Cara Memeriksa Celah Ujung Ring Piston/ Gap Ring Piston
Mengukur piston gap - Salah satu pengukuran yang dilakukan ketika melakukan
pekerjaan turun mesin, adalah pengukuran ring piston. Tujuan pengukuran ini
adalah untuk mengetahui tingkat keausan ring piston.
Biasanya, ada beberapa gejala yang mengharuskan mesin
mengalami overhoule. Contohnya, ketika tekanan kompresi lebih kecil dari
standar. Hal ini bisa disebabkan banyak hal, antara lain katup yang tidak
rapat, keausan blok silinder dan keausan ring piston.
Baca Juga :
Baca Juga :
Untuk itu, pengukuran ring piston penting dilakukan. Meski
komponen ini kecil namun memiliki fungsi yang vital, karena akan menjaga
tekanan kompresi tetap tinggi pad mesin.
Ada dua macam pengukuran ring piston yaitu
A. Pengukuran gap ring piston
B. Pengukuran side clearence
Alat yang anda butuhkan, sebelumnya hanya piston ring
expander untuk melepas ring psiton dan feeler gauge. Pastikan feeler gauge yang
akan anda gunakan dalam keadaan bersih dan rata, karena akan mempengaruhi
ketelitian pengukuran.
Lantas bagaimana cara memreiksa celah ujung ring piston dan
pengukuran piston ring side clearence ? simak pembahasan dibawah.
1. pengukuran piston ring side clearence
Piston ring side clearence adalah celah antara ring piston
dengan dudukan ring pada piston. Umumnya ada tiga jumlah ring piston dalam
sebuah piston, sehingga anda perlu mengukur semuanya.
Untuk mengukur piston ring side clearence atau celah samping
ring piston, cukup mudah. Pastikan anda sudah mengeluarkan satu unit piston
dari dalam blok silinder, kemudian bersihkan menggunakan bensin atau lap agar
oli serta kotoran tidak lagi menempel. Selagi membersihkan kotoran, anda jangan
melepas ring dari piston terlebih dahulu.
Lakukan pengukuran dengan cara memasukan feeler gauge ke
dalam celah antara ring dengan dudukanya. Masukan feeler dengan ketebalan yang
sesuai. Kemudian catat tebal feeler yang mampu masuk kedalam celah ring piston.
Bandingkan hasil pengukuran itu dengan spesifikasinya.
2. pengukuran piston ring gap
Pengukuran kedua, yaitu mengukur celah ujung ring piston. Pengukuran
ini akan mengetahui berapa keausan luar ring piston. Kita tahu ring piston
terbuat dari baja lentur, saat dimasukan maka lingkaran tersebut akan mengecil
dan kedua ujung ring akan berjarak sangat kecil.
Saat bagian luar ring aus, otomatis lingkar ring juga
semakin membesar. Hal ini tentu saja akan menyebabkan celah ujung ring semakin
besar. Akibatnya kompresi bocor.
Untuk mengukur celah ini, anda harus melepas piston ring
menggunakan expander. Dan masukan salah satu ring piston kedalam blok silinder
kemudian dorong menggunakan piston agar posisi ring bisa rata.
Terakhir masukan feeler gauge kedalam celah ujung ring
piston dengan ketebalan yang sesuai. Mungkin anda perlu beberapa lapis feeler
dengan ketebalan berbeda. Kemudian catat hasil pengukuran dan bandingkan dengan
spesifikasi atau limitnya.
Contohnya, pada Toyota akan limit gap ring oli adalah
sebagai berikut
- 0,33 mm untuk piston ring atas
- 0,58 mm untuk piston ring bawah
Jika didapat pengukuran melebihi limit diatas, maka tidak
ada cara lain selain menggantinya. Jika tidak diganti maka akan sulit. Karena keausan
ring piston tidak dapat dikembalikan. Berbeda dengan blok silinder yang bisa
diakali dengan bore up.
Pemerikasan gap ring piston hanya dilakukan pada ring
kompresi saja. Hal ini karena pengukuran ini memang berpengaruh terhadap
tekanan kompresi, dan bukan tentang oli mesin. Selain itu, ring oli biasanya
tidak memiliki celah.
Tapi apabila ada penggantian komponen ring piston, maka ring
oli juga harus diganti. Alasanya karena ring oli juga bisa mengalami keausan. Namun
keausan ring oli tidak akan mempengaruhi kompresi mesin, hanya saja terdapat
beberapa waktu dimana oli bisa masuk kedalam ruang bkar.
Untuk itu dalam penggantian ring piston, umumnya satu set
sejumlah ring pada piston tersebut.
Kesimpulan
Jika anda telah melakukan pengukuran, langkah selanjutnya
adalah analisa. Cara menganalisa cukup mudah anda hanya perlu melakukan
perbandingan antara pengukuran ring piston dengan limit yang ada pada buku
spesifikasi.
Tapi sebelum anda menganalisa pengukuran ring piston,
terlebih dahulu menganalisa hasil pengukuran diameter blok silinder. caranya
bisa anda simak pada link tersebut.
Hal ini dikarenakan, ketika sebuah mobil mengeluhkan
kurangnya tenaga akibat menurunya tekanan kompresi. Umumnya disebabkan karena
silinder sudah aus. Artinya jika anda hanya mengganti ring piston saja tanpa
menganalisa blok silinder, akan percuma. Tidak lama lagi gejala serupa akan
timbul kembali.
Hal lain yang tak kalah penting ketika anda memutuskan
mengganti satu set ring piston adalah mengenai kualitas barang. Ring piston
walau kecil, masuk kedalam komponen vital mesin. Oleh karena itu usahakan
menggantinya dengan kualitas yang original yang berasal dari suku cadang
aslinya.
Menggunakan ring aftersales memang tidak ada salahnya, namun
resiko yang anda peroleh yaitu ketidak tepatan ukuran ring dengan piston. Akibatnya
ada dua hal, yaitu ring yang terlalu longgal ataupun ring yang terlalu sesak.
Ketika ring piston longgar, yang terjadi adalah ;
- Tekanan kompresi turun
- Oli beresiko masuk ke ruang bakar
- Tenaga mesin berkurang
- Ruang bakar cepat kotor(karbon)
Ketika ring piston terlalu sempit, maka yang terjadi adalah
;
- Kemungkinan ring tidak masuk sama sekali. Sehingga sia-sia
- Ring beresiko patah
- Bisa menyebabkan blok silinder cepat aus.
Baca Juga :
- Panduan Pengukuran Poros Engkol + Analisa
- Panduan Mengukur Diameter Piston Menggunakan Micrometer
Untuk itu bijaklah dalam melakukan penggantian komponen
vital mesin. Jangan lihat harganya, tapi lihat kegunaan dan keawetanya. Mungkin
sekian tips kali ini tentang cara memeriksa celah ujung ring piston dan
mengukur piston ring side clearence. Semoga bermanfaat.