Penyebab dan Cara Mencegah Korsleting Pada Mobil
Korsleting listrik menjadi salah satu hal yang ditakutkan oleh pemilik mobil. Karena korslet ini mampu menghasukan sekujur body mobil. Ngeri bukan ?
Lalu, kira-kira mengapa mobil yang menggunakan arus DC bisa korslet ? untuk menjawab pertanyaan itu, kita akan bahas secara detail dibawah.
Korslet terjadi saat arus positif bertemu dengan arus negatif secara langsung. Pada aki, ada dua terminal yakni terminal positif dan terminal negatif. Kalau kita hubungkan kedua terminal ini menggunakan konduktor maka akan terjadi percikan api. Percikan api ini terjadi karena korslet.
Lalu dimana saja letak korsleting yang paling umum pada mobil ?
1. Kabel terkelupas
Kabel yang mengelupas menjadi penyebab yang paling sering ditemui yang menyebabkan mobil terbakar secara tiba-tiba di jalan.
Hal ini dikarenakan kabel itu terdiri dari kawat tembaga sebagai konduktor yang berfungsi mengalirkan arus listrik dan karet pelindung sebagai isolator. Apabila kabel terkelupas dalam artian isolator karet pelindung terbuka maka kawat tembaga ini berpotensi menempel pada konduktor lain.
Kalau kawat ini menyentuh bagian body mobil atau blok mesin atau frame mobil yang terbuat dari besi (konduktor) maka terjadilah korsleting. Karena body dan semua komponen mobil berbahan logam itu terhubung dengan massa (terminal negatif baterai).
Sehingga arus positif baterai yang ada pada kawat tembaga akan langsung terhubung ke masa dan terjadilah korsleting arus listrik.
2. Soket yang terbakar
Soket yang terbakar, diawali dari adanya aliran listrik yang cukup besar. Dengan kata lain, soket ini tidak mampu menahan panas yang diakibatkan arus yang mengalir. Contoh, kran air kecil kalau digunakan untuk membuka saluran air dengan tekanan yang besar pasti lama-kelamaan akan jebol.
Pada kelistrikan, soket yang terlalu kecil tapi dipakai untuk menghubungkan arus listrik ke beban yang membutuhkan arus besar akan meleleh yang akhirnya terbakar. Kalau soket sudah meleleh, maka terminal didalam soket berpotensi menempel satu sama lain.
Sementara itu dalam sebuah soket kelistrikan, biasanya memiliki lebih dari dua terminal diantaranya arus positif dan arus negatif (masa) kalau terhubung maka korsleting akan terjadi.
3. Pemasangan kabel yang kurang rapi
Pemasangan kabel atau wiring pada sistem kelistrikan mobil sangat mempengaruhi aspek kerapian dan keselamatan. Hal ini dikarenakan kabel yang menjalar tak beraturan berpotensi tersangkut ke beberapa komponen mesin yang bisa menyebabkan kabel tersebut terputus atapun terkelupas.
Umumnya kabel-kabel pada mobil injeksi, akan diikatkan dalam satu kesatuan dan diberi pelindung kabel. Nantinya, kesatuan kabel ini disebut sebagai wiring mobil.
Namun untuk sistem kelistrikan tambahan seperti rangkaian lampu HID atau lampu variasi tidak mungkin disatukan ke wiring karena akan sangat menyulitkan. Solusinya, anda perlu menyatukan semua kabel kelistrikan tambahan dan posisikan kesatuan kabel tadi jauh dari sumber panas atau komponen yang bergerak.
4. Karena kabel yang terlalu kecil
Sama seperti kasus air dalam selang, kalau selang berdiameter kecil digunakan untuk mengalirkan air dengan tekanan dan volume aliran cukup besar juga akan jebol. Dalam kelistrikan, biasanya digunakan kabel berdiameter sedang untuk arus ke beban (lampu atau klakson).
Kalau kabel sensor, atau kabel ke saklar biasnya memiliki diameter lebih kecil, sementara kabel dari baterai ke motor starter menggunakan kabel berdiameter cukup besar (lebih dari 1 cm).
Namun perhatikan juga ketika anda mengganti lampu dengan kekuatan lebih besar (lebih terang) biasanya lampu ini memakan arus listrik lebih banyak. Sehingga kabel sangat rawan panas yang nantinya membuat isolator kabel terkelupas.
Solusinya, apabila anda mengganti lampu mobil ke lampu yang lebih terang pasang juga relay set yang memiliki kabel lebih besar. Sehingga lebih aman.
5. Akibat mengganti fuse dengan kapasitas lebih besar
Ada beberapa orang yang mobilnya mengalami masalah putus sekering, lalu mengatasinya hanya dengan mengganti sekering tersebut dengan sekering cadangan dengan warna yang sama. Namun ketika setelah diganti sekering kembali putus, akhirnya dia mengganti sekering tersebut dengan warna yang beda (kapasitas lebih besar).
Apa resikonya ?
