Mesin Mobil Mati Saat Digas, Apa Penyebabnya ?
Mengapa mesin mobil bisa hidup secara berkelanjutan ? itu karena ada pasokan udara beserta bensin yang dibakar oleh percikan api busi saat tekanan kompresi sedang tinggi.
Kalau ingin menaikan RPM mesin, maka kita akan menginjak pedal gas. Sebenarnya saat pedal gas diinjak, kita membuka katup mesin supaya udara yang masuk bisa lebih banyak. Namun, semakin banyak udara yang masuk ke silinder mesin harus juga diimbangi dengan pasokan bensin yang juga lebih banyak.
Masalahnya, ketika kita gas mesin kadang pasokan bensin tetap stagnan sehingga pembakaran mesin akan missed. Itulah sebabnya mengapa ketika kita gas mesin mobil kita, kadang mesin malah mati.
Tapi apa hanya itu penyebabnya ? mari kita bahas lagi lebih detail.
1. Fuel pump lemah
Fuel pump adalah komponen yang memompa bensin dari tanki supaya masuk ke saluran injeksi bahan bakar. Selain itu, fungsi fuel pump juga mengatur tekanan bahan bakar pada sistem injeksi.
Jadi ketika idle tekanan bahan bakar pada saluran injeksi sudah ditetapkan pada sekian Pa. Ketika mesin digas, otomatis kebutuhan bensin lebih banyak otomatis tekanan fuel pump dinaikan agar semprotan bensin dari injektor bisa lebih banyak.
Namun, kalau fuel pump mengalami mall function, tekanan pada fuel pump tetap saja stagnan sehingga akan ada kekurangan bensin ketika mesin sedang digas.
Akibatnya, mesin mobil akan brebet dan akhirnya mati. Mesin cenderung kembali normal saat dinyalakan kembali, tapi seperti biasa ketika digas juga akan brebet lalu mati.
Masalah fuel pump ini bisa disebabkan dari faktor soket fuel pump yang kotor, atau karena memang motor dari fuel pump itu sendiri sudah eror.
Jadi solusinya, adalah dengan mengganti fuel pump dengan yang baru.
2. EFI sistem bermasalah
Tidak bisa dipungkiri lagi saat ini sistem elektronik fuel injeksi sudah diterapkan pada hampir tiap mobil baik mobil keluarga ataupun mobil niaga. Sistem ini memang lebih praktis karena kita tidak diribetkan dengan penyetelan-penyetalan karburator karena memang keberadaan karburator sudah diganti dengan injektor.
Namun, permasalah yang kerap hadir pada sistem injeksi ada dibagian elektrikalnya. Masalah bisa sensor injeksinya yang rusak, ECU yang eror, atau bisa juga injektornya yang rusak.
Yang lebih parah, kita tidak bisa mendeteksi dimana letak kerusakannya secara spesifik tanpa alat scan.
Namun, ketika ada masalah pada sistem EFI maka pengaturan suplai bahan bakar akan eror. Sehingga selain mesin yang mati saat digas, biasanya juga ada masalah seperti mesin yang brebet di RPM tinggi maupun di RPM rendah juga mesin yang susah dihidupkan.
Yang bisa anda lakukan hanyalah menkontak bengkel resmi untuk melakukan pengecekan. Anda bisa melihat pada indikator dashboard mobil anda, biasanya lampu cek engine (berwarna kuning) akan berkedip-kedip. Itu adalah tanda bahwa ada eror pada elektrikan mesin mobil.
3. Busi lemah
Fungsi busi adalah sebagai pemantik agar campuran udara dan bensin yang sudah menjadi gas, bisa terbakar dengan sempurna. Cara kerjanya, busi akan memercikan api ketika akhir langkah kompresi mesin.
Hasilnya berupa pembakaran yang menghasilkan energi ekpansi, energi tersebut digunakan untuk menggerakan piston juga sebagai output energi mesin.
