Kopling motor
Jenis kopling motor
A. Kopling manual
Pada sepeda motor, umumnya menggunakan tipe kopling basah. Yaitu kopling yang terendam dengan oli mesin. Plat kopling, juga sengaja dibiat lebih banyak dari pada kopling manual kering. Tujuannya agar perpindahan tenaga bisa efektif tanpa selip dan awet.
Untuk cara kerjanya, sama seperti kopling mobil. Yang membedakan hanyalah sistem pengontrolnya. Mobil umumnya menggunakan rangkaian hidrolik sementara motor kebanyakan menggunakan kabel kawat.
komponen kopling manual
Tuas kopling
Release fork
release bearing
pressure plate
Pegas diafragma
clutch disc
Cara kerja kopling manual
Saat kondisi normal, atau tuas kopling tidak ditarik dan mesin masih belum hidup plat kopling terletak menyatu dengan flywheel. Artinya ada hubungan antara poros engkol dengan transmisi.
Ketika mesin dinyalakan namun transmisi masih Netral, putaran akan disalurkan dari output mesin melalui rangkaian kopling menuju poros transmisi.
Saat tuas kopling ditekan, maka release fork akan menekan release bearing. Release bearing juga akan menekan pegas diafragma yang akan merenggangakan pressure plate dengan rangkaian plat kopling. Akibatnya putaran mesin hanya berputar pada pressure plate, sementara plat kopling akan terhenti.
Saat ini pengguna biasanya memasukan perseneling ke posisi gigi satu. Ketika tuas kopling dibuka secara berlahan, maka secara bertahap plat kopling tertekan oleh pressure plate menuju flywheel. Akibatnya sedikit demi sedikit poros transmisi akan berputar.
Namun ketika tuas kopling di buka secara secara cepat, maka serentak plat kopling langsung terhubung sepenuhnya ke flywheel, sehingga akan menimbulkan hentakan pada motor.
B. Kopling sentrifugal
Kopling ini bisa anda temui pada jenis motor matic dan motor bebek. Biasa juga dikenal sebagai kopling otomatis, prinsip kerjanya memanfaatkan gaya sentrifugal untuk mentransfer putaran mesin. Kampas kopling pada tipe ini, tidak berbentuk plat. Namun berbentuk seperti brake shoe pada rem tromol.
Kopling ini umum digunakan pada kendaraan berbobot ringan seperti sepeda motor namun untuk mobil nampaknya terlalu berat jika mengaplikasikan sistem ini. Pada mobil kopling otomatis, kita kenal sebagai torque converter yang memanfaatkan energi hidrolik.
komponen kopling sentrifugal
Kampas kopling
Tromol kopling
Pemberat
Pegas kopling.
cara kerja kopling sentrifugal
Pada kondisi normal, atau mesin belum menyala kampas kopling berada pada posisi renggang dengan tromol kopling. Sehingga ketika mesin dinyalakan pada putaran stasioner/idle tidak ada putaran yang diteruskan.
Saat idle putaran mesin memang terhubung dengan input kopling. Namun putaran itu terhenti pada kampas kopling. karena kampas kopling renggang dengan tromol rem, maka tromol rem yang juga terhubung dengan poros transmisi tidak berputar.
Ketika RPM mesin meningkat, maka putaran kampas kopling juga meningkat. Gaya sentfifugal akan tercipta pada komponen ini karena terdapat pemberat pada ujung kampas kopling.
Gaya sentrifugal ini akan mendorong kampas kopling lebih terbuka, sehingga kampas kopling yang awalnya renggang, akan menekan tromol kopling. Akibatnya terjadi gesekan pada kedua komponen ini. Saat gaya sentfifugal semakin besar, maka tekanan kampas kopling akan menghubungkan putaran ke tromol kopling. Sehingga poros transmisi bisa berputar.
Pada kopling sentrifugal, semakin tinggi RPM mesin semakin kuat juga hubungan kopling.