Tentu kita harus memahami dulu fungsi dari sekering ini. Fuse atau sekering berfungsi memutuskan rangkaian listrik saat ada lonjakan arus yang melewatinya, arus maksimal yang mampu ditahan fuse itu tertera pada bagian atas fuse ( bisa 5 A, 10 A atau 20 A).
Ketika fuse putus, itu tandanya ada aliran arus listrik melebihi kapasitas yang mampu ditahan oleh fuse. Kalau kita terus mengganti fuse dengan kapasitas sama, maka fuse tetap putus. Namun kalau kita ganti fuse dengan kapasitas lebih besar mungkin tidak putus tapi itu berarti anda membiarkan adanya aliran arus besar melewati fuse.
Padahal seperti yang kita bahas sebelumnya, diameter kabel juga memiliki batas ketahahan. Sehingga kalau arus yang mengalir tersebut melebihi kapasitas yang mampu ditahan kabel otomatis rangkaian listrik akan panas hingga meleleh.
6. Soket kemasukan air
Dalam jumlah kecil, air mampu mengalirkan arus listrik. Ketika air tersebut masuk ke soket dan menghubungkan terminal positif dan negatif maka saat itulah korselting akan terjadi.
Biasanya korsleting semacam ini terjadi sehabis mencuci mobil, atau sehabis kita menerjang genangan air yang cukup tinggi.
Apa ciri-ciri mobil yang mengalami korselting ?
Korsleting bisa dikenali dan ada tanda-tandanya, antara lain ;
Lalu, kira-kira mengapa mobil yang menggunakan arus DC bisa korslet ? untuk menjawab pertanyaan itu, kita akan bahas secara detail dibawah.
img by animalnewyork.com
Penyebab Korsleting Pada Mobil
Korslet terjadi saat arus positif bertemu dengan arus negatif secara langsung. Pada aki, ada dua terminal yakni terminal positif dan terminal negatif. Kalau kita hubungkan kedua terminal ini menggunakan konduktor maka akan terjadi percikan api. Percikan api ini terjadi karena korslet.
Lalu dimana saja letak korsleting yang paling umum pada mobil ?
1. Kabel terkelupas
img by performancecaraudio.com.au
Hal ini dikarenakan kabel itu terdiri dari kawat tembaga sebagai konduktor yang berfungsi mengalirkan arus listrik dan karet pelindung sebagai isolator. Apabila kabel terkelupas dalam artian isolator karet pelindung terbuka maka kawat tembaga ini berpotensi menempel pada konduktor lain.
Kalau kawat ini menyentuh bagian body mobil atau blok mesin atau frame mobil yang terbuat dari besi (konduktor) maka terjadilah korsleting. Karena body dan semua komponen mobil berbahan logam itu terhubung dengan massa (terminal negatif baterai).
Sehingga arus positif baterai yang ada pada kawat tembaga akan langsung terhubung ke masa dan terjadilah korsleting arus listrik.
2. Soket yang terbakar
Soket yang terbakar, diawali dari adanya aliran listrik yang cukup besar. Dengan kata lain, soket ini tidak mampu menahan panas yang diakibatkan arus yang mengalir. Contoh, kran air kecil kalau digunakan untuk membuka saluran air dengan tekanan yang besar pasti lama-kelamaan akan jebol.
Pada kelistrikan, soket yang terlalu kecil tapi dipakai untuk menghubungkan arus listrik ke beban yang membutuhkan arus besar akan meleleh yang akhirnya terbakar. Kalau soket sudah meleleh, maka terminal didalam soket berpotensi menempel satu sama lain.
Sementara itu dalam sebuah soket kelistrikan, biasanya memiliki lebih dari dua terminal diantaranya arus positif dan arus negatif (masa) kalau terhubung maka korsleting akan terjadi.
3. Pemasangan kabel yang kurang rapi
Pemasangan kabel atau wiring pada sistem kelistrikan mobil sangat mempengaruhi aspek kerapian dan keselamatan. Hal ini dikarenakan kabel yang menjalar tak beraturan berpotensi tersangkut ke beberapa komponen mesin yang bisa menyebabkan kabel tersebut terputus atapun terkelupas.
Umumnya kabel-kabel pada mobil injeksi, akan diikatkan dalam satu kesatuan dan diberi pelindung kabel. Nantinya, kesatuan kabel ini disebut sebagai wiring mobil.
Namun untuk sistem kelistrikan tambahan seperti rangkaian lampu HID atau lampu variasi tidak mungkin disatukan ke wiring karena akan sangat menyulitkan. Solusinya, anda perlu menyatukan semua kabel kelistrikan tambahan dan posisikan kesatuan kabel tadi jauh dari sumber panas atau komponen yang bergerak.
4. Karena kabel yang terlalu kecil
Sama seperti kasus air dalam selang, kalau selang berdiameter kecil digunakan untuk mengalirkan air dengan tekanan dan volume aliran cukup besar juga akan jebol. Dalam kelistrikan, biasanya digunakan kabel berdiameter sedang untuk arus ke beban (lampu atau klakson).