Karena busi itu bekerja didalam silinder mesin yang sudah pasti akan berinteraksi langsung dengan pembakaran maka busi sering mendapatkan masalah seperti busi gosong dan berkerak. Masalah itu akan menyebabkan api yang dihasilkan busi menjadi lebih kecil.
Api busi yang kecil, sebenarnya masih mampu memicu pembakaran dengan intensitas rendah. Tapi ketika mesin digas (RPM mesin dinaikan) maka intensitas pembakaran menjadi lebih banyak maka busi tidak sanggup lagi, hasilnya mesin akan pincang ketika digas.
Kalau busi yang bermasalah Cuma satu, biasanya mesin tidak sampai mati tapi kalau yang bermasalah sampai 3 maka mesin akan mati.
Ketika masalah ini muncul, cek engine tidak berkedip sehingga langsung saja anda buka businya untuk dicek apakah masih layak pakai atau tidak.
4. Koil pengapian lemah
Koil adalah faktor utama pengapian mesin, sementara busi sebenarnya hanya pengubah energi listrik menjadi percikan api.
Untuk menghasilkan percikan api pada busi, koil akan menaikan tegangan aki dari 12 volt menjadi 20 KV. Listrik bertegangan tinggi tersebut langsung dikimkan ke busi untuk proses pemercikan.
Ketika output tegangan coil lebih rendah, otomatis api yang dihasilkan busi juga lebih lemah meski anda menggunakan busi yang paling baik sekalipun.
Gejala yang munculitu tergantung jenis coil mesin, apakah menggunakan single coil pack, dual coil pack atau one-for-all. Untuk tipe single coil pack, setiap busi memiliki satu coil jadi kalau ada salah satu coil yang lemah mesin akan pincang ketika digas.
Sementara untuk tipe one-for-all, hanya ada satu coil untuk semua busi sehingga ketika coil lemah otomatis mesin akan mati saat digas.
Yang menyebabkan tegangan output coil melemah adalah faktor kualitas coil serta faktor pemakaian, jadi ketika coil mulai lemah tugas anda hanyalah mengganti coil tersebut maka masalah selesai.
Kalau ingin menaikan RPM mesin, maka kita akan menginjak pedal gas. Sebenarnya saat pedal gas diinjak, kita membuka katup mesin supaya udara yang masuk bisa lebih banyak. Namun, semakin banyak udara yang masuk ke silinder mesin harus juga diimbangi dengan pasokan bensin yang juga lebih banyak.
Masalahnya, ketika kita gas mesin kadang pasokan bensin tetap stagnan sehingga pembakaran mesin akan missed. Itulah sebabnya mengapa ketika kita gas mesin mobil kita, kadang mesin malah mati.
Tapi apa hanya itu penyebabnya ? mari kita bahas lagi lebih detail.
4 Penyebab Mesin Mobil Mati Saat Digas
1. Fuel pump lemah
Fuel pump adalah komponen yang memompa bensin dari tanki supaya masuk ke saluran injeksi bahan bakar. Selain itu, fungsi fuel pump juga mengatur tekanan bahan bakar pada sistem injeksi.
Jadi ketika idle tekanan bahan bakar pada saluran injeksi sudah ditetapkan pada sekian Pa. Ketika mesin digas, otomatis kebutuhan bensin lebih banyak otomatis tekanan fuel pump dinaikan agar semprotan bensin dari injektor bisa lebih banyak.
Namun, kalau fuel pump mengalami mall function, tekanan pada fuel pump tetap saja stagnan sehingga akan ada kekurangan bensin ketika mesin sedang digas.
Akibatnya, mesin mobil akan brebet dan akhirnya mati. Mesin cenderung kembali normal saat dinyalakan kembali, tapi seperti biasa ketika digas juga akan brebet lalu mati.
Masalah fuel pump ini bisa disebabkan dari faktor soket fuel pump yang kotor, atau karena memang motor dari fuel pump itu sendiri sudah eror.
