Cara Kerja Shock Absorber Pada Kendaraan

Shock absorber adalah salah satu komponen yang terletak pada sistem suspensi kendaraan dengan fungsi menegah guncangan berlebih ketika sistem suspensi bekerja.

Dalam sistem suspensi, pegas akan bekerja menyerap getaran jalan tapi apabila permukaan jalan sangat tidak rata justru akan timbul guncangan pada body mobil yang sangat mengganggu kenyamanan berkendara.

Oleh karena itu, diletakanlah komponen bernama shock absorber yang bekerja untuk menahan gaya oskilasi dari pegas agar tidak menimbulkan guncangan berlebih. Lalu bagaimana shock absorber bekerja ? simak artikel dibawah.

Cara Kerja Shock Absorber


Prinsip kerja shock absorber itu seperti kompresor, dimana untuk menahan oskilasi digunakanlah sebuah fluida yang tertekan/terkompresi. Saat fluida ini terkompresi otomatis oskilasi pada pegas bisa ditahan.

Secara sederhana ada 5 komponen utama pada shock absorber yakni ;

  • Tabung shock, berfungsi sebagai tempat berinteraksi fluida dengan piston.
  • Piston, berfungsi untuk memanipulasi volume ruang didalam tabung shock untuk mengkompresi fluida.
  • Piston rod, berfungsi menghubungkan piston dengan poros roda agar gerakan piston sesuai dengan gerakan poros roda.
  • Piston valve, berfungsi sebagai penyekat antara ruang diatas dan dibawah piston.
  • Fluida, merupakan cairan hidrolik khusus (biasa disebut oli shock) sebagai fluida yang akan meredam guncangan.


Lalu bagaimana cara kerja shock absorber ?

cara kerja shockbreaker motor

1. Saat ditekan (langkah kompresi)

Ketika shock absorber menerima tekanan dari roda (panjang shock absorber memendek) maka piston juga akan ikut bergerak keatas. Ini akan membuat pengecilan ruang diatas piston dan pembesaran ruang dibawah piston. Akibatnya, fluida pada ruang diatas piston akan tertekan, sehingga fluida akan mencari ruang untuk keluar. Dan fluida akan keluar pada lubang yang sudah terbuka pada piston.

Dalam hal ini katup kompresi akan tertekan oleh fluida bertekanan sehingga hanya satu saluran saja yang terbuka. Karena lubang mengalirnya fluida hanya satu dan sempit otomatis kecepatan fluida dari ruang diatas piston ke ruang dibawah piston akan semakin lambat. Hasilnya, pergerakan piston ke atas juga menjadi lebih lambat. Pergerakan lebih lambat inilah yang meredam guncangan pada suspensi.

2. Langkah expansi

Ketika kompresi dari pegas sudah selesai, maka akan ada gaya balik pegas yakni pegas akan kembali memanjang. Ini akan mendorong piston didalam shock absorber bergerak ke bawah hasilnya sama seperti diatas. Fluida didalam ruang bawah piston akan mengalir ke ruang atas piston melewati satu lubang kecil. Ini akan memperlambat gerakan piston karena kecepatan fluida bisa diredam.

Jenis –Jenis Shock Absorber


Secara umum ada 2 shock breaker yang dipakai pada kendaraan yakni ;

1. Dual action shock absorber

Merupakan tipe shock absorber yang dijelaskan diatas. Dengan dua aksi, yakni aksi kompresi dan aksi ekspansi. Dengan kata lain baik saat kompresi dan ekspansi, shock absorber tetap menyerap guncangan.

2. Single action shock absorber



Tipe single action, memiliki desain piston dengan hanya satu lubang dan satu lubang lagi bernama saluran orifice yang ukurannya lebih kecil dibandingkan lubang piston. Ketika langkah kompresi, fluida bisa bergerak ke ruang bawah piston melewati kedua lubang sekaligus (lubang piston dan saluran orifice).

Tapi ketika ekspansi, katup pada lubang piston akan tertutup sehingga fluida mengalir ke ruang atas piston hanya melalui saluran orifice. Ini akan membuat pergerakan piston lebih lambat saat langkah ekspansi dibandingkan langkah kompresi.

Desain seperti ini, akan membuat sistem suspensi empuk namun tidak terlalu bergelombang. Sehingga cocok untuk kendaraan berat seperti truk.

Popular posts from this blog

Fungsi Relay 4 kaki & 5 kaki (Plus Gambar Rangkaiannya)

Lampu Indikator Mesin Vixion Menyala/Berkedip, Apa Penyebabnya ?

Rangkaian dan Cara Kerja Sistem Klakson Dengan Relay