Oli Motor Habis, Cek 5 Ciri + Penyebabnya Berikut Ini
Sering kali saya melihat keluhan pemilik motor yang menyatakan oli mesin motornya cepat habis padahal saat pengisian sebelumnya sudah menunjukan level yang penuh.
Masalah ini juga bertambah pelik mana kala tidak ditemukan tanda-tanda kebocoran oli mesin disekitar mesin.
Namun yang jadi masalah sebenarnya adalah ketika pemilik motor tidak mengetahui kalau oli mesin pada motornya sudah sangat kurang.
Apa akibatnya ?
1. Suara mesin kasar
Pertama mesin terasa kasar, ini karena oli mesin berfungsi sebagai pelumas yang melapisi komponen mesin yang saling bergesekan.
Artinya, misal antara ring piston dan silinder itu tidak bergesekan secara langsung karena ada oli yang melapisi gesekan antara dua komponen tersebut. Sehingga kalau olinya kurang otomatis tidak ada oli yang melapisi komponen ini dan gesekan antara ring piston dan silinder terjadi secara langsung.
2. Mesin kepanasan
Overheat adalah kondisi dimana suhu mesin terlampau tinggi dari suhu kerjanya (diatas 90 derajat celcius).
Salah satu penyebabnya karena tidak ada oli yang melumasi bagian komponen mesin yang bergesekan. Mengapa ? karena gesekan akan menimbulkan panas, harusnya oli sebagai pelumas akan meredam gesekan ini.
Namun karena volume olinya saja kurang, bagaimana bisa oli melumasi semua komponen mesin ?
3. Piston terkunci
Akibat terburuk yaitu piston yang terkunci atau macet. Saat piston terkunci, maka mesin tidak bisa dihidupkan lagi. Jangankan menghidupkan mesin, memutar engkol mesin saja sudah terasa macet.
Ini masih ada hubungannya dengan akibat yang kedua, kita tahu kalau komponen mesin terbuat dari logam. Dan sifat logam akan memuai saat terkena panas.
Saat piston terlalu panas akibat kurangnya oli mesin maka ini akan membuat piston memuai, dengan kata lain ukuran piston lebih besar dari standarnya.
Sementara itu, ukuran diameter silinder tetap sama. Akibatnya piston akan terkunci/terjepit didalam silinder, dan tidak bisa digerakan.
Satu-satunya cara memperbaiki piston terkunci ini adalah dengan melakukan overhoule atau istilahnya turun mesin.
Pastinya anda tidak mau kan, kalau motor harus turun mesin gara-gara hal sepele semacam ini, oleh sebab itu diartikel ini akan saya bahas ciri-ciri oli motor yang habis serta penyebabnya.
1. Bunyi "tek tek tek" yang terdengar di RPM rendah
Tidak semua bunyi kasar pada mesin menunjukan bahwa oli mesin habis. Namun ada bunyi yang dihasilkan apabila volume oli kurang dari standarnya.
Bunyi yang saya maksud adalah bunyi ketukan dua logam, teppatnya bunyi antara rocker arm dengan katup. Bunyi ini akan terdengar seperti "tek tek tek" selama RPM mesin rendah.
Ini disebabkan karena oli mesin tidak naik ke kepala silinder, sehingga bagian mekanisme katup yang juga terletak didalam kepala silinder tidak mendapatkan pelumasan. Dan hasilnya berupa bunyi.
2. Tarikan motor terasa berat/tertahan
Oli bersifat melumasi, sehingga apa yang dilumasi oleh oli pastilah menjadi licin. Komponen mesin yang mendapatkan pelumasan oli gerakannya akan lebih ringan karena licin.
Namun kalau olinya kurang, bisa dibayangkan. Komponen mesin tidak mendapatkan pelumasan yang maksimal dan gerakannya menjadi lebih berat.
Sehingga efeknya pastilah RPM mesin akan terasa tertahan.
3. Mesin motor panas terlalu cepat
Mesin motor apabila terus dihidupkan suhunya semakin meningkat. Itu normal. Tapi, peningkatan suhu mesin ini harusnya terjadi dalam waktu yang relatif lebih lama.
Apabila baru 30 detik suhu mesin motor sudah memanas (bisa dirasakan dari hawa didekat mesin) maka bisa jadi ada masalah terkait volume oli mesin.
Apabila anda menjumpai kondisi ini, matikan dulu mesin motor anda lalu cek volume olinya.
4. Ada asap putih pada knalpot
Asap putih yang keluar dari knalpot ketika mesin hidup memang tidak menjadi pertanda bahwa oli mesin habis. Namun, oli mesin yang sering berkurang salah satunya disebabkan karena asap putih ini.
