Mengenal Arti 8 Kode Transmisi Matic Beserta Fungsinya
Punya mobil matic memang lebih gampang digunakan, pasalnya hanya terdapat dua pedal yakni pedal gas dan pedal rem. Sementara pedal kopling dihilangkan, itu akan lebih mudah dikendalikan menggunakan dua kaki kita.
Namun, meski namanya mobil matic tetap disediakan tuas transmisi. Dan ternyata, masih banyak pemilik mobil matic yang benar-benar mengetahui arti dari kode huruf dan angka pada tuas transmisi matic. Alasannya kode ini berbeda dengan transmisi manual.
Oleh sebab itu, mari kita ulas secara mendalam arti kode-kode pada tuas transmisi matic beserta kegunaannya itu untuk apa.
Secara umum, anda akan menjumpai empat kode ini pada semua transmisi mobil matic (merk apapun) yakni P, R, N, D. Dibawah empat kode tersebut masih ada lagi, kalau ini kodenya berbeda-beda pada tiap mobil.
Misal untuk Ertiga, ada kode 2 dan L dibawah D, pada Avanza juga sama tapi ada kode 3 disamping D, sementara untuk Chevrolet Spin hanya ada tombol M dibawah D.
Lalu apa artinya semua kode-kode itu ? kita bahas yang empat kode umumnya dahulu.
1. P (parking)
P adalah singkatan dari Parking, atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan “Parkir”. Fungsi kode P ini adalah untuk mengunci roda mobil. Sehingga, meski kita memarkirkan mobil matic di jalanan menurun kalau posisi tuas ada di P maka mobil tidak akan berjalan sendiri.
Saat menghentikan kendaraan/memarkir kendaraan kita wajib memposisikan tuas transmisi ke P agar roda mobil bisa terkunci. Pada posisi ini putaran mesin terputus ke roda sehingga meski kita geber mesin, mobil tetap diam.
2. R (reverse)
R adalah singkatak dari Reverse atau kalau diartikan “mundur”. Fungsinya jelas, digunakan untuk memundurkan kendaraan. Jadi kalau anda akan memundurkan kendaraan, tinggal posisikan tuas transmisi ke posisi R.
3. N (Netral)
Posisi Netral sebenarnya sama seperti P dimana putaran mesin terputus dengan roda. Namun pada posisi N, roda mobil tidak terkunci. Sehingga mobil masih bisa didorong.
Posisi N ini sering digunakan ketika mobil dalam keadaan mogok yang mengharuskan untuk didorong. Kalau posisi tuas masih di P, mobil tidak akan bisa didorong karena rodanya terkunci. Namun kalau ada di posisi N, roda mobil bebas sehingga bisa didorong.
4. D (drive)
Drive adalah perintah untuk menghubungkan putaran powertrain dari mesin ke roda. Sehingga ketika kita posisikan tuas ke D, maka mobil akan berjalan.
Posisi ini diambil ketika kita akan menjalankan kendaraan, saat sudah masuk posisi D maka kita tinggal gas-gas saja untuk menentukan kecepatan mobil. Sementara perpindahan speed gigi akan diatur secara otomatis oleh mekanisme transmisi matic.
5. Kode 3, dan 2
Dibawah kode D biasanya ada angka, angka itu menunjukan kontrol manual speed gigi. Jadi kalau kita posisikan tuas ke angka 2 maka kita memerintahkan transmisi untuk berada di speed 2. Speed dua adalah range kecepatan mobil dari medium-high.
Umumnya mobil matic menggunakan kode 2 saja, tapi ada beberapa mobil seperti Avanza yang ada kode angka 3 disamping D. Itu artinya angka 2 untuk medium speed, sementara angka 3 untuk speed high speed.
Jadi ini memang hampir sama dengan posisi D, tapi kalau di posisi D transmisi matic bisa mengatur speed gigi dari low sampai ke high. Namun kalau kita pilih kode angke 2 maka pengaturan speed gigi hanya ada di medium sampai high (seperti transmisi manual)
Kode ini cocok diambil ketika kita sedang melintas di jalan Tol.
6. Kode L
L adalah singkatan dari Low, artinya “rendah”. Rendah disini bisa diartikan sebagai low speed, jadi kalau kode angka 2 untuk medium-high berarti kode L untuk low-medium speed.
Kalau kita posisikan tuas transmisi ke posisi L, maka sama seperti kita mengemudikan mobil manual menggunakan gigi 1-2. Kode ini cocok diambil ketika kita sedang melintasi daerah pegunungan yang banyak tanjakannya.
7. Kode M (beberapa mobil saja)
Beberapa mobil seperti mobil Chevrolet, hanya menyediakan kode M dibawah kode D. Artinya M itu “mode manual”. Jadi kalau kita posisikan tuas ke M maka sama seperti mobil manual yang ada speed giginya.
Sementara untuk memindahkan gigi 1 ke dua dan sebaliknya, dilakukan menggunakan tombol +/- yang ada di atas tuas transmisi.
8. Shift lock
Sebagai tambahan saja, ada satu lagi tombol namun ini bukan tombol elektronik melainkan sebuah mekanisme untuk mengunci perpindahan tuas gigi. Mekanisme ini disebut shift lock, tomolnya bisa anda temukan diarea atas tuas transmisi.
Fungsinya sebagai pengunci tuas transmisi sehingga kalau kita tidak tekan tombol shift lock maka tuas transmisi tidak mau dipindahkan. Namun tuas ini hanya berfungsi pada posisi P saja, artinya kalau kita akan memindahkan tuas transmisi dari N ke D tidak perlu menekan tombol shift lock.
