4 Penyebab Power Steering Berat dan Solusinya
Ada dua masalah utama pada sistem power steering, yakni berat dan bunyi. Dan kedua masalah ini bisa muncul secara bersama-sama.
Lalu apa penyebabnya dan bagaimana solusinya ?
Sistem power steering ada dua jenis, tipe hidrolik dan tipe elektrik. Untuk tipe hidrolik, bisa dikenali dengan adanya oli power steering. Sementara tipe elektrik tidak menggunakan oli power steering.
Ketika setir mobil anda terasa berat, antara power steering tipe hidrolik dan tipe elektrik jelas beda penyebabnya. Namun diartikel ini kita akan mengulas lebih detail pada power steering tipe hidrolik karena tipe ini yang masih banyak digunakan pada mobil.
Lalu apa penyebabnya ?
1. Oli power steering kurang
Oli power steering berfungsi sebagai fluida untuk menyalurkan energi dari pompa ke steering rack. Mungkin ada yang belum tahu, cara kerja power steering itu berawal dari pompa yang menghasilkan tenaga, tenaga tersebut disalurkan ke steering rack oleh oli power steering untuk meringankan beban pengemudian.
Ketika olinya kurang, maka sama halnya seperti rem yang masuk angin. Meski pompa bekerja dengan normal, namun tenaga di steering rack itu masih sangat kurang sehingga beban pengemudian tetap terasa berat.
Kondisi berkurangnya oli power steering bisa disebabkan karena ada kebocoran pada sirkulasi oli power steering. Kebocoran itu bisa terjadi di pompa, selang, klem selang ataupun di steering rack. Biasanya, akan ada tetesan oli dilantai.
Bagaimana solusinya ?
Ketika anda menjumpai oli power steering yang kurang, anda tidak bisa menambahkannya begitu saja karena kalau bocor maka perlu diperbaiki dulu komponen yang bocor tersebut. Jadi kalau memungkinkan, cari dimana titik kebocoran.
Titik kebocoran ini ditandai dengan adanya bekas rembesan yang dipenuhi debu basah. Kalau kebocoran terletak di selang, maka itu tidak terlalu parah. Anda bisa menambah oli power steering hingga penuh lalu membawa mobil ke bengkel untuk memperbaikinya.
Tapi kalau kebocorannya terletak pada steering rack atau pada pompa ataupun anda sendiri tidak mengetahuinya, maka cara aman adalah dengan menonaktifkan power steering. Caranya dengan melepas belt pompa power steering. Ini akan menonaktifkan sistem power steering, sehingga selama anda membawa mobil ke bengkel tidak ada masalah tambahan pada power steering namun setir akan terasa berat.
2. Kerusakan pada pompa power steering
Kerusakan ini bukan Cuma disebabkan karena oli power steering yang bocor, ketika anda merasakan power steering berat namun oli power steering masih normal maka ada kemungkinan pompa power steering yang rusak.
Karena kalau daya yang dihasilkan pompa kurang otomatis kekuatan power steering akan berkurang sehingga setir terasa berat.
Kerusakan ini bisa disebabkan karena keausan pada poros pompa atau kerusakan pada blade pompa. Kabar buruknya, pompa power steering itu sulit diperbaiki kalau rusak. Kalaupun bisa, maka itu bisa mengundang masalah lain.
Jadi kalau kena pompanya, cara paling aman adalah dengan melakukan penggantian.
Secara umum, kerusakan pompa tidak menimbulkan masalah lain namun kalau muncul bunyi kasar dari pompa power steering bisa jadi ada komponen yang bergesekan parah didalam pompa. Jadi kalau belum ada bunyi, anda bisa langsung bawa mobil ke bengkel untuk pengecekan lebih lanjut namun kalau disertai bunyi kasar non aktifkan dulu sistem power steering dengan cara diatas.
3. Selang power steering yang tertekuk
Masalah ini sering tidak disadari oleh pemilik mobil karena selang yang tertekuk ini biasanya tersembunyi. Tapi akibatnya, ini akan menghambat sirkulasi oli power steering sehingga setir mobil terasa berat.
Kejadian ini bisa terjadi karena selang terdorong oleh komponen lain, atau terjepit saat melakukan perbaikan komponen lain.
Kalau dibiarkan, maka ini akan menimbulkan masalah pada selang seperti selang yang bocor hingga pompa yang jebol. Jadi kalau anda menemukan masalah setir berat cek juga jalur selang power steeringnya apakah ada yang tertekuk atau tidak.
4. Kerusakan pada steering rack
Steering rack berfungsi sebagai aktuator yang meringankan beban pengemudian. Didalam steering rack ini terdapat control valve yang mengontrol aliran fluida, ada poros steer, ada juga seal steering rack.
Kerusakan pada salah satu komponen misal pada control valve akan membuat aliran fluida tidak beraturan, sehingga daya untuk meringankan pengemudian justru tidak terjadi. Begitu pula kalau poros steer aus, maka akan membuat setir berat hingga menimbulkan bunyi ketika setir dibelokan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah steering rack, anda perlu membawanya ke bengkel kepercayaan anda. pasalnya harus mobil harus diangkat untuk mengecek bagian bawahnya (posisi steering rack ada kolong mobil).
Kalau ternyata benar ada salah satu komponen didalam steering rack yang rusak, maka anda perlu mengganti satu set steering rack. Hal itu dikarenakan komponen ini sulit untuk diperbaiki, kalaupun bisa mungkin hanya bertahan dalam waktu singkat sebelum akhirnya rusak lagi.
Biaya yang diperlukan pada kerusakan steering rack ini bisa mencapai 2 juta rupiah.