C. Kopling ganda
Komponen kopling ganda
Cara kerja kopling ganda
A. Kopling manual
Pada sepeda motor, umumnya menggunakan tipe kopling basah. Yaitu kopling yang terendam dengan oli mesin. Plat kopling, juga sengaja dibiat lebih banyak dari pada kopling manual kering. Tujuannya agar perpindahan tenaga bisa efektif tanpa selip dan awet.
Untuk cara kerjanya, sama seperti kopling mobil. Yang membedakan hanyalah sistem pengontrolnya. Mobil umumnya menggunakan rangkaian hidrolik sementara motor kebanyakan menggunakan kabel kawat.
komponen kopling manual
Tuas kopling
Release fork
release bearing
pressure plate
Pegas diafragma
clutch disc
Cara kerja kopling manual
Saat kondisi normal, atau tuas kopling tidak ditarik dan mesin masih belum hidup plat kopling terletak menyatu dengan flywheel. Artinya ada hubungan antara poros engkol dengan transmisi.
Ketika mesin dinyalakan namun transmisi masih Netral, putaran akan disalurkan dari output mesin melalui rangkaian kopling menuju poros transmisi.
Saat tuas kopling ditekan, maka release fork akan menekan release bearing. Release bearing juga akan menekan pegas diafragma yang akan merenggangakan pressure plate dengan rangkaian plat kopling. Akibatnya putaran mesin hanya berputar pada pressure plate, sementara plat kopling akan terhenti.
Saat ini pengguna biasanya memasukan perseneling ke posisi gigi satu. Ketika tuas kopling dibuka secara berlahan, maka secara bertahap plat kopling tertekan oleh pressure plate menuju flywheel. Akibatnya sedikit demi sedikit poros transmisi akan berputar.
Namun ketika tuas kopling di buka secara secara cepat, maka serentak plat kopling langsung terhubung sepenuhnya ke flywheel, sehingga akan menimbulkan hentakan pada motor.
B. Kopling sentrifugal
Kopling ini bisa anda temui pada jenis motor matic dan motor bebek. Biasa juga dikenal sebagai kopling otomatis, prinsip kerjanya memanfaatkan gaya sentrifugal untuk mentransfer putaran mesin. Kampas kopling pada tipe ini, tidak berbentuk plat. Namun berbentuk seperti brake shoe pada rem tromol.
Kopling ini umum digunakan pada kendaraan berbobot ringan seperti sepeda motor namun untuk mobil nampaknya terlalu berat jika mengaplikasikan sistem ini. Pada mobil kopling otomatis, kita kenal sebagai torque converter yang memanfaatkan energi hidrolik.
komponen kopling sentrifugal
Kampas kopling
Tromol kopling
Pemberat
Pegas kopling.
cara kerja kopling sentrifugal
Pada kondisi normal, atau mesin belum menyala kampas kopling berada pada posisi renggang dengan tromol kopling. Sehingga ketika mesin dinyalakan pada putaran stasioner/idle tidak ada putaran yang diteruskan.
Saat idle putaran mesin memang terhubung dengan input kopling. Namun putaran itu terhenti pada kampas kopling. karena kampas kopling renggang dengan tromol rem, maka tromol rem yang juga terhubung dengan poros transmisi tidak berputar.
Ketika RPM mesin meningkat, maka putaran kampas kopling juga meningkat. Gaya sentfifugal akan tercipta pada komponen ini karena terdapat pemberat pada ujung kampas kopling.
Gaya sentrifugal ini akan mendorong kampas kopling lebih terbuka, sehingga kampas kopling yang awalnya renggang, akan menekan tromol kopling. Akibatnya terjadi gesekan pada kedua komponen ini. Saat gaya sentfifugal semakin besar, maka tekanan kampas kopling akan menghubungkan putaran ke tromol kopling. Sehingga poros transmisi bisa berputar.
Pada kopling sentrifugal, semakin tinggi RPM mesin semakin kuat juga hubungan kopling.
C. Kopling ganda
Komponen kopling ganda
Cara kerja kopling ganda