4 Akibat Tekanan Ban Motor/Mobil Terlalu Tinggi
Ban terlalu keras - Ban, yang letaknya diluar bagian oelg ternyata tidak hanya berfungsi melapisi velg agar lebih halus saat menyentuh jalan. Namun, ban juga berpengaruh terhadap keselamatan kendaraan.
Itu artinya, kondisi ban jangan anda anggap remeh. Umumnya pemilik mobil atau motor lebih peka kalau ban kendaraan mereka dalam kondisi kempes.
Contohnya ketika akan bepergian jauh, mereka umumnya mengecek apakah ban kendaraan dalam kondisi kempes. Kalau dirasa kempes ditambah, namun kalau keras umumnya dibiarkan.
Tetapi, ban yang terlalu keras ternyata juga memiliki resiko tersendiri.
Yang jelas ban motor/mobil yang terlalu keras akan mengurangi kenyamanan berkendara, karena ;
1. Ban keras sehingga kurang baik menyerap getaran
Semakin besar tekanan angin ban, artinya semakin banyak pula volume udara didalam ban. Kondisi ini akan menimbulkan tekstur ban yang keras karena udara yang saling berhimpitan didalam ban akan memadat.
Sehingga, ban akan kehilangan daya serap terhadap getaran. Rasanya, kita seperti mengendarai mobil dengan besi. Hal tersebut tentu akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman karena harusnya mobil berjalan mulus malah bergetar apalagi kalau melewati jalan yang tidak halus. Pasti seisi mobil bisa berantakan.
2. Stabilitas pengemudian berkurang karena tapak ban sempit
Dalam hal ini handling mobil akan berkurang ketika tekstur ban keras. Ini terjadi karena saat tekanan ban melebihi normal, akan menyebabkan thread ban kaku.
Sehingga, ban kurang sempurna mencengkram jalan. Efeknya tentu berbahaya karena bisa membuat mobil selip. Kecuali mobil anda sudah dilengkapi dengan ABS, mungkin efeknya tidak terlalu terasa.
Selain itu saat tekanan udara ban besar, bagian tengah ban cenderung lebih menonjol. Tonjola ini disebabkan karena bagian inilah yang paling lentur dibandingkan dengan bagian ban lain.
Sehingga udara akan mengumpul dibagian ini dan membuat tapak ban yang menyentuh jalan secara langsung akan berkurang. Kalau tapak ban kecil maka mobil tidak akan stabil di kecepatan tinggi.
3. Ban bagian tengah mengalami keausan yang lebih cepat
Masih berhubungan dengan akibat nomor 2, kalau ban terlalu keras maka bagian tengah ban yang menonjol yang akan menyentuh permukaan jalan.
Hal tersebut akan menyebabkan bagian tengah ban mengalami keausan lebih dulu. Sehingga ban akan terkesan ngantung. Tentu akibatnya berbahaya karena kalau terkena batu bisa membuat ban bocor.
4. Rawan meletus kalau dipakai dalam waktu lama
Pernah mendengar mobil kecelakaan karena ban yang meledak ? ini bisa terjadi pada mobil anda kalau tekanan ban berlebihan. Ini terjadi karena ketika mobil berjalan maka ban akan menyentuh aspal.
Di siang hari, suhu aspal bisa sangat panas. Panas tersebut tentunya akan merambat ke ban dan semakin lama mobil berada di aspal maka suhunya semakin tinggi.
Sifat udara kalau dipanaskan, molekulnya akan lebih mengembang. Sehingga dalam kondisi suhu ban tinggi, akan membuat tekanan ban semakin tinnggi pula, dan resikonya ban meledak.
Dari 4 akibat ban terlalu keras diatas, tentu kita tidak mau itu semua terjadi pada kendaraan kita. Oleh sebab itu, kalau tekanan angin kurang segera isi tapi juga jangan berlebihan.
Kalau mobil, itu beda-beda tergantung besar rims dan bobot mobil tentunya. Untuk mobil MPV dan Midle SUV tekanan 30-35 PSI sudah cukup. Sementara untuk mobil yang lebih kecil (LCGC dan Hatchback) sekitar 28 hingga 32 PSI.
Baca pula ;
Sementara pada motor, tekanan angin lebih besar bisa 32 hingga 36 PSI untuk motor bebek dan 35 hingga 40 PSI untuk motor-motor sport.
