Lampu Indikator Oli Menyala, Apa Penyebabnya ?
Indikator oli menyala - Secara normal, indikator oli bahkan semua lampu indikator pada dashboard akan menyala saat kunci kontak ON. Selang beberapa detik, maka semua indikator tersebut mati kecuali indikator lampu jika lampu dinyalakan. Tapi, jika ada indikator dengan gambar cangkir pengisi oli dengan tetesan oli yang menyala ketika semua indikator mati maka itu menunjukan adanya suatu permasalahan.
Oil pressure warning merupakan salah satu lampu indikator pada dashboard mobil yang berfungsi untuk mengingatkan pengemudi jika ada fault atau eror pada sirkulasi oli. Hal ini bisa diartikan, jika lampu indikator ini menyala maka ada masalah pada sirkulasi mobil anda.
Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab indikator oli mobil menyala, pemicunya jelas sensor tekanan oli mendeteksi ada yang tidak beres. Sehingga ECM akan menghidupkan oil pressure warning pada dashboard.
Tapi kondisi apa saja yang membuat sensor ini memgirimkan sinyal fault ?
1. Karena volume oli berkurang
Penyebab yang paling umum adalah ketika volume oli mesin mobil anda dibawah normal. Biasanya, ada sensor volume oli yang diletakan didalam oil pan atau carter. Jika oli mesin tidak menggenangi sensor ini, otomatis sensor akan mengirimkan sinyal ke ECM bahwa kondisi oli mesin berkurang.
Ini akan memicu ECM untuk mengaktifkan sistem peringatan dalam bentuk penyalaan lampu indikator pada dashboard.
Hal-hal yang bisa membuat volume oli mesin berkurang antara lain ;
2. Kerusakan Pompa oli
Selain dari volume oli, sirkulasi juga bisa memicu lampu indikator oli menyala. Skemanya, ada sensor tekanan oli yang terletak pada salah satu rongga mesin. Sensor ini, akan mengecek tekanan pada aliran oli mesin. Jika sensor mendeteksi tekanan aliran yang kurang dari normalnya maka lampu indikator akan menyala.
Dalam hal ini, pompa oli yang jadi pangkal paling berpengaruh karena tekanan dan sirkulasi oli didalam mesin akan diemban oleh komponen ini.
Kerusakan pada pompa oli bisa disebabkan karena beberapa hal, salah satunya karena poros pompa dengan poros engkol terputus.
3. Kerusakan pada sensor itu sendiri
Penyebab yang terakhir bisa juga terjadi pada sensor itu sendiri. Bisa sensor volume oli, bisa juga sensor tekanan oli. Hal ini jelas, sensor yang rusak akan mengirimkan data yang tidak akurat sehingga meski kondisinya normal, sensor mengirimkan data fault sehingga ECM tetap menghidupkan lampu indikator oli.
Dari tiga penyebab diatas, mungkin hanya satu penyebab yang memicu engine oil warning menyala. Tapim bagaimana cara mengetahui yang mana yang jadi penyebabnya ?
Sebenarnya, untuk mematikan lampu ini bisa dilakukan dengan scanner atau secara manuaop dengan mencabut negatif battery selama kurang lebih 5 detik. Namun, lampu ini akan kembali menyala saat mesin dihidupkan.
Alasannya karena pangkal masalahnya belum diselesaikan, ingat lampu ini hanya bersifat sebagai pengingat. Sehingga meski dihilangkan, dia akan terus menerus menyala jika masalahnya belum diatasi.
Oleh sebab itu, pertama kita atasi masalah yang berkaitan dengan oli mesin ini.
Jika masalahnya ada pada volume oli mesin maka cek terlebih dahulu apa ada kebocoran parah pada komponen mesin. Jika tidak ada maka anda bisa langsung menambahkan oli baru. Tapi jika ada, ini akan terlalu beresiko jika anda mengisi oli baru karena dalam waktu singkat juga akan habis. Jadi langkah terbaik jika ada kebocoran parah yakni dengan memanggil jasa storing.
