7 Komponen Rem ABS dan Fungsinya
Sistem rem ABS adalah sebuah terobosan baru pada dunia otomotif yang digunakan untuk mencegah selip pada roda kendaraan saat mengerem atau melintasi jalan licin. Cara kerja rem ABS yakni dengan memanipulasi tekanan hidrolik yang berasal dari pedal rem untuk menyesuaikan kondisi roda.
Secara sederhana, saat roda terdeteksi selip maka tekanan hidrolik akan di release sejenak dan ketika roda terbebas tekanan hidrolik akan kembali diteruskan. Sehingga pengereman bisa terus berlangsung.
Lalu, apa saja bagian atau komponen-komponen yang terdapat pada sistem ABS ? simak selengkapnya dibawah.
1. Master silinder
Fungsi master silinder adalah sebagai pengkonversi gerakan mekanis dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Master silinder bekerja dengan menggunakan piston yang ditekan oleh pedal dan piston ini menekan minyak rem. Minyak rem bertekanan ini akan disalurkan ke pompa ABS.
2. ABS hydraulic control valve
Katup ABS secara sederhana adalah pintu gerbang minyak rem dari master silinder menuju silinder roda. Pada sistem rem non-ABS, minyak rem dari master silinder akan langsung ke silinder roda. Namun pada sistem ABS, katup ini berfungsi untuk memanipulasi tekanan hidrolik dari master silinder.
Setidaknya ada tiga posisi katup ABS yakni ;
Katup ini juga tidak hanya satu, tapi menyesuaikan roda kendaraan. Untuk mobil maka terdapat empat buah katup yang akan mengatur tekanan hidrolik masing-masing roda secara independen.
3. ABS pump
Pompa ABS memiliki fungsi untuk mengembalikan tekanan hidrolik pada silinder roda setelah tekanan hidrolik drop karena pembukaan katup ABS. inilah yang menyebabkan sistem rem tetap bekerja meski katup ABS bekerja dengan mengurangi tekanan hidrolik pada silinder roda.
Mekanismenya, saat roda terkunci maka tekanan hidrolik pada roda tersebut akan dikurangi sampai roda kembali berputar. Ketika roda sudah berhasil berputar, maka pompa ABS akan mengembalikan tekanan hidrolik dengan cepat. Begitulah seterusnya mekanisme ini berlangsung, tapi kita tidak merasakan siklus kerjanya karena dalam satu detik siklus ini bisa berlangsung hingga 5 kali.
Pompa ABS menggunakan motor listrik, sehingga sumber tenaganya jelas dari aki mobil.
4. ABS control module
Fungsi ABS control module adalah sebagai perangkat “processing unit” untuk mengatur kapan waktunya, berapa lama interval katup terbuka dan tertutup. Selain itu, ABS control module ini juga mengatur kapan ABS pump harus bekerja.
Module ini mirip ECM pada sistem efi mesin, bedanya module ini hanya mengatur pada area sistem pengereman. Jadi ABS control module akan menerima info dari sensor, lalu melakukan perhitungan dan hasilnya akan digunakan untuk memberi perintah ke aktuator dalam hal ini valve dan ABS pump.
5. Speed sensor
Ini adalah sensor utama sistem ABS, fungsi speed sensor adalah untuk mendeteksi kecepatan masing-masing roda. Beberapa orang juga menyebutnya dengan wheel speed sensor, atau sensor ABS. meski fungsinya untuk mendeteksi kecepatan roda sensor ini sangat penting keberadaannya untuk sistem ABS.
Karena yang mendeteksi roda terkunci atau selip ya sensor-sensor ini. Cara kerja sensor ini sama seperti CKP sensor yang memnfaatkan induksi elektromagnet roda bergerigi dengan pick-up coil. Jumlah sensor ini, juga menyesuaikan jumlah roda kendaraan.
6. Wheel cylinder
Silinder roda berfungsi untuk mengubah tekanan hidrolik pada minyak rem menjadi gerakan mekanis yang mendorong kampas rem untuk menjepit ke piringan. Cara kerjanya juga sama seperti master silinder dengan memanfaatkan piston, namun piston ini akan ditekan oleh minyak rem dan hasilnya piston akan menekan kampas rem.
7. Hydraulic brake channels
Saluran hidrolik berfungsi sebagai jalur aliran minyak rem dari master silinder sampai ke silinder roda. Kalau anda lihat, saluran hidrolik pada sistem ABS akan lebih rumit karena dari ABS valve terdapat empat buah saluran yang mengarah ke masing-masing roda secara independen.
Bahan saluran ini, juga tetap mempertahankan material logam karena kuat terhadap panas, dan kuat juga terhadap gesekan benda tajam.
Demikian artikel singkat tentang komponen rem ABS dan fungsinya semoga bisa menambah wawasan kita semua.
