangi emisi gas SO2 pada proses industri. Salah satunya adalah dengan mengubah SO2 menjadi CaSO4.
Prosesnya kurang lebih seperti ini, bubuk kapur (kalsium karbonat) dicampur dengan bara. Batu baranya kemudian dibakar menghasilkan panas sekitar 1000 0C. suhu ini cukup tinggi untuk mendekomposisikan kalsium karbonat.
CaCO3(s) ===> CaO(s) + CO2(g)
Kalsium oksida akan bereaksi dengan gas SO2 dan oksigen menghasilkan calsium sulfat.
2CaO(s) + 2SO2(g) + O2(g) ===> 2 CaSO4(s)
Kalsium sulfat yang dihasilkan berbentuk debu yang akan dikumpulkan oleh pengendap elektrostatik.
CasSO4 yang sudah dikumpulkan, bisa dimanfaatkan sebagai bahan anti api dan bahan baku semen.
Meski penjelasan diatas kita telah belajar ternyata oksida belerang itu berdampak negatif, tapi nyatanya zat ini ada kegunaannya juga.
SO2 digunakan sebagai pemutih dan pembersih terutama untuk buah – buahan. Keasaman pada SO2 sangat efektif untuk mebersihkan buah dari segala organisme yang dapat merusak buah.
Mungkin itu saja artikel tentang oksida belerang. Semoga bermanfaat.