4 Langkah Membersihkan Busi Mobil Yang Bisa Anda Lakukan Di Rumah
Busi adalah salah satu komponen vital pada mobil yang berfungsi untuk membakar bensin didalam mesin. Karena busi ini berhubungan langsung dengan proses pembakaran, maka busi didesain untuk tahan terhadap kondisi ekstrem.
Hal itu akan membuat busi tidak meleleh meski terkena api pembakaran secara terus menerus.
Namun, pembakaran juga meninggalkan zat residu. Dan zat residu ini berpotensi berkumpul pada celah-celah busi dan apabila dibiarkan maka akan menjadi kerak.
Kalau muncul kerak pada busi, maka kinerja busi akan terganggu yang mengakibatkan pembakaran mesin kurang sempurna. Sehingga muncul masalah-masalah seperti brebet dan RPM naik turun.
Oleh sebeb itu, kita harus merawat busi mobil dengan membersihkannya secara rutin. Lantas, bagaimana caranya ?
Sebelum anda membersihkan busi, anda terlebih dahulu harus bisa melepas busi dari mesin.
Karena mustahil bisa membersihkan busi dalam posisi terpasang. Untuk melepas busi dari mesin, memang tiap mesin memiliki konstruksi berbeda.
Umumnya, untuk mobil-mobil injeksi sudah menggunakan sistem pengapian DLI. Sistem ini memiliki konstruksi busi tepat dibawah coil, sehingga untuk melepas busi anda perlu melepas coil terlebih dahulu.
Setelah busi dilepas, langkah selanjutnya ;
1. Periksa kondisi fisik busi
Saat anda melepas busi, pasti warna ujung busi (elektroda) akan nampak bekas terbakar. Ini dikarenakan faktor pembakaran yang terjadi didalam mesin sehingga menimbulkan warna seperti bekas terbakar.
Ternyata, warna ujung busi ini mampu memberikan tanda bagaimana pembakaran didalam mesin terjadi.
Setidaknya, ada tiga macam warna ujung busi yakni :
Apabila busi menunjukan warna hitam atau abu-abu maka jangan lupa untuk mengecek sistem injeksi bahan bakar, setelah anda membersihkan busi.
Busi basah dan hitam jangan dibersihkan
Apabila ada masalah mesin yang susah hidup, dan setelah anda membuka busi lalu menjumpai kondisi busi basah dan hitam, maka itu menandakan busi mati.
Apabila dibersihkan sebersih apapun busi akan tetap mati, untuk urusan ini anda harus langsung mengganti busi tersebut.
2. Lakukan pembersihan menggunakan sikat kawat
Langkah kedua, anda perlu mempersiapkan sikat kasar yang digunakan untuk membersihkan kotoran disekitar elektroda busi.
Caranya, anda hanya perlu menyikat bagian ujung busi. Bagian yang paling penting adalah bagian paling ujung (masa busi dan ujung elektroda).
Untuk menjangkau bagian elektroda mungkin, anda memerlukan cairan carbon cleaner atau karburator cleaner untuk merontokan karbon yang ada disekitar elektroda busi.
Caranya cukup semprotkan carbon cleaner lalu gosok dengan sikat. Namun kalau tidak ada carbon cleaner, solar pun dapat digunakan sebagai gantinya.
3. Kalau ada kerak, lakukan pengamplasan
Terkadang, carbon yang menumpuk pada elektroda busi bisa mengeras dan menjadi kerak yang sulit dihilangkan menggunakan sikat. Setelah anda menyikat busi namun masih ada lapisan kotoran yang masih tertinggal dan sulit hilang saat disikat maka anda memerlukan alat lain.
Amplas masih ampuh merontokan kerak yang menempel dibagian ujung busi. Pilih amplas yang halus agar tidak membuat busi aus.
4. Set ulang celah busi (opsional)
Penyetelan celah busi seharusnya dilakukan oleh mekanik di bengkel karena langkah ini memerlukan alat khusus yang bernama "feeler gauge".
Dengan alat ini, maka celah antara ujung elektroda dan masa pada busi akan diset sesuai dengan spesifikasi busi.