Kalau kabel sensor, atau kabel ke saklar biasnya memiliki diameter lebih kecil, sementara kabel dari baterai ke motor starter menggunakan kabel berdiameter cukup besar (lebih dari 1 cm).
Namun perhatikan juga ketika anda mengganti lampu dengan kekuatan lebih besar (lebih terang) biasanya lampu ini memakan arus listrik lebih banyak. Sehingga kabel sangat rawan panas yang nantinya membuat isolator kabel terkelupas.
Solusinya, apabila anda mengganti lampu mobil ke lampu yang lebih terang pasang juga relay set yang memiliki kabel lebih besar. Sehingga lebih aman.
5. Akibat mengganti fuse dengan kapasitas lebih besar
img by wearethemodels.co
Apa resikonya ?
Tentu kita harus memahami dulu fungsi dari sekering ini. Fuse atau sekering berfungsi memutuskan rangkaian listrik saat ada lonjakan arus yang melewatinya, arus maksimal yang mampu ditahan fuse itu tertera pada bagian atas fuse ( bisa 5 A, 10 A atau 20 A).
Ketika fuse putus, itu tandanya ada aliran arus listrik melebihi kapasitas yang mampu ditahan oleh fuse. Kalau kita terus mengganti fuse dengan kapasitas sama, maka fuse tetap putus. Namun kalau kita ganti fuse dengan kapasitas lebih besar mungkin tidak putus tapi itu berarti anda membiarkan adanya aliran arus besar melewati fuse.
Padahal seperti yang kita bahas sebelumnya, diameter kabel juga memiliki batas ketahahan. Sehingga kalau arus yang mengalir tersebut melebihi kapasitas yang mampu ditahan kabel otomatis rangkaian listrik akan panas hingga meleleh.
6. Soket kemasukan air
Dalam jumlah kecil, air mampu mengalirkan arus listrik. Ketika air tersebut masuk ke soket dan menghubungkan terminal positif dan negatif maka saat itulah korselting akan terjadi.
Biasanya korsleting semacam ini terjadi sehabis mencuci mobil, atau sehabis kita menerjang genangan air yang cukup tinggi.
Apa ciri-ciri mobil yang mengalami korselting ?
Korsleting bisa dikenali dan ada tanda-tandanya, antara lain ;
- Fuse atau sekering sering putus (dan selalu putus)
- Tegangan aki tiba-tiba drop
- Ada tanda bekas terbakar pada area yang mengalami korsleting
- Apabila disentuh, area yang mengalami korsleting ini terasa panas
Apa yang harus dilakukan ketika mobil mengalami korsleting ?
Umumnya mobil memiliki sistem pengamanan berupa fuse atau sekering yang otomatis memutuskan rangkaian ketika terdeteksi adanya korsleting. Namun kalau yang mengalami korsleting itu rangkaian tanpa sekering maka lakukan hal ini.
Meski setiap mobil sudah disetting agar aman dari korsleting, tapi kita juga perlu melakukan sesuatu supaya penyebab-penyebab diatas tidak memicu korsleting. Antara lain ;
Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai penyebab korsleting pada mobil. Semoga bisa menambah wawasan kita semua, jangan lupa share ke social media anda agar semua teman anda juga teredukasi.
Umumnya mobil memiliki sistem pengamanan berupa fuse atau sekering yang otomatis memutuskan rangkaian ketika terdeteksi adanya korsleting. Namun kalau yang mengalami korsleting itu rangkaian tanpa sekering maka lakukan hal ini.
- Cabut terminal negatif baterai
- Lakukan pemeriksaan visual untuk mencari mana yang mengalami korsleting. Lokasi korsleting bisa ditemukan dengan bekas terbakar atau kabel yang terkelupas.
- Korsleting biasanya ditandai dengan adanya panas dan bekas lelehan/gosong/terbakar, sehingga ikuti sumber asap kalau keluar asap.
- Cek juga semua wiring apakah ada yang terkelupas.
- Setelah ketemu, lakukan perbaikan (bisa mengisolasi kabel yang terkelupas atau mencabut/memutuskan kabel yang mengalami kosrleting).
Cara Mencegah Korsleting Pada Mobil
Meski setiap mobil sudah disetting agar aman dari korsleting, tapi kita juga perlu melakukan sesuatu supaya penyebab-penyebab diatas tidak memicu korsleting. Antara lain ;
- Parkir mobil ditempat yang semestinya agar terhindar dari tikus
- Selalu jaga kabel mobil, apabila ada yang terkelupas segera balut dengan isolasi
- Saat akan memasang aksesoris yang memerlukan listrik, maka pastikan wiring aksesoris rapi
- Jangan gunakan akesoris mobil berlebihan
- Tidak mengganti fuse dengan kapasitas yang lebih besar dari normalnya
Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai penyebab korsleting pada mobil. Semoga bisa menambah wawasan kita semua, jangan lupa share ke social media anda agar semua teman anda juga teredukasi.