Fan Belt Mobil Mudah Putus, 5 Hal Sepele Penyebabnya + Solusi

V belt atau bisa disebut fan belt merupakan salah satu komponen mesin yang berfungsi membagikan putaran mesin ke beberapa komponen tambahan mesin salah satunya kipas pendingin.

Terbayang kalau tali kipas ini putus, mesin tetap bekerja namun beberapa komponen tambahan seperti kipas pendingin dan altenator tidak bekerja. Akibatnya, mobil bisa overheat serta mogok karena kehabisan daya aki.

Lalu, apa penyebab fan belt sering putus ? dan bagaimana solusi agar fan belt bisa lebih awet ? simak ulasannya dibawah.

Penyebab V Belt Sering Putus

akibat v belt terlalu kencang
img : testingautos.com

V belt ini terbuat dari karet tebal yang kuat dan elastis, beberapa hal bisa memperepat rapuhnya bahan karet ini seperti

1. Pelumas dipermukaan V belt

V belt ini berbeda dengan rantai, tali kipas ini akan bekerja dengan baik apabila permukaan belt dan permukaan pulley kering. Apabila ada tetesan oli atau grease, akan menyebabkan selip pada V belt. Akibatnya, selip ini akan menimbulkan gesekan antara belt dengan pulley. Tentu gesekan ini akan semakin melemahkan belt sehingga dalam waktu dekat fan belt bisa putus.

2. Panas berlebih yang mengenai V belt

Sekuat apapun bahan karet itu, tetap akan melemah apabila dikenakan panas secara berlebihan. Ini juga berlaku pada fan belt, dimana tali kipas ini akan semakin kendor serta kekuatannya melemah saat dikenakan panas secara berlebih.

Panas berlebih ini bisa disebabkan karena aktifitas berkendara yang cukup lama, sehingga kinerja mesin serta segala komponennya menjadi semakin lama. Hasilnya, panas mesin pun berpotensi lebih tinggi.

3. Karena gesekan/V belt bergesekan dengan komponen lain

Gesekan yang dimaksud bukan gesekan antara belt dengan pulley seperti point pertama. Gesekan disini adalah gesekan antara tali kipas dengan komponen yang terletak didekat lilitan v belt. Biasanya berupa braket atau frame salah satu komponen mesin.

Gesekan ini akan menimbulkan suara berdecit saat mesin dihidupkan, dan apabila dibiarkan maka umur V belt tidak akan lama lagi.

4. Ketegangan V belt terlalu kencang

Biasanya ketegangan v belt distel menggunakan komponen tensioner manual. Komponen ini mampu mengencangkan v belt atau bahkan mengendorkannya. Efek dari setelan V belt yang terlalu kencang akan melemahkan v belt itu sendiri, karena tali kipas akan lebih tertarik. Sehingga resiko putuspun bisa lebih besar.

5. V belt belum pernah diganti

Seperti yang dijelaskan di point kedua, semakin lama bertambahnya masa pakai komponen maka komponen tersebut akan semakin lemah kekuatannya termasuk V belt. Artinya, apabila mobil anda sudah berumur lebih dari 2 tahun atau KM mobil sudah melebihi 60 ribu KM dan fan belt belum pernah diganti, wajar kalau fan belt putus secara tiba-tiba.

Akibat Fan Belt Yang Putus


  • Dinamo altenator tidak bekerja, akibatnya tidak ada pengisian arus listrik. Sementara itu arus listrik diperlukan untuk proses pengapian, sehingga saat arus aki habis mobil akan mogok dan tidak dapat dihidupkan lagi.
  • Pompa power steering tidak bekerja, akibatnya setir mobil akan terasa sangat berat. Hal ini dikarenakan pompa power steering akan meringankan beban pengemudian hingga 60%.
  • Pompa air tidak bekerja, akibatnya sirkulasi air pendingin akan macet dan overheat bisa datang.
  • Kipas pendingin tidak bekerja, akibatnya mesin lebih cepat overheat karena pada beberapa mobil SUV masih memiliki kipas yang tersambung ke V belt.


Dari semua efek negatif diatas, semuanya menjurus ke kerusakan mesin yang serius. Oleh sebab itu, sebelum melakukan perjalanan jauh, anda harus mengecek kondisi komponen satu ini. Bagaimana caranya ?

ganti v belt murah

  • Cek ketegangan v belt, caranya dengan menekan v belt menggunakan tangan. Apabila masih kuat maka lanjut ke pengecekan kedua.
  • Cek keretakan v belt, anda bisa melihat permukaan v belt apakah ada retak atau tidak. Kalau anda melihat keretakan, lebih baik bawa tali kipas cadangan untuk jaga-jaga. (pengecekan akan lebih mudah dengan bantuan senter).
  • Cek bagian samping belt apakah ada bekas goresan/gesekan, kalau ada berarti v belt berpotensi bergesekan dengan komponen sekitar. Anda perlu memeriksa jalur v belt dan mengantisipasi segala komponen yang berdekatan dengan jalur lilitan v belt ini.
  • Cek apakah ada tetesan oli didekat lilitan v belt, ini penting karena tali kipas baru bisa putus gara-gara ada oli pada permukaan v belt. Sehingga pastikan area lilitan v belt ini kering dan tidak ada tetesan oli atau pelumas apapun.


Bagaimana cara menyetel fan belt ?

jual van belt murah
img : thoughtco.com

Untuk megatur ketegangan tali kipas, kita perlu mengencangkan mur pada tensioner. Tensioner terletak pada jaur lilitan v belt. Namun untuk mobil sekarang, umumnya sudah menggunakan tensioner otomatis. Artinya, kita tidak bisa mengatur kekencangan v belt dikarenakan ada pegas yang sudah menarik v belt supaya kencang.

Apabila v belt terasa kendor, maka kita tetap tidak bisa menyetelnya. Kita harus mengganti komponen tensioner tersebut dengan yang baru.

Demikian artikel singkat tentang fan belt. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.

Popular posts from this blog

Fungsi Relay 4 kaki & 5 kaki (Plus Gambar Rangkaiannya)

Lampu Indikator Mesin Vixion Menyala/Berkedip, Apa Penyebabnya ?

Rangkaian dan Cara Kerja Sistem Klakson Dengan Relay