Apa hubungannya ?
Saat anda melihat asap putih mengepul dari knalpot motor, itu disebabkan karena oli mesin masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar. Sehingga seperti motor 2 tak, akan ada asap putih pada knalpot.
Karena oli mesin terus terbakar, otomatis volume oli mesin akan semakin berkurang. Dan apabila tidak diketahui, oli mesin bisa habis dan menimbulkan akibat seperti yang dijelaskan diatas.
5. Mesin motor tiba-tiba mati dan tidak bisa distart
Kalau anda sedang ada dijalan, kemudian mesin tiba-tiba mati namun saat di hidupkan mesin tak kunjung hidup. Itu bisa saja ada masalah pada volume oli motor anda.
Saat ini teknologi mesin motor sudah semakin maju, salah satu contohnya adalah oil level switch. Komponen ini terhubung ke sistem pengapian mesin (busi).
Fungsinya untuk menonaktifkan sistem pengapian saat terdeteksi volume oli dibawah normal.
Sehingga, ketika kita tekan starter mesin tidak mau hidup karena businya tidak menyala. Apabila anda mengalami hal ini, coba cek stik oli untuk mengetahui berapa volume oli motor anda.
Segala bentuk kebocoran oli, dapat menyebabkan oli motor habis. Ada beberapa area yang patut diwaspadai yang sering menjadi jalan bocor oli. Yakni :
Untuk mengatasi bocor oli, anda harus menyesuaikan penyebabnya. Kalau penyebabnya karena baut penguras oli slek, anda harus mengganti baut oli tersebut dengan yang baru.
Tapi, kadang baut oli normal malah lubang penguras oli yang mengalami slek. Ini memang agak menyulitkan karena lubang oli ini terletak pada blok mesin. Untuk mengakalinya, anda bisa membalut baut penguras oli dengan seal tape.
Sementara untuk penyebab terakhir, harus dibuktikan melalui pengetesan kompresi. Kalau test komporesi terbukti rendah, mesin akan dibongkar untuk mengganti ring piston.
Demikian artikel mengenai ciri ciri oli motor habis. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.
Masalah ini juga bertambah pelik mana kala tidak ditemukan tanda-tanda kebocoran oli mesin disekitar mesin.
Namun yang jadi masalah sebenarnya adalah ketika pemilik motor tidak mengetahui kalau oli mesin pada motornya sudah sangat kurang.
Apa akibatnya ?
1. Suara mesin kasar
Pertama mesin terasa kasar, ini karena oli mesin berfungsi sebagai pelumas yang melapisi komponen mesin yang saling bergesekan.
Artinya, misal antara ring piston dan silinder itu tidak bergesekan secara langsung karena ada oli yang melapisi gesekan antara dua komponen tersebut. Sehingga kalau olinya kurang otomatis tidak ada oli yang melapisi komponen ini dan gesekan antara ring piston dan silinder terjadi secara langsung.
2. Mesin kepanasan
Overheat adalah kondisi dimana suhu mesin terlampau tinggi dari suhu kerjanya (diatas 90 derajat celcius).
Salah satu penyebabnya karena tidak ada oli yang melumasi bagian komponen mesin yang bergesekan. Mengapa ? karena gesekan akan menimbulkan panas, harusnya oli sebagai pelumas akan meredam gesekan ini.
Namun karena volume olinya saja kurang, bagaimana bisa oli melumasi semua komponen mesin ?
3. Piston terkunci
Akibat terburuk yaitu piston yang terkunci atau macet. Saat piston terkunci, maka mesin tidak bisa dihidupkan lagi. Jangankan menghidupkan mesin, memutar engkol mesin saja sudah terasa macet.
Ini masih ada hubungannya dengan akibat yang kedua, kita tahu kalau komponen mesin terbuat dari logam. Dan sifat logam akan memuai saat terkena panas.
Saat piston terlalu panas akibat kurangnya oli mesin maka ini akan membuat piston memuai, dengan kata lain ukuran piston lebih besar dari standarnya.
Sementara itu, ukuran diameter silinder tetap sama. Akibatnya piston akan terkunci/terjepit didalam silinder, dan tidak bisa digerakan.
Satu-satunya cara memperbaiki piston terkunci ini adalah dengan melakukan overhoule atau istilahnya turun mesin.
Pastinya anda tidak mau kan, kalau motor harus turun mesin gara-gara hal sepele semacam ini, oleh sebab itu diartikel ini akan saya bahas ciri-ciri oli motor yang habis serta penyebabnya.
