Materi Sistem Pelumasan Secara Detail (Pengertian + Komponen + Cara Kerja)
Cara Kerja Pelumasan - Salah satu sistem yang harus disediakan dalam sebuah mesin adalah sistem pelumasan. Berbeda dengan sistem pemesinan lain, pada sistem pelumasan tidaklah mempengaruhi proses kerja mesin secara langsung. Namun tetap sistem ini wajib keberadaannya pada mesin.
Apa alasannya ? tentu didalam mesin ada banyak sekali komponen yang bergesekan. Komponen yang umumnya terbuat dari bahan logam itu akan menghasilkan panas saat bergesekan. Panas tersebut tentu bisa menyebabkan engine overheat hingga komponen mesin mengalami keausan.
Fungsi sistem pelumas pada mesin antara lain ;
Komponen utama dalam sistem pelumas adalah oli sebagai media pelumas. Oli mesin dibuat secara sintetis maupun natural dengan bahan additive yang dapat masuk kedalam celah mesin. Lapisan ini bernama oil film, oil film ini yang akan menempel pada komponen mesind dan sulit sekali untuk dipisahkan dari permukaan komponen mesin. Sehingga ketika ada dua logam yang bergesekan, ditengah logam tersebut terselip lapisan oil film yang mencegah gesekan secara langsung.
Secara umum ada tiga jenis sistem pelumas engine, yakni ;
1. Sistem Percik
Pada sistem percik, konstruksinya cukup sederhana. Karena oli mesin disalurkan ke seluruh komponen mesin melalui gerakan poros engkol. Tentu ada sebuah komponen seperti sendok yang akan memercikan oli keseluruh bagian mesin.
Hanya saja, sistem ini kurang efektif melumasi seluruh komponen yang memiliki lokasi agak jauh dari ruang engkol. Sehingga sistem percik hanya dipakai pada mesin tipe kecil seperti mesin sepeda motor, mesin pompa air atau pemotong rumput.
2. Sistem Pompa
Sistem kedua memanfaatkan penekanan oli melalui pompa. Sistem kedua terbukti lebih bisa menyalurkan oli keseluruh komponen mesin karena memiliki saluran yang terintegrasi dengan pompa ke bagian-bagian mesin.
Beberapa motor pruduksi terbaru sudah menggunakan sistem pompa ini karena dinilai lebih efektif dalam hal pelumasan.
3. Sistem kombinasi
Sistem kombinasi memiliki dua unit seperti yang dijelaskan diatas, dibagian ruang engkol terdapat sendok yang akan memercikan oli mesim dan hal itu masih ditambah dengan keberadaan pompa oli untuk menyalurkan pelumas ke bagian bagian terjauh dari ruang engkol.
Saat kondisi normal, oli terkumpul pada bak oli atau karter yang terletak pada bagian paling bawah mesin. Sementara itu, pompa oli memiliki input yang digerakan dari engkol mesin. Umumnya pompa ini menggunakan rotary pump.
Agar lebih jelas simak gambar sistem pelumas berikut.
Pada kendaraan modern, anda pasti akan menemui komponen ini. PCV valve atau singkatan dari Positive Crankcase Ventilation merupakan saluran ventilasi udara dari ruang engkol mesin untuk mengeluarkan udara terkontaminasi dan menstabilkan tekanan didalam mesin.
Dikarenakan pergerakan oli yang cukup cepat serta ditambah pengaruh dari tekanan kompresi yang sedikit keluar melalui celah ring akan menyebabkan tekanan udara diruang engkol mengalami peningkatan. Hal ini bisa menyebabkan kinerja mesin terganggu.
PCV valve bekerja dengan menyalurkan udara didalam ruang engkol ini ke udara intake mesin. Sehingga udara dari ruang engkol bisa ikut terbakar.
Mekanismenya, saat mesin hidup udara terserap oleh saluran PCV yang tersambung dengan saluran udara intake. Di sisi lain juga terdapat saluran dari ruang kepala silinder menuju saluran intake. Sehingga terjadilah sirkulasi dari saluran intake, masuk ke ruang kepala silinder kemudian disalurkan ke ruang engkol. Diruang engkol udara tersebut keluar melalui katup PCV melewati oil separator dan keluar dari saluran PCV kembali ke saluran intake.
Jika kita melepas salah satu selang PCV maka suara mesin akan terkesan ngobos karena tekanan udara didalam mesin tidak stabil.
Demikian artikel singkat mengenai cara kerja sistem pelumas mesin secara lengkap. Semoga bisa menambah wawasan kita serta bermanfaat bagi kita semua.
Apa alasannya ? tentu didalam mesin ada banyak sekali komponen yang bergesekan. Komponen yang umumnya terbuat dari bahan logam itu akan menghasilkan panas saat bergesekan. Panas tersebut tentu bisa menyebabkan engine overheat hingga komponen mesin mengalami keausan.
img by lubrita.com
Fungsi sistem pelumas pada mesin antara lain ;
- Untuk mendinginkan komponen mesin secara langsung.
- Untuk membilas kotoran yang tertempel pada komponen mesin.
- Untuk melumasi komponen mesin yang bergesekan.
- Untuk mencegah terjadinya keausan pada setiap komponen mesin.
Komponen utama dalam sistem pelumas adalah oli sebagai media pelumas. Oli mesin dibuat secara sintetis maupun natural dengan bahan additive yang dapat masuk kedalam celah mesin. Lapisan ini bernama oil film, oil film ini yang akan menempel pada komponen mesind dan sulit sekali untuk dipisahkan dari permukaan komponen mesin. Sehingga ketika ada dua logam yang bergesekan, ditengah logam tersebut terselip lapisan oil film yang mencegah gesekan secara langsung.