Secara sederhana, saat roda terdeteksi selip maka tekanan hidrolik akan di release sejenak dan ketika roda terbebas tekanan hidrolik akan kembali diteruskan. Sehingga pengereman bisa terus berlangsung.
Lalu, apa saja bagian atau komponen-komponen yang terdapat pada sistem ABS ? simak selengkapnya dibawah.
Komponen Rem ABS beserta fungsinya
gambar diagram sistem ABS by Autoexpose |
1. Master silinder
Fungsi master silinder adalah sebagai pengkonversi gerakan mekanis dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Master silinder bekerja dengan menggunakan piston yang ditekan oleh pedal dan piston ini menekan minyak rem. Minyak rem bertekanan ini akan disalurkan ke pompa ABS.
2. ABS hydraulic control valve
Katup ABS secara sederhana adalah pintu gerbang minyak rem dari master silinder menuju silinder roda. Pada sistem rem non-ABS, minyak rem dari master silinder akan langsung ke silinder roda. Namun pada sistem ABS, katup ini berfungsi untuk memanipulasi tekanan hidrolik dari master silinder.
Setidaknya ada tiga posisi katup ABS yakni ;
- Posisi satu, katup akan terbuka sehingga tekanan hidrolik minyak rem dari master silinder bisa dilanjutkan ke silinder roda.
- Posisi dua, katup akan tertutup sehingga aliran minyak rem akan terblokir, ini bertujuan untuk mencegah tekanan hidrolik terlalu tinggi saat pengemudi menginjak pedal rem sekuat tenaga. Dengan kata lain, saat posisi dua ini tekanan hidrolik sebelum katup ABS bisa lebih besar dibandingkan setelah katup ABS.
- Posisi tiga, katup akan mengurangi sebagian tekanan hidrolik pada silinder roda untuk menyesuaikan beban pengereman dan mencegah roda terkunci.
Katup ini juga tidak hanya satu, tapi menyesuaikan roda kendaraan. Untuk mobil maka terdapat empat buah katup yang akan mengatur tekanan hidrolik masing-masing roda secara independen.
3. ABS pump
Mekanismenya, saat roda terkunci maka tekanan hidrolik pada roda tersebut akan dikurangi sampai roda kembali berputar. Ketika roda sudah berhasil berputar, maka pompa ABS akan mengembalikan tekanan hidrolik dengan cepat. Begitulah seterusnya mekanisme ini berlangsung, tapi kita tidak merasakan siklus kerjanya karena dalam satu detik siklus ini bisa berlangsung hingga 5 kali.
Pompa ABS menggunakan motor listrik, sehingga sumber tenaganya jelas dari aki mobil.
4. ABS control module
Fungsi ABS control module adalah sebagai perangkat “processing unit” untuk mengatur kapan waktunya, berapa lama interval katup terbuka dan tertutup. Selain itu, ABS control module ini juga mengatur kapan ABS pump harus bekerja.
Module ini mirip ECM pada sistem efi mesin, bedanya module ini hanya mengatur pada area sistem pengereman. Jadi ABS control module akan menerima info dari sensor, lalu melakukan perhitungan dan hasilnya akan digunakan untuk memberi perintah ke aktuator dalam hal ini valve dan ABS pump.
5. Speed sensor
Ini adalah sensor utama sistem ABS, fungsi speed sensor adalah untuk mendeteksi kecepatan masing-masing roda. Beberapa orang juga menyebutnya dengan wheel speed sensor, atau sensor ABS. meski fungsinya untuk mendeteksi kecepatan roda sensor ini sangat penting keberadaannya untuk sistem ABS.
Karena yang mendeteksi roda terkunci atau selip ya sensor-sensor ini. Cara kerja sensor ini sama seperti CKP sensor yang memnfaatkan induksi elektromagnet roda bergerigi dengan pick-up coil. Jumlah sensor ini, juga menyesuaikan jumlah roda kendaraan.
6. Wheel cylinder
img by hella.com
Silinder roda berfungsi untuk mengubah tekanan hidrolik pada minyak rem menjadi gerakan mekanis yang mendorong kampas rem untuk menjepit ke piringan. Cara kerjanya juga sama seperti master silinder dengan memanfaatkan piston, namun piston ini akan ditekan oleh minyak rem dan hasilnya piston akan menekan kampas rem.
7. Hydraulic brake channels
Saluran hidrolik berfungsi sebagai jalur aliran minyak rem dari master silinder sampai ke silinder roda. Kalau anda lihat, saluran hidrolik pada sistem ABS akan lebih rumit karena dari ABS valve terdapat empat buah saluran yang mengarah ke masing-masing roda secara independen.
Bahan saluran ini, juga tetap mempertahankan material logam karena kuat terhadap panas, dan kuat juga terhadap gesekan benda tajam.
Demikian artikel singkat tentang komponen rem ABS dan fungsinya semoga bisa menambah wawasan kita semua.