8 Komponen Suspensi Depan Mobil Beserta Fungsinya

Sistem suspensi dibuat dengan tujuan menunjang kenyamanan berkendara. Sistem suspensi, akan menyerap semua getaran pada permukaan jalan dengan demikian berkendara akan terasa lebih smooth.

Sistem suspensi bekerja dengan memanfaatkan gaya pegas. Pegas ini merupakan komponen yang memiliki daya elastisitas namun kuat, sehingga mampu dipakai pada bobot yang berat.

Namun, komponen pada sistem suspensi tidak hanya terdiri dari pegas. Karena masih banyak komponen pendukung lainnya. Diartikel ini akan kita ulas secara mendalam komponen sistem suspensi mobil beserta fungsinya.

Baca pula ; Cara kerja sistem suspensi

Nama Komponen Sistem Suspensi


Ada banyak komponen dalam sistem suspensi, dan setiap jenis suspensi juga memiliki komponen yang berbeda. Dibawah akan kita bahas komponen suspensi pada tipe macpherson karena tipe ini yang paling banyak digunakan pada mobil.

1. Pegas

Seperti yang dikatakan sebelumnya, pegas itu menjadi komponen utama dari sistem suspensi. Hal ini karena prinsip kerja suspensi adalah dengan menyerap tekanan vertikal tiba-tiba dari roda menggunakan daya elastisitas.

Dalam hal ini, fungsi pegas adalah untuk menyerap semua getaran pada permukaan jalan.

Ada tiga macam pegas yang banyak digunakan pada mobil, antara lain ;

  • Pegas coil, tipe pegas ini berbentuk melingkar. Dengan bentuk seperti ini, pegas tidak memakan banyak ruang serta memiliki daya elastisitas empuk. Sehingga tipe pegas coil dipakai pada semua mobil-mobil ringan (MPV, sedan, SUV).
  • Pegas daun, bentuk pegas daun adalah lempengan plat yang memanjang. Meski demikian, plat tersebut memiliki daya elastisitas sehingga meski melengkung mampu kembali ke bentuk awal. Tipe ini memiliki kekuatan lebih terhadap beban sehingga dipakai pada kendaraan berat (truk dan bus).
  • Pegas puntir, dua tipe pegas diatas bergerak secara vertikal. Sementara pegas puntir, memiliki daya elastisitas terhadap puntiran. Artinya, ketika pegas ini dipuntir maka pegas ini akan elastis.


2. Shock absorber

Sesuai namanya, fungsi shock absorber adalah menyerap kejut dari sistem suspensi. Perlu diketahui, meski pegas bisa menyerap getaran jalan namun pegas juga memiliki daya balik yang sama dengan tekanan yang diberikan terhadap pegas.

Artinya, saat roda mobil melintasi tumbukan agak tinggi maka pegas akan tertekan lebih kuat. Sesaat tekanan tersebut diberikan, pegas akan memberikan daya balik yang mendorong body keatas akibat daya elastisitas ini.

Shock absorber akan menjaga hal tersebut, sehingga berkendara akan terasa lebih nyaman karena mobil tidak bergoyang-goyang.

Pada sistem suspensi macpherson, shock absorber diletakan didalam pegas coil dimana pegas coil memiliki ruang kosong ditengah. Ruang kosong tersebut dimanfaatkan untuk meletakan shock absorber sehingga bisa membuat tampilan lebih hemat ruang.

3. lower arm

Lower arm menjadi ciri khas dari sistem suspensi macpherson. Fungsi lower arm adalah sebagai lengan suspensi yang menghubungkan bagian roda dengan bagian body, namun antara lower arm dan body dihubungkan melalui engsel.

Sehingga, lower arm mampu bergerak secara vertikal. Hal inilah yang menyebabkan roda mampu bergerak keatas dan kebawah.

4. Ball joint



Ball joint adalah engsel 360 derajat, maksudnya engsel ini mampu berputar ke segala arah dengan sudut 360 derajat.

Lokasi ball joint ini ada pada ujung lower arm yang terhubung ke roda. Fungsi utama ball joint ini adalah untuk memastikan roda mampu bergerak ke segala arah. Ini dikhususkan pada suspensi depan, dimana selain harus bisa bergerak keatas bawah, roda juga harus mampu belok kekanan dan kekiri. Dan ball joint akan memastikan fungsi tersebut.

Cara kerja ball joint yakni dengan memanfaatkan sebiah ball bearing (bearing bulat) yang diletakan didalam sebuah frame yang juga berbentuk melingkar. Sehingga ball bearing tersebut mampu bergerak ke segala arah.

5. Stabilizer bar

Fungsi stabilizer bar adalah untuk menyeimbangkan antara roda kiri dan kanan dengan body. Stabilizer bar akan bekerja efektif saat mobil berbelok. Ketika mobil belok, body mobil akan condong kearah luar karena terkena gaya sentrifugal.

Hal tersebut tentu beresiko membuat body terguling, namun stabilizer bar akan mengatasi hal itu. Stabilizer ini akan menjaga limit atau perbedaan ketinggian antara roda kiri dan kanan.

6. Strut bar

Strut bar adalah sebuah lengan yang menghubungkan stabilizer bar dengan tabung shock absorber yang terhubung ke bagian roda. Fungsi strut bar adalah memastikan agar roda mampu bergerak vertikal atau berbelok tanpa terhalangi dengan adanya stabilizer bar.

Strut bar, juga memiliki dua buah ball joint yang terletak pada masing-masing ujungnya. Ball joint ini akan membuat stabilizer bar akan bekerja pada sudut berapapun. Sehingga antara pengemudian dan stabilizer sama-sama bekerja secara efektif.

7. Knuckle arm



Knuckle arm, adalah sebuah counter yang dijadikan peletakan komponen pada bagian roda. Kita tahu kalau roda itu komponen yang bergerak, sehingga diperlukan sebuah komponen khusus untuk meletakan roda dan memasang semua komponen lain.

Dan knuckle arm menjadi komponen tersebut. Komponen ini berfungsi untuk memasang bearing roda, shock breaker, lower arm, dan tie rod pada sistem kemudi.

8. Supported shock

Supported shock adalah sebutan untuk komponen yang dipasang pada ujung atas shock absorber. Ada dua ujung shock absorber, ujung bawah dipasang pada knuckle arm dan ujung atas dipasang pada body mobil.

Saat roda berbelok, maka posisi shock absorber akan sedikit berputar. Sehingga perlu ada bearing khusus sebagai penyekat antara shock absorber dengan body. Supported shock ini yang berfungsi sebagai bearing.

Demikian artikel tentang komponen suspensi depan mobil, semoga bisa menambah wawasan kita semua.

Popular posts from this blog

Fungsi Relay 4 kaki & 5 kaki (Plus Gambar Rangkaiannya)

Lampu Indikator Mesin Vixion Menyala/Berkedip, Apa Penyebabnya ?

Rangkaian dan Cara Kerja Sistem Klakson Dengan Relay