Itu artinya, kondisi ban jangan anda anggap remeh. Umumnya pemilik mobil atau motor lebih peka kalau ban kendaraan mereka dalam kondisi kempes.
Contohnya ketika akan bepergian jauh, mereka umumnya mengecek apakah ban kendaraan dalam kondisi kempes. Kalau dirasa kempes ditambah, namun kalau keras umumnya dibiarkan.
Tetapi, ban yang terlalu keras ternyata juga memiliki resiko tersendiri.
Apa akibat tekanan ban terlalu tinggi ?
img by tirebuyer.com
Yang jelas ban motor/mobil yang terlalu keras akan mengurangi kenyamanan berkendara, karena ;
1. Ban keras sehingga kurang baik menyerap getaran
Semakin besar tekanan angin ban, artinya semakin banyak pula volume udara didalam ban. Kondisi ini akan menimbulkan tekstur ban yang keras karena udara yang saling berhimpitan didalam ban akan memadat.
Sehingga, ban akan kehilangan daya serap terhadap getaran. Rasanya, kita seperti mengendarai mobil dengan besi. Hal tersebut tentu akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman karena harusnya mobil berjalan mulus malah bergetar apalagi kalau melewati jalan yang tidak halus. Pasti seisi mobil bisa berantakan.
2. Stabilitas pengemudian berkurang karena tapak ban sempit
Dalam hal ini handling mobil akan berkurang ketika tekstur ban keras. Ini terjadi karena saat tekanan ban melebihi normal, akan menyebabkan thread ban kaku.
Sehingga, ban kurang sempurna mencengkram jalan. Efeknya tentu berbahaya karena bisa membuat mobil selip. Kecuali mobil anda sudah dilengkapi dengan ABS, mungkin efeknya tidak terlalu terasa.
Selain itu saat tekanan udara ban besar, bagian tengah ban cenderung lebih menonjol. Tonjola ini disebabkan karena bagian inilah yang paling lentur dibandingkan dengan bagian ban lain.
Sehingga udara akan mengumpul dibagian ini dan membuat tapak ban yang menyentuh jalan secara langsung akan berkurang. Kalau tapak ban kecil maka mobil tidak akan stabil di kecepatan tinggi.
3. Ban bagian tengah mengalami keausan yang lebih cepat
img by discounttire.com
Masih berhubungan dengan akibat nomor 2, kalau ban terlalu keras maka bagian tengah ban yang menonjol yang akan menyentuh permukaan jalan.
Hal tersebut akan menyebabkan bagian tengah ban mengalami keausan lebih dulu. Sehingga ban akan terkesan ngantung. Tentu akibatnya berbahaya karena kalau terkena batu bisa membuat ban bocor.
4. Rawan meletus kalau dipakai dalam waktu lama
Pernah mendengar mobil kecelakaan karena ban yang meledak ? ini bisa terjadi pada mobil anda kalau tekanan ban berlebihan. Ini terjadi karena ketika mobil berjalan maka ban akan menyentuh aspal.
Di siang hari, suhu aspal bisa sangat panas. Panas tersebut tentunya akan merambat ke ban dan semakin lama mobil berada di aspal maka suhunya semakin tinggi.
Sifat udara kalau dipanaskan, molekulnya akan lebih mengembang. Sehingga dalam kondisi suhu ban tinggi, akan membuat tekanan ban semakin tinnggi pula, dan resikonya ban meledak.
Dari 4 akibat ban terlalu keras diatas, tentu kita tidak mau itu semua terjadi pada kendaraan kita. Oleh sebab itu, kalau tekanan angin kurang segera isi tapi juga jangan berlebihan.
Lantas berapa tekanan angin ban yang ideal ?
Kalau mobil, itu beda-beda tergantung besar rims dan bobot mobil tentunya. Untuk mobil MPV dan Midle SUV tekanan 30-35 PSI sudah cukup. Sementara untuk mobil yang lebih kecil (LCGC dan Hatchback) sekitar 28 hingga 32 PSI.
Baca pula ;
Sementara pada motor, tekanan angin lebih besar bisa 32 hingga 36 PSI untuk motor bebek dan 35 hingga 40 PSI untuk motor-motor sport.