Sistem Rem Sepeda Motor – Pengertian, Jenis, Dan Prinsip Kerja
Secara umum, sebuah kendaraan harus memiliki aspek keselamatan. Salah satu aspek keselamatan tersebut, ada pada sistem pengereman.
Sistem pengereman adalah perangkat mekanis pada kendaraan yang digunakan untuk menurunkan laju kendaraan secara praktis untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas. Dalam aplikasinya, sistem rem itu memiliki beberapa tipe yang dikhususkan untuk kendaraan yang berbeda.
Lalu seperti apa sistem pengereman pada kendaraan roda dua ? mari kita bahas secara mendalam.
Sistem pengereman sepeda motor, adalah suatu mekanisme yang digunakan untuk menurunkan laju sepeda motor atau memberhentikan laju sepeda motor secara praktis menggunakan pedal atau tuas.
Umumnya, sistem rem sepeda motor diaktifkan melalui sebuah tuas rem yang terketal pada kemudi motor. Namun, pada jenis motor tertentu seperti motor bebek dan motor sport juga menggunakan pedal untuk mengaktifkan rem belakang.
Secara umum, sistem rem bekerja dengan mengurangi RPM roda motor. Dengan demikian, laju sepeda motor pun akan menjadi lebih lambat karena besar kecil RPM roda berbanding lurus dengan kecepatan motor.
Lalu bagaimana mekanisme sistem rem untuk mengurangi RPM roda ?
Disinilah perubahan energi terjadi, sebelumnya pada mesin terjadi perubahan energi dari energi panas (pembakaran) ke energi gerak. Sementara pada sistem rem, terjadi sebaliknya energi gerak akan diubah ke energi panas melalui gesekan.
Jadi intinya, prinsip kerja sistem rem yakni dengan memanfaatkan gesekan antara dua benda yang satu berputar dan satu lagi diam. Ketika gesekan terjadi, otomatis RPM benda yang berputar akan berkurang dan sebagai hasilnya panas akan terbentuk pada gesekan tersebut.
Dilihat dari cara kerjanya, hanya ada dua jenis sistem rem pada sepeda motor yakni ;
1. Sistem Rem Cakram
Sistem rem cakram adalah mekanisme pengereman yang memanfaatkan daya jepit antara komponen yang berputar dan komponen diam. Mekanismenya, disc brake selaku komponen yang berputar akan dijepit oleh dua buah kampas rem selaku komponen yang diam.
Disinilah gesekan terjadi, sehingga RPM disc brake akan menurun dan karena disc brake terpaut ke roda maka RPM roda pun akan menurun.
Bagaimana cara kerja sistem rem cakram ?
Pada sepeda motor, umumnya digunakan prinsip hidrolik untuk melakukan mekanisme penjepitan diatas. Jalurnya, ketika kita tekan tuas rem maka fluida akan tertekan. Imbasnya, sesuai prinsip hidrolik tekanan pada fluida akan diteruskan ke segala arah.
Tekanan ini, akan diarahkan kedalam caliper. Caliper sendiri, merupakan komponen yang dapat mengubah tekanan hidrolik menjadi gerakan jepit. Sehingga, ketika tekanan fluida diarahkan kedalam caliper maka kampas rem akan menjepit disc brake dan pengereman terjadi.
Kelebihan sistem rem cakram antara lain ;
Kelemahannya ;
2. Sistem Rem Tromol
Sistem rem tromol adalah mekanisme pengereman dengan memanfaatkan tekanan satu arah untuk menimbulkan gesekan. Dalam hal ini, ada dua komponen utama yakni drum brake selaku komponen berputar dan dua buah kampas rem selaku komponen diam.
Bentuk drum brake menyerupai sebuah loyang, dengan area samping dijadikan sebagai area gesekan. Sementara bentuk kampas rem setengah lingkaran mengikuti permukaan samping drum brake. Posisi brake shoe ini ada didalam drum, dengan kata lain brake shoe selaku komponen diam akan ditutup drum brake selaku komponen bergerak.
