Suspensi Independen – Pengertian, Cara Kerja, Dan Macam Jenisnya

Secara umum, sistem suspensi dibagi menjadi dua yakni suspensi rigid yang biasa digunakan pada truk dan satunya suspensi independen yang banyak diaplikasikan pada mobil penumpang.

Lalu, apa itu suspensi independen ?, apa bedanya ? apa kelebihannya ? dan bagaimana cara kerjanya ? simak selengkapnya dibawah.

A. Pengertian Suspensi Independen


Suspensi independen, adalah jenis peredam kejut pada kendaraan yang memungkinkan dua roda yang terletak dalam satu axle dapat saling bergerak tanpa mempengaruhi satu sama lain.

Secara mudah, misal sebuah mobil memiliki suspensi depan tipe independen. Maka saat roda kanan depan bergerak vertikal ketas karena ada halangan, roda kiri depan tidak akan bergerak kebawah ataupun keatas mengikuti gerakan roda kanan dengan catatan dibagian roda kiri tidak ada halangan serupa.

Ini berbeda dengan suspensi rigid, dimana ada efek silang. Saat roda kanan terangkat karena melewati halangan, maka roda kiri cenderung bergerak kebawah.

Perbedaan Suspensi Independen Dengan Rigid


Seperti yang dijelaskan diatas, suspensi independen memiliki karakter yang berbeda dengan suspensi rigid. Secara spesifik, perbedaannya antara lain ;

  • Konstruksi (rigid simple, independen lebih rumit)
  • Gerakan poros roda (rigid saling terpengaruh, independen tidak atau saling terbebas)
  • Axle shaft (rigid menggunakan solid axle/rigid axle shaft, independen menggunakan axle yang dilengkapi dua flexible joint)


Dari ketiga perbedaan diatas, maka bisa disimpulkan kalau suspensi independen ini memiliki daya serap getaran jalan yang lebih baik karena body mobil tidak akan terombang-ambing hebat saat mobil berjalan dijalanan rusak sekalipun.

Namun, ada kelebihan dan ada kekurangan. Penggunaan axle shaft dengan dua flexible joint ternyata memangkas ketahanan momen puntirnya. Sehingga, kalau beban mobil cukup besar maka joint ini bisa patah. Oleh sebab itu untuk mobil berbobot besar seperti truk atau bus masih bertahan pada rigid axle.

B. Cara Kerja Suspensi Independen


Suspensi independen secara umum bekerja seperti sistem suspensi lainnya, dalam hal ini suspensi akan bekerja ketika ada perubahan beban pada mobil.

Contoh perubahan beban tersebut, ada saat mobil melewati tanggul. Saat mobil melewati tanggul, harusnya mobil ikut terangkat, gerakan mobil yang terangkat ini menambah beban mobil sehingga saat seperti ini suspensi bekerja.

Suspensi independen akan menyerap gerakan yang seharusnya mengangkat mobil. Caranya dengan memanfaatkan pegas yang mampu memanjang dan memendek apabila diberikan beban bervariasi. Saat mobil melewati tanggul, maka gerakan keatas dari roda akan membuat panjang pegas menjadi lebih pendek. Sehingga, mobil pun tidak ikut terangkat keatas.

Tapi ada yang spesial pada suspensi independen, kalau tinggi tanggul kiri dan kanan berbeda biasanya mobil akan miring ke salah satu sisi rendahnya. Namun pada suspensi independen, gerakan naik antara roda kiri dan kanan dapat berbeda. Sehingga posisi body mobil dapat tetap lurus.

C. Macam-Macam Suspensi Independen


Dalam aplikasinya, suspensi independen ternyata masih terlalu umum. Kalau dibahas lebih spesifik lagi, maka setidaknya akan ada 4 macam suspensi independen, yakni ;

1. Tipe Macpherson Strut



Tipe pertama, adalah tipe yang hampir digunakan pada mobil penumpang saat ini (MPV, Hatch, LCGC, SUV) karena memang nyaman dan konstruksinya lebih sederhana.

Suspensi macpherson memiliki lengan tunggal yang terletak dibagian bawah, lengan ini akan menghubungkan steering knuckle dengan chasis mobil. Disisi lain, ada sebuah pegas yang menghubungkan steering knuckle dengan bagian body atas. Dengan kata lain, ada dua koneksi pada steering knucle, satu ada pada lower arm dan satunya ada pada pegas.

Namun, ada satu kekurangan pada tipe macpherson, yakni gerakan vertikal roda akan mengubah sudut chamber roda. Sehingga, kalau mobil semakin berat maka chamber akan semakin keluar.

Tipe ini, banyak digunakan untuk suspensi depan mobil dan beberapa jenis mobil sedan juga menggunakannya sebagai suspensi belakang.

2. Tipe Double Wishbone



Tipe yang kedua, hampir sama dengan macpherson namun pada tipe ini ada dua buah lengan yakni lower arm dan upper arm. Kedua lengan ini akan menghubungkan steering knuckle dengan chasis mobil.

Perbedaanya dengan macpherson, kalau macpherson ada pegas yang menghubungkan steering knucle dengan body mobil bagian atas. Sementara pada double wishbone, pegas tersebut akan terletak pada lower arm. Sehingga, steering knuckle hanya terhubung dengan dua lengan saja.

Ini akan membawa kelebihan pada sektor chamber yang selalu tetap, sehingga biarpun mobil menerima beban berat, sudut chamber tetap normal.

3. Multi link

Suspensi multi link bisa diartikel sistem suspensi dengan beberapa lengan lateral, lengan-lengan ini akan menghubungkan knucle dengan chasis mobil pada sudut yang berbeda-beda. Lengan-lengan ini akan menjaga pergerakan roda agar tetap stabil meski sedang menerima beban yang bervariasi.

Pada mobil, anda mungkin sering melihat label 4-link suspension, artinya ada 4 buah lengan lateral sementara 5-link suspension, memiliki 3 buah lengan.

4. Swing arm/trailing arm

Suspensi swing arm atau pada mobil biasa disebut semi trailing arm, sama halnya dengan sistem suspensi belakang sepeda motor. Dimana knuckle atau poros roda akan terhubung dengan sebuah lengan, lengan ini posisinya sejajar dengan longitudinal axis (arah memanjang mobil).

Secara umum, tipe ini banyak digunakan pada suspensi belakang mobil dengan sistem penggerak FWD (front wheel drive), tipe ini memiliki kelebihan pada sektor konstruksinya yang ringkas juga performanya yang baik.

Demikian artikel tentang suspensi independen pada mobil yang bisa dijelaskan. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.

Popular posts from this blog

Fungsi Relay 4 kaki & 5 kaki (Plus Gambar Rangkaiannya)

Lampu Indikator Mesin Vixion Menyala/Berkedip, Apa Penyebabnya ?

Rangkaian dan Cara Kerja Sistem Klakson Dengan Relay