Secara umum ada tiga jenis sistem pelumas engine, yakni ;
1. Sistem Percik
Pada sistem percik, konstruksinya cukup sederhana. Karena oli mesin disalurkan ke seluruh komponen mesin melalui gerakan poros engkol. Tentu ada sebuah komponen seperti sendok yang akan memercikan oli keseluruh bagian mesin.
Hanya saja, sistem ini kurang efektif melumasi seluruh komponen yang memiliki lokasi agak jauh dari ruang engkol. Sehingga sistem percik hanya dipakai pada mesin tipe kecil seperti mesin sepeda motor, mesin pompa air atau pemotong rumput.
2. Sistem Pompa
Sistem kedua memanfaatkan penekanan oli melalui pompa. Sistem kedua terbukti lebih bisa menyalurkan oli keseluruh komponen mesin karena memiliki saluran yang terintegrasi dengan pompa ke bagian-bagian mesin.
Beberapa motor pruduksi terbaru sudah menggunakan sistem pompa ini karena dinilai lebih efektif dalam hal pelumasan.
3. Sistem kombinasi
Sistem kombinasi memiliki dua unit seperti yang dijelaskan diatas, dibagian ruang engkol terdapat sendok yang akan memercikan oli mesim dan hal itu masih ditambah dengan keberadaan pompa oli untuk menyalurkan pelumas ke bagian bagian terjauh dari ruang engkol.
Komponen Sistem Pelumas Mesin
- Bak oli/carter, fungsinya untuk menampung oli mesin.
- Pompa oli, fungsinya untuk menimbulkan aliran oli mesin.
- Filter oli, fungsinya untuk menyaring oli dari kotoran
- Oil feed, fungsinya sebagai media oli mengalir yang tersebar pada seluruh bagian mesin.
- Oil jet, komponen yang terletak dibawah silinder mesin ini memiliki fungsi untuk menyemburkan oli ke bagian batang penggerak.
- Oil pressure sensor, fungsinya untuk mendeteksi tekanan oli untuk mengetahui kondisi pelumasan mesin.
- PCV valve, merupakan rangkaian saluran mesin untuk membuang gas pembakaran dari dalam mesin. Baca selanjutnya : 8 komponen sistem pelumasan mesin
Cara Kerja Pelumasan Pada Mesin
Saat kondisi normal, oli terkumpul pada bak oli atau karter yang terletak pada bagian paling bawah mesin. Sementara itu, pompa oli memiliki input yang digerakan dari engkol mesin. Umumnya pompa ini menggunakan rotary pump.
Agar lebih jelas simak gambar sistem pelumas berikut.
- Ketika mesin start, poros engkol akan memutar pompa oli akibatnya terjadi sedotan pada bagian inlet hose oil pump.
- Oli masuk kedalam pompa melalui inlet valve dan pada sisi lainnya oli ditekan oleh pompa.
- Oli bertekanan tersebut mengalir melalui jalur oli masuk kedalam filter oli.
- Didalam filter, oli disaring dari berbagai kotoran dan kerak.
- Setelah disaring, oli kemudian disalurkan melalui oil feed menuju bagian atas mesin dan ke oil jet,
- Sampai diatas mesin, oli secara otomatis akan melumasi poros cam dan rocker arm selanjutnya oli kembali ke carter melalui saluran oli disamping blok silinder.
- Sementara itu, oli akan keluar dalam bentuk semprotan dari oil jet dibagian bawah silinder untuk melumasi bagian piston dan connecting rod.
- Dibagian poros engkol terdapat komponen weight balance, yang berbentuk seperti sekop. Sehingga ketika poros engkol berputar oli dari karter akan diobrak-abrik oleh weight balance agar tersebar ke seluruh bagian mesin.
Mekanisme PCV valve
Pada kendaraan modern, anda pasti akan menemui komponen ini. PCV valve atau singkatan dari Positive Crankcase Ventilation merupakan saluran ventilasi udara dari ruang engkol mesin untuk mengeluarkan udara terkontaminasi dan menstabilkan tekanan didalam mesin.
Dikarenakan pergerakan oli yang cukup cepat serta ditambah pengaruh dari tekanan kompresi yang sedikit keluar melalui celah ring akan menyebabkan tekanan udara diruang engkol mengalami peningkatan. Hal ini bisa menyebabkan kinerja mesin terganggu.
PCV valve bekerja dengan menyalurkan udara didalam ruang engkol ini ke udara intake mesin. Sehingga udara dari ruang engkol bisa ikut terbakar.
Mekanismenya, saat mesin hidup udara terserap oleh saluran PCV yang tersambung dengan saluran udara intake. Di sisi lain juga terdapat saluran dari ruang kepala silinder menuju saluran intake. Sehingga terjadilah sirkulasi dari saluran intake, masuk ke ruang kepala silinder kemudian disalurkan ke ruang engkol. Diruang engkol udara tersebut keluar melalui katup PCV melewati oil separator dan keluar dari saluran PCV kembali ke saluran intake.
Jika kita melepas salah satu selang PCV maka suara mesin akan terkesan ngobos karena tekanan udara didalam mesin tidak stabil.
Demikian artikel singkat mengenai cara kerja sistem pelumas mesin secara lengkap. Semoga bisa menambah wawasan kita serta bermanfaat bagi kita semua.