Pengereman dapat terjadi, apabila kedua kampas rem menekan area samping drum brake ke arah luar. Ini akan menyebabkan gesekan antara drum brake dengan kampas rem yang menyebabkan RPM drum brake berkurang. Disisi lain, drum brake juga terpaut dengan roda sehingga saat RPM drum brake turun maka RPM roda juga turun.
Bedanya dengan sistem rem cakram, hanya pada arah tekanan kampas rem. Pada rem cakram, arah tekanan kampas rem saling mendorong/menjepit. Sementara pada sistem rem tromol, arahnya saling menekan ke satu arah (kearah luar).
Namun ada sedikit perbedaan pada rem tromol motor
Kalau anda cari, maka anda akan sulit sekali menemukan komponen drum brake ini. Hal ini dikarenakan drum brake dibuat menyatu dengan velg. Artinya rem tromol terletak didalam velg motor. Oleh sebab itu, kalau anda lihat rem belakang motor desainnya cukup simple hanya menyisakan tuas brake lever ditengah velg. Karena semua komponen rem ada didalam velg.
Untuk mekanisme pengeremannya, rem tromol masih menggunakan kawat atau masih manual.
Dalam unit rem tromol, terdapat komponen nok/cam yang berfungsi mendorong kampas rem kearah luar saat nok ini diputar. untuk memutar nok, ada sebuah mekanisme brake lever yang terhubung ke pedal rem.
Kelebihan rem tromol antara lain ;
Kekurangannya ;
Demikian artikel singkat tentang sistem rem sepeda motor. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.
Sistem pengereman adalah perangkat mekanis pada kendaraan yang digunakan untuk menurunkan laju kendaraan secara praktis untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas. Dalam aplikasinya, sistem rem itu memiliki beberapa tipe yang dikhususkan untuk kendaraan yang berbeda.
Lalu seperti apa sistem pengereman pada kendaraan roda dua ? mari kita bahas secara mendalam.
Pengertian Sistem Rem Sepeda Motor
Sistem pengereman sepeda motor, adalah suatu mekanisme yang digunakan untuk menurunkan laju sepeda motor atau memberhentikan laju sepeda motor secara praktis menggunakan pedal atau tuas.
Umumnya, sistem rem sepeda motor diaktifkan melalui sebuah tuas rem yang terketal pada kemudi motor. Namun, pada jenis motor tertentu seperti motor bebek dan motor sport juga menggunakan pedal untuk mengaktifkan rem belakang.
Cara Kerja Sistem Rem
Secara umum, sistem rem bekerja dengan mengurangi RPM roda motor. Dengan demikian, laju sepeda motor pun akan menjadi lebih lambat karena besar kecil RPM roda berbanding lurus dengan kecepatan motor.
Lalu bagaimana mekanisme sistem rem untuk mengurangi RPM roda ?
Disinilah perubahan energi terjadi, sebelumnya pada mesin terjadi perubahan energi dari energi panas (pembakaran) ke energi gerak. Sementara pada sistem rem, terjadi sebaliknya energi gerak akan diubah ke energi panas melalui gesekan.
Jadi intinya, prinsip kerja sistem rem yakni dengan memanfaatkan gesekan antara dua benda yang satu berputar dan satu lagi diam. Ketika gesekan terjadi, otomatis RPM benda yang berputar akan berkurang dan sebagai hasilnya panas akan terbentuk pada gesekan tersebut.
Jenis Jenis Sistem Rem Sepeda Motor
Dilihat dari cara kerjanya, hanya ada dua jenis sistem rem pada sepeda motor yakni ;
1. Sistem Rem Cakram
Sistem rem cakram adalah mekanisme pengereman yang memanfaatkan daya jepit antara komponen yang berputar dan komponen diam. Mekanismenya, disc brake selaku komponen yang berputar akan dijepit oleh dua buah kampas rem selaku komponen yang diam.