Namun langkah terakhir ini bersifat opsional, karena secara umum setiap busi sudah diset dengan celah yang pas dari pabrikan. Sehingga selama kita tidak mengutak-atik celah ini maka celah masih dikatakan normal.
Apa hububungannya celah busi dengan performa busi ?
Sebenarnya celah busi sangat mempengaruhi kinerja busi, karena apabila celah terlalu renggang maka api yang keluar dari busi cenderung kecil.
Namun kalau terlalu rapat, justru membuat busi cepat panas dan api busi bisa menyala sebelum waktunya. Sehingga memicu terjadinya pre-ignition.
Anda bisa melakukan penyetelan celah busi di bengkel remsi saat melakukan tune-up.
Langkah terakhir, adalah pemasangan. Disarankan untuk tidak menukar posisi busi, artinya busi yang sebelumnya ada di silinder nomor satu, kembali dipasangkan di silinder nomor 1 dan jangan dibolak-balik.
Memang sekilas sepele, namun dalam satuan micro ada perbedaan diameter busi. Diameter ini menyesuaikan diameter lubang busi karena panas.
Apabila kita tukar, maka busi perlu melakukan penyeusaian ulang. Dalam proses ini, bisa saja terjadi kebocoran kompresi karena ada celah micro pada sela busi.
Kapan interval perawatan busi ?
Kalau dibengkel, busi akan dibersihkan sekitar 20.000 KM sekali dan tiap 30.000 KM busi akan diganti. Namun setiap mobil memiliki ketetapan yang berbeda, untuk lebih jelas anda bisa melihat buku servis mobil atau menanyakan langsung ke service advisor saat di bengkel.
Jangan membersihkan busi dengan interval yang singkat, karena aktifitas bongkar pasang busi akan memberi efek goresan pada ulir lubang busi pada kepala silinder.
Sehingga, kalau busi sering dibongkar pasang dikhawatirkan ulir lubang busi menjadi lebih halus dan bisa membuat kompresi bocor.
Sekian artikel tentang cara membersihkan busi mobil dengan mudah. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.
Hal itu akan membuat busi tidak meleleh meski terkena api pembakaran secara terus menerus.
Namun, pembakaran juga meninggalkan zat residu. Dan zat residu ini berpotensi berkumpul pada celah-celah busi dan apabila dibiarkan maka akan menjadi kerak.
Kalau muncul kerak pada busi, maka kinerja busi akan terganggu yang mengakibatkan pembakaran mesin kurang sempurna. Sehingga muncul masalah-masalah seperti brebet dan RPM naik turun.
Oleh sebeb itu, kita harus merawat busi mobil dengan membersihkannya secara rutin. Lantas, bagaimana caranya ?
Cara Membersihkan Busi Mobil
img by paulstravelpictures.com
Sebelum anda membersihkan busi, anda terlebih dahulu harus bisa melepas busi dari mesin.
Karena mustahil bisa membersihkan busi dalam posisi terpasang. Untuk melepas busi dari mesin, memang tiap mesin memiliki konstruksi berbeda.
Umumnya, untuk mobil-mobil injeksi sudah menggunakan sistem pengapian DLI. Sistem ini memiliki konstruksi busi tepat dibawah coil, sehingga untuk melepas busi anda perlu melepas coil terlebih dahulu.
Setelah busi dilepas, langkah selanjutnya ;
1. Periksa kondisi fisik busi
Saat anda melepas busi, pasti warna ujung busi (elektroda) akan nampak bekas terbakar. Ini dikarenakan faktor pembakaran yang terjadi didalam mesin sehingga menimbulkan warna seperti bekas terbakar.
Ternyata, warna ujung busi ini mampu memberikan tanda bagaimana pembakaran didalam mesin terjadi.
img by hdforums.com
Setidaknya, ada tiga macam warna ujung busi yakni :
- Hitam, busi hitam menandakan bahwa pembakaran terjadi dengan suplai bensin yang berlebihan (bensin terlalu boros).
- Abu-abu, busi yang berwarna abu-abu menandakan suplai bensin kurang atau bisa dikatakan campuran terlalu kurus
- Cokelat, busi yang berwarna coklat kehitaman menandakan bahwa pembakaran terjadi secara sempurna dengan perbandingan bensin ideal.