Jika masalahnya ada pada pomoa oli, juga berbahaya jika mesin dinyalakan karena komponen diatas mesin seperti katup tidak mendapatkan jatah oli yang tidak bersirkulasi. Akibatnya bisa dibayangkan dari bunyi kasar hingga keausan. Sehingga solusinya sama panggil jasa storing/towing ke bengkel terdekat.
Namun jika masalahnya ada pada sensor, ini tidak berbahaya. Anda bisa mengabaikan indikator oli yang tetap menyala sambil membawanya ke bengkel untuk mengganti sensor. Meski tidak berbahaya bukan berarti anda mengabaikannya, sensor yang rusak akan mengganggu proses analisa sirkulasi oli. Sehingga jika ada masalah pada sirkulasi oli tidak akan terdeteksi karena sensornya rusak.
Berapa biayanya ? tergantung, jika masalahnya cuma kurang oli paling anda butuh sebotol oli baru. Tapi jika masalahnya ada pada pompa oli atau sensor maka bersiap merogoh kocek dalam, karena harga kedua komponen ini cukup mahal bisa tembus 1 juta rupiah apalagi untuk mobil-mobil CBU yang part mesinnya dikirim dari luar negri pasti akan lebih mahal.
Demikian artikel lengkap mengenai penyebab indikator oli mobil menyala dan cara memperbaiki. Semoga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi kita semua.
Oil pressure warning merupakan salah satu lampu indikator pada dashboard mobil yang berfungsi untuk mengingatkan pengemudi jika ada fault atau eror pada sirkulasi oli. Hal ini bisa diartikan, jika lampu indikator ini menyala maka ada masalah pada sirkulasi mobil anda.
Apa Penyebabnya ?
Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab indikator oli mobil menyala, pemicunya jelas sensor tekanan oli mendeteksi ada yang tidak beres. Sehingga ECM akan menghidupkan oil pressure warning pada dashboard.
Tapi kondisi apa saja yang membuat sensor ini memgirimkan sinyal fault ?
1. Karena volume oli berkurang
Penyebab yang paling umum adalah ketika volume oli mesin mobil anda dibawah normal. Biasanya, ada sensor volume oli yang diletakan didalam oil pan atau carter. Jika oli mesin tidak menggenangi sensor ini, otomatis sensor akan mengirimkan sinyal ke ECM bahwa kondisi oli mesin berkurang.
Ini akan memicu ECM untuk mengaktifkan sistem peringatan dalam bentuk penyalaan lampu indikator pada dashboard.
Hal-hal yang bisa membuat volume oli mesin berkurang antara lain ;
- Kebocoran dari berbagai komponen, ini bisa dilihat secara langsung pada tiap sambungan komponen mesin.
- Terbakar diruang bakar, ini bisa dilihat dari asap kendaraan yang berwarna putih.
- Kurang saat mengisi, ini terjadi ketika melakukan penggantian oli mesin. Secara tidak sengaja oli yang diisi kurang sehingga pada kondiso tertentu sensor tidak tergenangi oli.
2. Kerusakan Pompa oli
Selain dari volume oli, sirkulasi juga bisa memicu lampu indikator oli menyala. Skemanya, ada sensor tekanan oli yang terletak pada salah satu rongga mesin. Sensor ini, akan mengecek tekanan pada aliran oli mesin. Jika sensor mendeteksi tekanan aliran yang kurang dari normalnya maka lampu indikator akan menyala.
Dalam hal ini, pompa oli yang jadi pangkal paling berpengaruh karena tekanan dan sirkulasi oli didalam mesin akan diemban oleh komponen ini.
Kerusakan pada pompa oli bisa disebabkan karena beberapa hal, salah satunya karena poros pompa dengan poros engkol terputus.
3. Kerusakan pada sensor itu sendiri
Penyebab yang terakhir bisa juga terjadi pada sensor itu sendiri. Bisa sensor volume oli, bisa juga sensor tekanan oli. Hal ini jelas, sensor yang rusak akan mengirimkan data yang tidak akurat sehingga meski kondisinya normal, sensor mengirimkan data fault sehingga ECM tetap menghidupkan lampu indikator oli.
Bagaimana Cara Mendeteksi Letak Kerusakan ?
