5 Jenis Metode Penelitian Kualitatif + Penjelasannya
Ada 5 macam cara yang bisa dilakukan dalam metode penelitian kualitatif. Apa saja dan apa perbedaannya ?
Kita akan membahasnya secara mendalam diartikel ini.
Metode penelitian kualitatif merupakan cara mencari kesimpulan akan suatu fenomena yang menitikberatkan pada kedalaman data. Penelitian ini biasanya dilakukan untuk mencari jawaban atas suatu pertanyaan sosial/fenomena lingkungan yang bersifat khusus pada waktu dan tempat tertentu.
Anda bisa membaca penjelasan lengkap tentang riset kualitatif pada artikel berikut : Metode Penelitian Kualitatif, Pengertian, Tujuan dan Contoh.
Karena bersifatk khusus, hasil penelitian tidak bisa digunakan untuk fenomena yang sama di waktu dan tempat yang berbeda alasannya karena datanya juga berbeda. Meski demikian hasil penelitian yang berbentuk narasi bisa dijadikan teori pembanding.
Contoh Penelitian kualitatif antara lain ;
Lalu apa saja jenisnya ?
1. Metode Grounded theory
Metode grounded theory merupakan sebuah riset yang diawali dari teori yang sudah ada. Lalu peneliti melakukan pengamatan dan wawancara langsung dilapangan untuk menguji kebenaran teori sebelumnya.
Dalam menjalankan riset ini peneliti terlebih dahulu mempelajari teori yang akan diteliti. Selanjutnya, peneliti melakukan crosscek secara langsung dilapangan.
Saat peneliti sudah sampai dilapangan, peneliti akan mengabaikan teori yang sudah ada karena peneliti harus obyektif melihat hasil dari data-data yang ditemukan dilapangan, Bisa juga hasil penelitian akan berbeda dengan teori sebelumnya karena data dilapangan bersifat dinamis atau berubah-ubah seiring berjalannya waktu.
2. Metode Historis
Metode historis dilakukan untuk meneliti peristiwa atau fenomena yang terjadi dimasa lampau. Karena yang diteliti adalah sesuatu yang telah terjadi, mustahil bagi peneliti untuk hadir secara langsung saat peristiwa berlangsung.
Untuk mengumpulkan data, peneliti akan mengamati tempat peristiwa itu berlangsung, benda-benda yang terkait serta melakukan wawancara pada orang yang masih berhubungan dengan peristiwa yang diteliti.
Hasilnya berupa narasi yang menjelaskan mengapa peristiwa itu berlangsung disertai dalil-dalil yang masuk di akal.
3. Metode Fenomenologi
Fenomenologi adalah metode untuk mencari kesamaan makna dari suatu peristiwa atau fenomena yang dialami sekelomok orang.
Contoh untuk menjawab pertanyaan apa yang dirasakan seorang ibu setelah melahirkan anak pertamanya ? maka ini bisa dicari tahu lewat penelitihan fenomenologi.
Dalam hal ini peneliti akan mengumpulkan sekelompok ibu-ibu muda sebagai responden lalu mendengarkan cerita mereka satu persatu akan pengalamanya, apa yang dirasakannya saat menjadi seorang ibu.
Dan dari semua cerita tersebut akan dicari satu kesamaan makna yang menggambarkan perasaan seorang ibu setelah melahirkan anak pertamanya.
Metode ini kental akan psikologi dan filosofi karena untuk mencari data, peneliti harus mewawancarai tiap responden dan memahami apa yang mereka rasakan.
4. Metode Etnografi
Metode etnografi adalah sebuah metode penelitian yang digunakan untuk mengungkap makna/esensi dibalik sebuah kebudayaan/pola hidup pada suatu kelompok masyarakat.
Dalam menjalankan penelitian ini, peneliti tidak hanya mengamati tapi juga menyatu dengan kelompok masyarakat yang dipilih, Oleh sebab itu, jangka waktu penelitian ini tidak berlangsung dalam hitungan hari tapi bisa berbulan-bulan.
Dengan kata lain, peneliti bukan cuma menanyakan tapi juga merasakan secara langsung menjadi bagian dalam kelompok sosial yang diteliti. Meski demikian, peneliti tetap mengumpulkan data-data seperti foto, artefak, buku harian, catatan yang berhubungan dengan fokus penelitian.
5. Metode Studi Kasus
Hampir sama dengan metode historis, studi kasus adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dibalik sebuah fenomena/peristiwa. Bedanya, metode historis digunakan untuk peristiwa yang sudah terjadi, sementara studi kasus untuk peristiwa yang sedang berlangsung.
Untuk mengungkap apa yang terjadi dibalik suatu peristiwa yang sedang berlangsung, peneliti akan mengumpulkan data-data yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara langsung terhada semua yang berhubungan.
Penelitian ini mengedepankan kedalaman data, sehingga meski jumlah apa yang diamati/jumlah responden sedikit, satu obyek/responden bisa memerlukan waktu yang lama untuk mengambil data.
Data-data tersebut akan saling melengkapi sehingga akan nampak jelas ada apa dibalik peristiwa yang sedang berlangsung.
Kelima metode diatas tidak hanya diaplikasikan pada penelitian akademis, tapi juga digunakan untuk mengungkap fenomena alam, sosial hingga aksi kriminal.
Kita akan membahasnya secara mendalam diartikel ini.