Jadi solusinya, adalah dengan mengganti fuel pump dengan yang baru.
2. EFI sistem bermasalah
Tidak bisa dipungkiri lagi saat ini sistem elektronik fuel injeksi sudah diterapkan pada hampir tiap mobil baik mobil keluarga ataupun mobil niaga. Sistem ini memang lebih praktis karena kita tidak diribetkan dengan penyetelan-penyetalan karburator karena memang keberadaan karburator sudah diganti dengan injektor.
Namun, permasalah yang kerap hadir pada sistem injeksi ada dibagian elektrikalnya. Masalah bisa sensor injeksinya yang rusak, ECU yang eror, atau bisa juga injektornya yang rusak.
Yang lebih parah, kita tidak bisa mendeteksi dimana letak kerusakannya secara spesifik tanpa alat scan.
Namun, ketika ada masalah pada sistem EFI maka pengaturan suplai bahan bakar akan eror. Sehingga selain mesin yang mati saat digas, biasanya juga ada masalah seperti mesin yang brebet di RPM tinggi maupun di RPM rendah juga mesin yang susah dihidupkan.
Yang bisa anda lakukan hanyalah menkontak bengkel resmi untuk melakukan pengecekan. Anda bisa melihat pada indikator dashboard mobil anda, biasanya lampu cek engine (berwarna kuning) akan berkedip-kedip. Itu adalah tanda bahwa ada eror pada elektrikan mesin mobil.
3. Busi lemah
Fungsi busi adalah sebagai pemantik agar campuran udara dan bensin yang sudah menjadi gas, bisa terbakar dengan sempurna. Cara kerjanya, busi akan memercikan api ketika akhir langkah kompresi mesin.
Hasilnya berupa pembakaran yang menghasilkan energi ekpansi, energi tersebut digunakan untuk menggerakan piston juga sebagai output energi mesin.
Karena busi itu bekerja didalam silinder mesin yang sudah pasti akan berinteraksi langsung dengan pembakaran maka busi sering mendapatkan masalah seperti busi gosong dan berkerak. Masalah itu akan menyebabkan api yang dihasilkan busi menjadi lebih kecil.
Api busi yang kecil, sebenarnya masih mampu memicu pembakaran dengan intensitas rendah. Tapi ketika mesin digas (RPM mesin dinaikan) maka intensitas pembakaran menjadi lebih banyak maka busi tidak sanggup lagi, hasilnya mesin akan pincang ketika digas.
Kalau busi yang bermasalah Cuma satu, biasanya mesin tidak sampai mati tapi kalau yang bermasalah sampai 3 maka mesin akan mati.
Ketika masalah ini muncul, cek engine tidak berkedip sehingga langsung saja anda buka businya untuk dicek apakah masih layak pakai atau tidak.
4. Koil pengapian lemah
Koil adalah faktor utama pengapian mesin, sementara busi sebenarnya hanya pengubah energi listrik menjadi percikan api.
Untuk menghasilkan percikan api pada busi, koil akan menaikan tegangan aki dari 12 volt menjadi 20 KV. Listrik bertegangan tinggi tersebut langsung dikimkan ke busi untuk proses pemercikan.
Ketika output tegangan coil lebih rendah, otomatis api yang dihasilkan busi juga lebih lemah meski anda menggunakan busi yang paling baik sekalipun.
Gejala yang munculitu tergantung jenis coil mesin, apakah menggunakan single coil pack, dual coil pack atau one-for-all. Untuk tipe single coil pack, setiap busi memiliki satu coil jadi kalau ada salah satu coil yang lemah mesin akan pincang ketika digas.
Sementara untuk tipe one-for-all, hanya ada satu coil untuk semua busi sehingga ketika coil lemah otomatis mesin akan mati saat digas.
Yang menyebabkan tegangan output coil melemah adalah faktor kualitas coil serta faktor pemakaian, jadi ketika coil mulai lemah tugas anda hanyalah mengganti coil tersebut maka masalah selesai.