Dari tiga penyebab diatas, mungkin hanya satu penyebab yang memicu engine oil warning menyala. Tapim bagaimana cara mengetahui yang mana yang jadi penyebabnya ?
- Ketika anda melihat lampu indikator oli ini menyala maka segera matikan mesin dan tunggu sejenak hingga agak dingin. Proses pendinginan mesin diperlukan agar oli mesin berada dibawah sehingga nanti pengukurannya akurat.
- Setelah menunggu sekitar 15 menit, maka coba cabut stik oli kemudian lap ujungnya dan masukan kembali untuk mengecek volume oli. Dari pengukuran ini, kita akan tahu berapa volume oli pada mesin mobil kita.
- Jika oli terdeteksi meski tidak full, maka itu tidak masalah asal ketinggian oli menyentuh range stik oli yang diijinkan.
- Tapi jika stik oli tetap kering saat dicolokan kelubang stik, ini menunjukan bahwa ketinggian oli mesin sangat kurang karena stik oli saja tidak sampai menggapainya. Maka penyebabnya sudah anda temukan.
- Jika kondisinya seperti yang pertama maka lanjut untuk menghidupkan mesin.
- Cek suara dari area pulley depan mesin. Jika ada bunyi kasar kemungkinan pompa oli rusak.
- Cek juga pada tutup oli dengan membukanya saat mesin menyala. Jika ada semburan oli meski sedikit maka sirkulasi normal.
- Tapi, jika tidak ada tekanan yang keluar dari dalam mesin melalui tutup oli maka ini bisa mengindikasikan sirkulasi tidak lancar.
- Sehingga masalahnya ada pada pompa oli.
- Namun, jika semua kondisi buruk diatas tidak anda temui meski indikator oli menyala maka sensornya yang rusak.
Bagaimana Cara Mengatasi Indikator Oli Yang Menyala ?
Sebenarnya, untuk mematikan lampu ini bisa dilakukan dengan scanner atau secara manuaop dengan mencabut negatif battery selama kurang lebih 5 detik. Namun, lampu ini akan kembali menyala saat mesin dihidupkan.
Alasannya karena pangkal masalahnya belum diselesaikan, ingat lampu ini hanya bersifat sebagai pengingat. Sehingga meski dihilangkan, dia akan terus menerus menyala jika masalahnya belum diatasi.
Oleh sebab itu, pertama kita atasi masalah yang berkaitan dengan oli mesin ini.
Jika masalahnya ada pada volume oli mesin maka cek terlebih dahulu apa ada kebocoran parah pada komponen mesin. Jika tidak ada maka anda bisa langsung menambahkan oli baru. Tapi jika ada, ini akan terlalu beresiko jika anda mengisi oli baru karena dalam waktu singkat juga akan habis. Jadi langkah terbaik jika ada kebocoran parah yakni dengan memanggil jasa storing.
Jika masalahnya ada pada pomoa oli, juga berbahaya jika mesin dinyalakan karena komponen diatas mesin seperti katup tidak mendapatkan jatah oli yang tidak bersirkulasi. Akibatnya bisa dibayangkan dari bunyi kasar hingga keausan. Sehingga solusinya sama panggil jasa storing/towing ke bengkel terdekat.
Namun jika masalahnya ada pada sensor, ini tidak berbahaya. Anda bisa mengabaikan indikator oli yang tetap menyala sambil membawanya ke bengkel untuk mengganti sensor. Meski tidak berbahaya bukan berarti anda mengabaikannya, sensor yang rusak akan mengganggu proses analisa sirkulasi oli. Sehingga jika ada masalah pada sirkulasi oli tidak akan terdeteksi karena sensornya rusak.
Berapa biayanya ? tergantung, jika masalahnya cuma kurang oli paling anda butuh sebotol oli baru. Tapi jika masalahnya ada pada pompa oli atau sensor maka bersiap merogoh kocek dalam, karena harga kedua komponen ini cukup mahal bisa tembus 1 juta rupiah apalagi untuk mobil-mobil CBU yang part mesinnya dikirim dari luar negri pasti akan lebih mahal.
Demikian artikel lengkap mengenai penyebab indikator oli mobil menyala dan cara memperbaiki. Semoga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi kita semua.