Namun, meski namanya mobil matic tetap disediakan tuas transmisi. Dan ternyata, masih banyak pemilik mobil matic yang benar-benar mengetahui arti dari kode huruf dan angka pada tuas transmisi matic. Alasannya kode ini berbeda dengan transmisi manual.
Oleh sebab itu, mari kita ulas secara mendalam arti kode-kode pada tuas transmisi matic beserta kegunaannya itu untuk apa.
Kode Pada Transmisi Otomatis
Secara umum, anda akan menjumpai empat kode ini pada semua transmisi mobil matic (merk apapun) yakni P, R, N, D. Dibawah empat kode tersebut masih ada lagi, kalau ini kodenya berbeda-beda pada tiap mobil.
Misal untuk Ertiga, ada kode 2 dan L dibawah D, pada Avanza juga sama tapi ada kode 3 disamping D, sementara untuk Chevrolet Spin hanya ada tombol M dibawah D.
Lalu apa artinya semua kode-kode itu ? kita bahas yang empat kode umumnya dahulu.
1. P (parking)
P adalah singkatan dari Parking, atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan “Parkir”. Fungsi kode P ini adalah untuk mengunci roda mobil. Sehingga, meski kita memarkirkan mobil matic di jalanan menurun kalau posisi tuas ada di P maka mobil tidak akan berjalan sendiri.
Saat menghentikan kendaraan/memarkir kendaraan kita wajib memposisikan tuas transmisi ke P agar roda mobil bisa terkunci. Pada posisi ini putaran mesin terputus ke roda sehingga meski kita geber mesin, mobil tetap diam.
2. R (reverse)
R adalah singkatak dari Reverse atau kalau diartikan “mundur”. Fungsinya jelas, digunakan untuk memundurkan kendaraan. Jadi kalau anda akan memundurkan kendaraan, tinggal posisikan tuas transmisi ke posisi R.
3. N (Netral)
Posisi Netral sebenarnya sama seperti P dimana putaran mesin terputus dengan roda. Namun pada posisi N, roda mobil tidak terkunci. Sehingga mobil masih bisa didorong.
Posisi N ini sering digunakan ketika mobil dalam keadaan mogok yang mengharuskan untuk didorong. Kalau posisi tuas masih di P, mobil tidak akan bisa didorong karena rodanya terkunci. Namun kalau ada di posisi N, roda mobil bebas sehingga bisa didorong.
4. D (drive)
Drive adalah perintah untuk menghubungkan putaran powertrain dari mesin ke roda. Sehingga ketika kita posisikan tuas ke D, maka mobil akan berjalan.
Posisi ini diambil ketika kita akan menjalankan kendaraan, saat sudah masuk posisi D maka kita tinggal gas-gas saja untuk menentukan kecepatan mobil. Sementara perpindahan speed gigi akan diatur secara otomatis oleh mekanisme transmisi matic.
5. Kode 3, dan 2
Dibawah kode D biasanya ada angka, angka itu menunjukan kontrol manual speed gigi. Jadi kalau kita posisikan tuas ke angka 2 maka kita memerintahkan transmisi untuk berada di speed 2. Speed dua adalah range kecepatan mobil dari medium-high.
Umumnya mobil matic menggunakan kode 2 saja, tapi ada beberapa mobil seperti Avanza yang ada kode angka 3 disamping D. Itu artinya angka 2 untuk medium speed, sementara angka 3 untuk speed high speed.
Jadi ini memang hampir sama dengan posisi D, tapi kalau di posisi D transmisi matic bisa mengatur speed gigi dari low sampai ke high. Namun kalau kita pilih kode angke 2 maka pengaturan speed gigi hanya ada di medium sampai high (seperti transmisi manual)
Kode ini cocok diambil ketika kita sedang melintas di jalan Tol.
6. Kode L
L adalah singkatan dari Low, artinya “rendah”. Rendah disini bisa diartikan sebagai low speed, jadi kalau kode angka 2 untuk medium-high berarti kode L untuk low-medium speed.
Kalau kita posisikan tuas transmisi ke posisi L, maka sama seperti kita mengemudikan mobil manual menggunakan gigi 1-2. Kode ini cocok diambil ketika kita sedang melintasi daerah pegunungan yang banyak tanjakannya.
7. Kode M (beberapa mobil saja)
Beberapa mobil seperti mobil Chevrolet, hanya menyediakan kode M dibawah kode D. Artinya M itu “mode manual”. Jadi kalau kita posisikan tuas ke M maka sama seperti mobil manual yang ada speed giginya.
Sementara untuk memindahkan gigi 1 ke dua dan sebaliknya, dilakukan menggunakan tombol +/- yang ada di atas tuas transmisi.
8. Shift lock
Sebagai tambahan saja, ada satu lagi tombol namun ini bukan tombol elektronik melainkan sebuah mekanisme untuk mengunci perpindahan tuas gigi. Mekanisme ini disebut shift lock, tomolnya bisa anda temukan diarea atas tuas transmisi.
Fungsinya sebagai pengunci tuas transmisi sehingga kalau kita tidak tekan tombol shift lock maka tuas transmisi tidak mau dipindahkan. Namun tuas ini hanya berfungsi pada posisi P saja, artinya kalau kita akan memindahkan tuas transmisi dari N ke D tidak perlu menekan tombol shift lock.