Lalu apa penyebabnya dan bagaimana solusinya ?
Penyebab Power Steering Berat
Sistem power steering ada dua jenis, tipe hidrolik dan tipe elektrik. Untuk tipe hidrolik, bisa dikenali dengan adanya oli power steering. Sementara tipe elektrik tidak menggunakan oli power steering.
Ketika setir mobil anda terasa berat, antara power steering tipe hidrolik dan tipe elektrik jelas beda penyebabnya. Namun diartikel ini kita akan mengulas lebih detail pada power steering tipe hidrolik karena tipe ini yang masih banyak digunakan pada mobil.
Lalu apa penyebabnya ?
1. Oli power steering kurang
Oli power steering berfungsi sebagai fluida untuk menyalurkan energi dari pompa ke steering rack. Mungkin ada yang belum tahu, cara kerja power steering itu berawal dari pompa yang menghasilkan tenaga, tenaga tersebut disalurkan ke steering rack oleh oli power steering untuk meringankan beban pengemudian.
Ketika olinya kurang, maka sama halnya seperti rem yang masuk angin. Meski pompa bekerja dengan normal, namun tenaga di steering rack itu masih sangat kurang sehingga beban pengemudian tetap terasa berat.
Kondisi berkurangnya oli power steering bisa disebabkan karena ada kebocoran pada sirkulasi oli power steering. Kebocoran itu bisa terjadi di pompa, selang, klem selang ataupun di steering rack. Biasanya, akan ada tetesan oli dilantai.
Baca juga pengaruh dan penyebab kebocoran oli power steering
Bagaimana solusinya ?
Ketika anda menjumpai oli power steering yang kurang, anda tidak bisa menambahkannya begitu saja karena kalau bocor maka perlu diperbaiki dulu komponen yang bocor tersebut. Jadi kalau memungkinkan, cari dimana titik kebocoran.
Titik kebocoran ini ditandai dengan adanya bekas rembesan yang dipenuhi debu basah. Kalau kebocoran terletak di selang, maka itu tidak terlalu parah. Anda bisa menambah oli power steering hingga penuh lalu membawa mobil ke bengkel untuk memperbaikinya.
Tapi kalau kebocorannya terletak pada steering rack atau pada pompa ataupun anda sendiri tidak mengetahuinya, maka cara aman adalah dengan menonaktifkan power steering. Caranya dengan melepas belt pompa power steering. Ini akan menonaktifkan sistem power steering, sehingga selama anda membawa mobil ke bengkel tidak ada masalah tambahan pada power steering namun setir akan terasa berat.
2. Kerusakan pada pompa power steering
Kerusakan ini bukan Cuma disebabkan karena oli power steering yang bocor, ketika anda merasakan power steering berat namun oli power steering masih normal maka ada kemungkinan pompa power steering yang rusak.
Karena kalau daya yang dihasilkan pompa kurang otomatis kekuatan power steering akan berkurang sehingga setir terasa berat.
Kerusakan ini bisa disebabkan karena keausan pada poros pompa atau kerusakan pada blade pompa. Kabar buruknya, pompa power steering itu sulit diperbaiki kalau rusak. Kalaupun bisa, maka itu bisa mengundang masalah lain.
Jadi kalau kena pompanya, cara paling aman adalah dengan melakukan penggantian.
Secara umum, kerusakan pompa tidak menimbulkan masalah lain namun kalau muncul bunyi kasar dari pompa power steering bisa jadi ada komponen yang bergesekan parah didalam pompa. Jadi kalau belum ada bunyi, anda bisa langsung bawa mobil ke bengkel untuk pengecekan lebih lanjut namun kalau disertai bunyi kasar non aktifkan dulu sistem power steering dengan cara diatas.
3. Selang power steering yang tertekuk
Masalah ini sering tidak disadari oleh pemilik mobil karena selang yang tertekuk ini biasanya tersembunyi. Tapi akibatnya, ini akan menghambat sirkulasi oli power steering sehingga setir mobil terasa berat.
Kejadian ini bisa terjadi karena selang terdorong oleh komponen lain, atau terjepit saat melakukan perbaikan komponen lain.
Kalau dibiarkan, maka ini akan menimbulkan masalah pada selang seperti selang yang bocor hingga pompa yang jebol. Jadi kalau anda menemukan masalah setir berat cek juga jalur selang power steeringnya apakah ada yang tertekuk atau tidak.
4. Kerusakan pada steering rack
Steering rack berfungsi sebagai aktuator yang meringankan beban pengemudian. Didalam steering rack ini terdapat control valve yang mengontrol aliran fluida, ada poros steer, ada juga seal steering rack.
Kerusakan pada salah satu komponen misal pada control valve akan membuat aliran fluida tidak beraturan, sehingga daya untuk meringankan pengemudian justru tidak terjadi. Begitu pula kalau poros steer aus, maka akan membuat setir berat hingga menimbulkan bunyi ketika setir dibelokan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah steering rack, anda perlu membawanya ke bengkel kepercayaan anda. pasalnya harus mobil harus diangkat untuk mengecek bagian bawahnya (posisi steering rack ada kolong mobil).
Kalau ternyata benar ada salah satu komponen didalam steering rack yang rusak, maka anda perlu mengganti satu set steering rack. Hal itu dikarenakan komponen ini sulit untuk diperbaiki, kalaupun bisa mungkin hanya bertahan dalam waktu singkat sebelum akhirnya rusak lagi.
Biaya yang diperlukan pada kerusakan steering rack ini bisa mencapai 2 juta rupiah.