Ciri Ciri Oli Mesin Motor Habis
1. Bunyi "tek tek tek" yang terdengar di RPM rendah
Tidak semua bunyi kasar pada mesin menunjukan bahwa oli mesin habis. Namun ada bunyi yang dihasilkan apabila volume oli kurang dari standarnya.
Bunyi yang saya maksud adalah bunyi ketukan dua logam, teppatnya bunyi antara rocker arm dengan katup. Bunyi ini akan terdengar seperti "tek tek tek" selama RPM mesin rendah.
Ini disebabkan karena oli mesin tidak naik ke kepala silinder, sehingga bagian mekanisme katup yang juga terletak didalam kepala silinder tidak mendapatkan pelumasan. Dan hasilnya berupa bunyi.
2. Tarikan motor terasa berat/tertahan
Oli bersifat melumasi, sehingga apa yang dilumasi oleh oli pastilah menjadi licin. Komponen mesin yang mendapatkan pelumasan oli gerakannya akan lebih ringan karena licin.
Namun kalau olinya kurang, bisa dibayangkan. Komponen mesin tidak mendapatkan pelumasan yang maksimal dan gerakannya menjadi lebih berat.
Sehingga efeknya pastilah RPM mesin akan terasa tertahan.
3. Mesin motor panas terlalu cepat
Mesin motor apabila terus dihidupkan suhunya semakin meningkat. Itu normal. Tapi, peningkatan suhu mesin ini harusnya terjadi dalam waktu yang relatif lebih lama.
Apabila baru 30 detik suhu mesin motor sudah memanas (bisa dirasakan dari hawa didekat mesin) maka bisa jadi ada masalah terkait volume oli mesin.
Apabila anda menjumpai kondisi ini, matikan dulu mesin motor anda lalu cek volume olinya.
4. Ada asap putih pada knalpot
Asap putih yang keluar dari knalpot ketika mesin hidup memang tidak menjadi pertanda bahwa oli mesin habis. Namun, oli mesin yang sering berkurang salah satunya disebabkan karena asap putih ini.
Apa hubungannya ?
Saat anda melihat asap putih mengepul dari knalpot motor, itu disebabkan karena oli mesin masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar. Sehingga seperti motor 2 tak, akan ada asap putih pada knalpot.
Karena oli mesin terus terbakar, otomatis volume oli mesin akan semakin berkurang. Dan apabila tidak diketahui, oli mesin bisa habis dan menimbulkan akibat seperti yang dijelaskan diatas.
5. Mesin motor tiba-tiba mati dan tidak bisa distart
Kalau anda sedang ada dijalan, kemudian mesin tiba-tiba mati namun saat di hidupkan mesin tak kunjung hidup. Itu bisa saja ada masalah pada volume oli motor anda.
Saat ini teknologi mesin motor sudah semakin maju, salah satu contohnya adalah oil level switch. Komponen ini terhubung ke sistem pengapian mesin (busi).
Fungsinya untuk menonaktifkan sistem pengapian saat terdeteksi volume oli dibawah normal.
Sehingga, ketika kita tekan starter mesin tidak mau hidup karena businya tidak menyala. Apabila anda mengalami hal ini, coba cek stik oli untuk mengetahui berapa volume oli motor anda.
Lalu Apa Penyebab Oli Motor Bocor dan Habis ?
Segala bentuk kebocoran oli, dapat menyebabkan oli motor habis. Ada beberapa area yang patut diwaspadai yang sering menjadi jalan bocor oli. Yakni :
- Drain plug, kadang baut penguras oli mengalami slek yang mengakibatkan kerusakan drat. Tentu ini akan membuat oli merembes keluar mesin.
- Overheating, panas yang berlebih akan membuat oli menguap. Tanpa sadar, oli habis meski tidak meninggalkan jejak yang terlalu berarti.
- Seal oli yang bocor, ada banyak seal oli didalam mesin. Kalau salah satu seal bocor (terutama seal pada gearbox) maka oli bisa rembes dan volumenya habis secara berangsur.
- Ring piston yang aus
Untuk mengatasi bocor oli, anda harus menyesuaikan penyebabnya. Kalau penyebabnya karena baut penguras oli slek, anda harus mengganti baut oli tersebut dengan yang baru.
Tapi, kadang baut oli normal malah lubang penguras oli yang mengalami slek. Ini memang agak menyulitkan karena lubang oli ini terletak pada blok mesin. Untuk mengakalinya, anda bisa membalut baut penguras oli dengan seal tape.
Sementara untuk penyebab terakhir, harus dibuktikan melalui pengetesan kompresi. Kalau test komporesi terbukti rendah, mesin akan dibongkar untuk mengganti ring piston.
Demikian artikel mengenai ciri ciri oli motor habis. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.