Disinilah gesekan terjadi, sehingga RPM disc brake akan menurun dan karena disc brake terpaut ke roda maka RPM roda pun akan menurun.
Bagaimana cara kerja sistem rem cakram ?
Pada sepeda motor, umumnya digunakan prinsip hidrolik untuk melakukan mekanisme penjepitan diatas. Jalurnya, ketika kita tekan tuas rem maka fluida akan tertekan. Imbasnya, sesuai prinsip hidrolik tekanan pada fluida akan diteruskan ke segala arah.
Tekanan ini, akan diarahkan kedalam caliper. Caliper sendiri, merupakan komponen yang dapat mengubah tekanan hidrolik menjadi gerakan jepit. Sehingga, ketika tekanan fluida diarahkan kedalam caliper maka kampas rem akan menjepit disc brake dan pengereman terjadi.
Selengkapnya ; Komponen dan cara kerja sistem rem cakram
Kelebihan sistem rem cakram antara lain ;
- Mudah dalam perawatan
- Responsif (baik untuk rem mendadak)
- Lebih pakem
Kelemahannya ;
- kampas rem cepat
- Rentan kotor karena bersifat terbuka
2. Sistem Rem Tromol
Sistem rem tromol adalah mekanisme pengereman dengan memanfaatkan tekanan satu arah untuk menimbulkan gesekan. Dalam hal ini, ada dua komponen utama yakni drum brake selaku komponen berputar dan dua buah kampas rem selaku komponen diam.
Bentuk drum brake menyerupai sebuah loyang, dengan area samping dijadikan sebagai area gesekan. Sementara bentuk kampas rem setengah lingkaran mengikuti permukaan samping drum brake. Posisi brake shoe ini ada didalam drum, dengan kata lain brake shoe selaku komponen diam akan ditutup drum brake selaku komponen bergerak.
Pengereman dapat terjadi, apabila kedua kampas rem menekan area samping drum brake ke arah luar. Ini akan menyebabkan gesekan antara drum brake dengan kampas rem yang menyebabkan RPM drum brake berkurang. Disisi lain, drum brake juga terpaut dengan roda sehingga saat RPM drum brake turun maka RPM roda juga turun.
Bedanya dengan sistem rem cakram, hanya pada arah tekanan kampas rem. Pada rem cakram, arah tekanan kampas rem saling mendorong/menjepit. Sementara pada sistem rem tromol, arahnya saling menekan ke satu arah (kearah luar).
Namun ada sedikit perbedaan pada rem tromol motor
Kalau anda cari, maka anda akan sulit sekali menemukan komponen drum brake ini. Hal ini dikarenakan drum brake dibuat menyatu dengan velg. Artinya rem tromol terletak didalam velg motor. Oleh sebab itu, kalau anda lihat rem belakang motor desainnya cukup simple hanya menyisakan tuas brake lever ditengah velg. Karena semua komponen rem ada didalam velg.
Untuk mekanisme pengeremannya, rem tromol masih menggunakan kawat atau masih manual.
Dalam unit rem tromol, terdapat komponen nok/cam yang berfungsi mendorong kampas rem kearah luar saat nok ini diputar. untuk memutar nok, ada sebuah mekanisme brake lever yang terhubung ke pedal rem.
Selengkapnya ; Komponen dan cara kerja sistem rem tromol
Kelebihan rem tromol antara lain ;
- Umur kampas rem lebih awet
- Karena bidang gesek lebih lebar, maka daya pengereman juga tinggi
- Terlihat lebih bersih karena bersifat tertutup
Kekurangannya ;
- Dibandingkan rem cakram, tipe tromol kurang pakem
- Memiliki desain lebih rumit
Demikian artikel singkat tentang sistem rem sepeda motor. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.