Metode penelitian kualitatif merupakan cara mencari kesimpulan akan suatu fenomena yang menitikberatkan pada kedalaman data. Penelitian ini biasanya dilakukan untuk mencari jawaban atas suatu pertanyaan sosial/fenomena lingkungan yang bersifat khusus pada waktu dan tempat tertentu.
Anda bisa membaca penjelasan lengkap tentang riset kualitatif pada artikel berikut : Metode Penelitian Kualitatif, Pengertian, Tujuan dan Contoh.
Karena bersifatk khusus, hasil penelitian tidak bisa digunakan untuk fenomena yang sama di waktu dan tempat yang berbeda alasannya karena datanya juga berbeda. Meski demikian hasil penelitian yang berbentuk narasi bisa dijadikan teori pembanding.
Contoh Penelitian kualitatif antara lain ;
- Penerapan Manajemen Pembiayaan Pendidikan Berbasis Madrasah Terhadap Mutu Sekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Sekayu.
- Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Unggulan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Lahat Sumatera Selatan.
- Konsep Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Sekolah (Analisis Terhadap Konsep Majemen Berbasis Sekolah)
Lalu apa saja jenisnya ?
5 Jenis Metode Penelitian Kualitatif
1. Metode Grounded theory
Metode grounded theory merupakan sebuah riset yang diawali dari teori yang sudah ada. Lalu peneliti melakukan pengamatan dan wawancara langsung dilapangan untuk menguji kebenaran teori sebelumnya.
Dalam menjalankan riset ini peneliti terlebih dahulu mempelajari teori yang akan diteliti. Selanjutnya, peneliti melakukan crosscek secara langsung dilapangan.
Saat peneliti sudah sampai dilapangan, peneliti akan mengabaikan teori yang sudah ada karena peneliti harus obyektif melihat hasil dari data-data yang ditemukan dilapangan, Bisa juga hasil penelitian akan berbeda dengan teori sebelumnya karena data dilapangan bersifat dinamis atau berubah-ubah seiring berjalannya waktu.
2. Metode Historis
Metode historis dilakukan untuk meneliti peristiwa atau fenomena yang terjadi dimasa lampau. Karena yang diteliti adalah sesuatu yang telah terjadi, mustahil bagi peneliti untuk hadir secara langsung saat peristiwa berlangsung.
Untuk mengumpulkan data, peneliti akan mengamati tempat peristiwa itu berlangsung, benda-benda yang terkait serta melakukan wawancara pada orang yang masih berhubungan dengan peristiwa yang diteliti.
Hasilnya berupa narasi yang menjelaskan mengapa peristiwa itu berlangsung disertai dalil-dalil yang masuk di akal.
3. Metode Fenomenologi
Fenomenologi adalah metode untuk mencari kesamaan makna dari suatu peristiwa atau fenomena yang dialami sekelomok orang.
Contoh untuk menjawab pertanyaan apa yang dirasakan seorang ibu setelah melahirkan anak pertamanya ? maka ini bisa dicari tahu lewat penelitihan fenomenologi.
Dalam hal ini peneliti akan mengumpulkan sekelompok ibu-ibu muda sebagai responden lalu mendengarkan cerita mereka satu persatu akan pengalamanya, apa yang dirasakannya saat menjadi seorang ibu.
Dan dari semua cerita tersebut akan dicari satu kesamaan makna yang menggambarkan perasaan seorang ibu setelah melahirkan anak pertamanya.
Metode ini kental akan psikologi dan filosofi karena untuk mencari data, peneliti harus mewawancarai tiap responden dan memahami apa yang mereka rasakan.
4. Metode Etnografi
Metode etnografi adalah sebuah metode penelitian yang digunakan untuk mengungkap makna/esensi dibalik sebuah kebudayaan/pola hidup pada suatu kelompok masyarakat.
Dalam menjalankan penelitian ini, peneliti tidak hanya mengamati tapi juga menyatu dengan kelompok masyarakat yang dipilih, Oleh sebab itu, jangka waktu penelitian ini tidak berlangsung dalam hitungan hari tapi bisa berbulan-bulan.
Dengan kata lain, peneliti bukan cuma menanyakan tapi juga merasakan secara langsung menjadi bagian dalam kelompok sosial yang diteliti. Meski demikian, peneliti tetap mengumpulkan data-data seperti foto, artefak, buku harian, catatan yang berhubungan dengan fokus penelitian.
5. Metode Studi Kasus
Hampir sama dengan metode historis, studi kasus adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dibalik sebuah fenomena/peristiwa. Bedanya, metode historis digunakan untuk peristiwa yang sudah terjadi, sementara studi kasus untuk peristiwa yang sedang berlangsung.
Untuk mengungkap apa yang terjadi dibalik suatu peristiwa yang sedang berlangsung, peneliti akan mengumpulkan data-data yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara langsung terhada semua yang berhubungan.
Penelitian ini mengedepankan kedalaman data, sehingga meski jumlah apa yang diamati/jumlah responden sedikit, satu obyek/responden bisa memerlukan waktu yang lama untuk mengambil data.
Data-data tersebut akan saling melengkapi sehingga akan nampak jelas ada apa dibalik peristiwa yang sedang berlangsung.
Kelima metode diatas tidak hanya diaplikasikan pada penelitian akademis, tapi juga digunakan untuk mengungkap fenomena alam, sosial hingga aksi kriminal.