Apabila busi menunjukan warna hitam atau abu-abu maka jangan lupa untuk mengecek sistem injeksi bahan bakar, setelah anda membersihkan busi.
Busi basah dan hitam jangan dibersihkan
Apabila ada masalah mesin yang susah hidup, dan setelah anda membuka busi lalu menjumpai kondisi busi basah dan hitam, maka itu menandakan busi mati.
Apabila dibersihkan sebersih apapun busi akan tetap mati, untuk urusan ini anda harus langsung mengganti busi tersebut.
2. Lakukan pembersihan menggunakan sikat kawat
img by studiod.com
Langkah kedua, anda perlu mempersiapkan sikat kasar yang digunakan untuk membersihkan kotoran disekitar elektroda busi.
Caranya, anda hanya perlu menyikat bagian ujung busi. Bagian yang paling penting adalah bagian paling ujung (masa busi dan ujung elektroda).
Untuk menjangkau bagian elektroda mungkin, anda memerlukan cairan carbon cleaner atau karburator cleaner untuk merontokan karbon yang ada disekitar elektroda busi.
Caranya cukup semprotkan carbon cleaner lalu gosok dengan sikat. Namun kalau tidak ada carbon cleaner, solar pun dapat digunakan sebagai gantinya.
3. Kalau ada kerak, lakukan pengamplasan
img by handymanlyness.com
Terkadang, carbon yang menumpuk pada elektroda busi bisa mengeras dan menjadi kerak yang sulit dihilangkan menggunakan sikat. Setelah anda menyikat busi namun masih ada lapisan kotoran yang masih tertinggal dan sulit hilang saat disikat maka anda memerlukan alat lain.
Amplas masih ampuh merontokan kerak yang menempel dibagian ujung busi. Pilih amplas yang halus agar tidak membuat busi aus.
4. Set ulang celah busi (opsional)
img by handymanlyness.com
Penyetelan celah busi seharusnya dilakukan oleh mekanik di bengkel karena langkah ini memerlukan alat khusus yang bernama "feeler gauge".
Dengan alat ini, maka celah antara ujung elektroda dan masa pada busi akan diset sesuai dengan spesifikasi busi.
Namun langkah terakhir ini bersifat opsional, karena secara umum setiap busi sudah diset dengan celah yang pas dari pabrikan. Sehingga selama kita tidak mengutak-atik celah ini maka celah masih dikatakan normal.
Apa hububungannya celah busi dengan performa busi ?
Sebenarnya celah busi sangat mempengaruhi kinerja busi, karena apabila celah terlalu renggang maka api yang keluar dari busi cenderung kecil.
Namun kalau terlalu rapat, justru membuat busi cepat panas dan api busi bisa menyala sebelum waktunya. Sehingga memicu terjadinya pre-ignition.
Anda bisa melakukan penyetelan celah busi di bengkel remsi saat melakukan tune-up.
Langkah terakhir, adalah pemasangan. Disarankan untuk tidak menukar posisi busi, artinya busi yang sebelumnya ada di silinder nomor satu, kembali dipasangkan di silinder nomor 1 dan jangan dibolak-balik.
Memang sekilas sepele, namun dalam satuan micro ada perbedaan diameter busi. Diameter ini menyesuaikan diameter lubang busi karena panas.
Apabila kita tukar, maka busi perlu melakukan penyeusaian ulang. Dalam proses ini, bisa saja terjadi kebocoran kompresi karena ada celah micro pada sela busi.
Kapan interval perawatan busi ?
Kalau dibengkel, busi akan dibersihkan sekitar 20.000 KM sekali dan tiap 30.000 KM busi akan diganti. Namun setiap mobil memiliki ketetapan yang berbeda, untuk lebih jelas anda bisa melihat buku servis mobil atau menanyakan langsung ke service advisor saat di bengkel.
Jangan membersihkan busi dengan interval yang singkat, karena aktifitas bongkar pasang busi akan memberi efek goresan pada ulir lubang busi pada kepala silinder.
Sehingga, kalau busi sering dibongkar pasang dikhawatirkan ulir lubang busi menjadi lebih halus dan bisa membuat kompresi bocor.
Sekian artikel tentang cara membersihkan busi mobil dengan mudah. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.