Ini Fungsi Roller Pada Motor Matic
Pada CVT motor matic, kita sering mendengar istilah roller. Ada yang berpendapat berat roller ini akan mempengaruhi akselerasi dan top speed mesin. Lantas, apa fungsi sebenarnya dari roller ini ? mari kita bahas bersama-sama.
Roller sebenarnya masuk kedalam satu set komponen pulley prime pada sistem CVT matic. Agar tidak rancu, kita perlu membahas bagaimana CVT ini dapat bekerja.
CVT atau continously variable transmission adalah sistem perubahan perbandingan roda gigi yang terjadi secara otomatis berdasarkan tinggi rendahnya RPM mesin. CVT hanya memiliki tiga bagian utama yakni ;
Pulley primer terhubung dengan mesin dan pulley sekunder terhubung dengan roda belakang. Pulley primer dan pulley sekunder keduanya memiliki diameter yang bervariasi (diameter dapat berubah-ubah). Apabila RPM mesin rendah, maka diameter pulley primer lebih kecil dari diameter pulley sekunder (perbandingan gigi besar). Sehingga putaran roda belakang bisa sangat lambat.
Saat RPM mesin menengah, maka diameter pulley primer sama dengan diameter pulley sekunder. Ini akan membuat kecepatan roda belakang motor menyamai kecepatan mesin atau perbandingan giginya hampir sama. Sementara saat RPM mesin tinggi, maka diameter pulley primer bisa lebih besar dari pulley sekunder sehingga motor matic dapat mencapai Top speednya saat di gas full.
Lalu mengapa bisa kedua pulley berubah-ubah diameternya ?
Inilah fungsi dari roller. Roller akan mempengaruhi diameter pulley primer terhadap RPM mesin, sementara pulley sekunder menggunakan bantuan pegas yang akan merespon perubahan diameter pada pulley primer (saat diameter pulley primer membesar otomatis diameter pulley sekunder terdorong mengecil).
Pertanyaanya, bagaimana bisa sebuah roller mengatur diameter pulley ?
Ternyata, roller menggunakan gaya sentrifugal untuk mengatur diameter pulley primer. Untuk mengetahuinya kita perlu membedah pulley primer pada CVT.
Seperti ilustrasi diatas, gaya sentrifugal akan muncul ketika pulley berputar. Gaya ini akan mendorong roller ke arah luar, namun karena jalur roller dibuat agak miring kedepan maka gerakan keluar roller justru mendorong moveable drive plate. Ketika moveable drive plate terdorong, maka celah antara moveable drive plate dan fixed drive plate akan semakin kecil. Ini akan membuat lingkar drive belt pada pulley semakin melebar atau bisa dikatakan diameter pulley semakin melebar.
Lalu apa hubungannya berat roller terhadap kecepatan dan akselerasi motor matic ?
Beberapa modifikator sering mengutak-atik roller untuk menemukan TOP speed dan akselerasi yang pas. Setidaknya, ada dua mode penggantian roller yakni ;
1. Mengurangi berat roller standar
Kalau kita mengurangi berat roller standar (roller lebih ringan) maka ini akan menyebabkan akselerasi motor semakin waw, tapi imbasnya Top speed motor menjadi berkurang. Ini disebabkan karena roller yang lebih ringan akan lebih cepat bergerak keluar meski RPM mesin belum terlalu tinggi sehingga pembesaran diameter pulley primer terjadi lebih cepat.
Tapi, karena berat roller ringan maka momen roller tidak mampu mendorong moveable drive plate untuk bergerak lebih jauh, sehingga diameter pulley primer tidak bisa mencapai maksimal. Sesuai rumusnya, momen akan dipengaruhi oleh gaya dan berat komponen itu sendiri.
2. Menambah berat roller standar
Apabila kita tambah roller standar menjadi lebih berat, ini akan menyebabkan akselerasi awal motor lambat. Namun, TOP speed motor dapat lebih tinggi. Ini sesuai jurnal penelitian pada library.um.ac.id menggunakan Yamaha Mio. Dimana roller 8 gram mampu menghasilkan top speed 90,67 KM/H, roller 9 gram mampu menghasilkan top speed 97,67 KM/H, dan roller 10 gram mampu menghasilkan top speed 107 KM/H.
Ini bisa terjadi karena roller berat memiliki momentum yang lebih tinggi sehingga lebih kuat menekan moveable drive plate. Ini menyebabkan moveable drive plate semakin menyempit atau dengan kata lain lingkar drive belt mampu terdorong lebih lebar.
Itu saja artikel singkat tentang fungsi roller pada motor matic. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.
img ; ekonomi.kompas.com
Roller sebenarnya masuk kedalam satu set komponen pulley prime pada sistem CVT matic. Agar tidak rancu, kita perlu membahas bagaimana CVT ini dapat bekerja.
CVT atau continously variable transmission adalah sistem perubahan perbandingan roda gigi yang terjadi secara otomatis berdasarkan tinggi rendahnya RPM mesin. CVT hanya memiliki tiga bagian utama yakni ;
- Pulley primer (yang didalamnya terdapat roller)
- Pulley sekunder
- Drive belt
Pulley primer terhubung dengan mesin dan pulley sekunder terhubung dengan roda belakang. Pulley primer dan pulley sekunder keduanya memiliki diameter yang bervariasi (diameter dapat berubah-ubah). Apabila RPM mesin rendah, maka diameter pulley primer lebih kecil dari diameter pulley sekunder (perbandingan gigi besar). Sehingga putaran roda belakang bisa sangat lambat.
Saat RPM mesin menengah, maka diameter pulley primer sama dengan diameter pulley sekunder. Ini akan membuat kecepatan roda belakang motor menyamai kecepatan mesin atau perbandingan giginya hampir sama. Sementara saat RPM mesin tinggi, maka diameter pulley primer bisa lebih besar dari pulley sekunder sehingga motor matic dapat mencapai Top speednya saat di gas full.
Selengkapnya bisa baca cara kerja transmisi CVT motor matic
Lalu mengapa bisa kedua pulley berubah-ubah diameternya ?
Inilah fungsi dari roller. Roller akan mempengaruhi diameter pulley primer terhadap RPM mesin, sementara pulley sekunder menggunakan bantuan pegas yang akan merespon perubahan diameter pada pulley primer (saat diameter pulley primer membesar otomatis diameter pulley sekunder terdorong mengecil).
Pertanyaanya, bagaimana bisa sebuah roller mengatur diameter pulley ?
Ternyata, roller menggunakan gaya sentrifugal untuk mengatur diameter pulley primer. Untuk mengetahuinya kita perlu membedah pulley primer pada CVT.
Seperti ilustrasi diatas, gaya sentrifugal akan muncul ketika pulley berputar. Gaya ini akan mendorong roller ke arah luar, namun karena jalur roller dibuat agak miring kedepan maka gerakan keluar roller justru mendorong moveable drive plate. Ketika moveable drive plate terdorong, maka celah antara moveable drive plate dan fixed drive plate akan semakin kecil. Ini akan membuat lingkar drive belt pada pulley semakin melebar atau bisa dikatakan diameter pulley semakin melebar.
Lalu apa hubungannya berat roller terhadap kecepatan dan akselerasi motor matic ?
Beberapa modifikator sering mengutak-atik roller untuk menemukan TOP speed dan akselerasi yang pas. Setidaknya, ada dua mode penggantian roller yakni ;
1. Mengurangi berat roller standar
Kalau kita mengurangi berat roller standar (roller lebih ringan) maka ini akan menyebabkan akselerasi motor semakin waw, tapi imbasnya Top speed motor menjadi berkurang. Ini disebabkan karena roller yang lebih ringan akan lebih cepat bergerak keluar meski RPM mesin belum terlalu tinggi sehingga pembesaran diameter pulley primer terjadi lebih cepat.
Tapi, karena berat roller ringan maka momen roller tidak mampu mendorong moveable drive plate untuk bergerak lebih jauh, sehingga diameter pulley primer tidak bisa mencapai maksimal. Sesuai rumusnya, momen akan dipengaruhi oleh gaya dan berat komponen itu sendiri.
2. Menambah berat roller standar
Apabila kita tambah roller standar menjadi lebih berat, ini akan menyebabkan akselerasi awal motor lambat. Namun, TOP speed motor dapat lebih tinggi. Ini sesuai jurnal penelitian pada library.um.ac.id menggunakan Yamaha Mio. Dimana roller 8 gram mampu menghasilkan top speed 90,67 KM/H, roller 9 gram mampu menghasilkan top speed 97,67 KM/H, dan roller 10 gram mampu menghasilkan top speed 107 KM/H.
Ini bisa terjadi karena roller berat memiliki momentum yang lebih tinggi sehingga lebih kuat menekan moveable drive plate. Ini menyebabkan moveable drive plate semakin menyempit atau dengan kata lain lingkar drive belt mampu terdorong lebih lebar.
Itu saja artikel singkat tentang fungsi roller pada motor matic. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.