6 Penyebab Mobil Overheat + Solusinya
Penyebab mesin overheat - Mesin mobil menghasilkan tenaga berupa putaran yang diperoleh dari proses pembakaran. Pembakaran pada mesin ini pasti akan menimbulkan panas atau latent di sekitar area tempat pembakaran terjadi. Jika panas itu dibiarkan maka berpotensi menyebabkan overheat, tapi panas ini tidak dapat dipusahkan dari cara kerja mesin karena mesin termasuk motor bakar yang menghasilkan panas. Untuk itu didalam mobil atau motor pasti dilengkapi sistem pendingin yang berfungsi mendinginkan mesin ketika mengalami suhu berlebih.
Namun, walau sudah dilengkapi dengan sistem pendingin masih ada juga mesin yang mengalami overheating atau panas berlebih. Apa penyebab masalah ini ? Dan bagaimana cara mengatasi overheat ? Simak artikel dibawah,
Over heating adalah sebutan untuk menggambarkan kondisi mesin yang memiliki suhu terlalu tinggi. Overheating berasal dari dua kata over yang artinya berlebihan dan heat yang berarti panas. Keadaan mesin yang mengalami overheat biasanya sulit untuk dideteksi jika tidak menggunakan alat bantu. Untuk mengetahui suhu mesin, setiap mobil umumnya telah dilengkapi pengukur suhu mesin yang terletak pada dashboard atau multi information display kendaraan. Pengukur ini akan menunjukan suhu mesin secara real time, sehingga kita dapat mendeteksi apakah mesin dalam keadaan dingin, normal ataukah overheat.
Dalam mesin mobil yang menggunakan jenis motor bakar, panas adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari siklus kerja mesin. Panas ini akan menentukan energi keluaran yang dihasilkan oleh mesin. Tapi jika panas pada mesin terlampau tinggi juga akan menyebabkan kerusakan pada komponen mesin. Akibat mesin mengalami overheating adalah ;
Tentu beberapa akibat mesin overheating diatas akan sangat mengganggu kita selaku pengguna kendaraan. Overheat bisa saja terjadi pada tipe Mobil apapun baik baru atau lama. Beberapa hal yang menyebabkan mesin mengalami overheat adalah ;
1. Volume air pendingin kurang.
Penyebab pertama yang membuat mesin overheating adalah, kurangnya volume air pendingin atau coolant. Air pendingin berfungsi sebagai perantara yang akan memindahkan Panas dari mesin ke udara luar. Sehingga bisa dipastikan apabila perantara ini kurang, maka pemindahan Panas juga bermasalah. Air pendingin bisa berkurang khusunya pada mesin yang menggunakan sistem pendingin tipe open. Air akan keluar dalam bentuk uap melalui vent tube tutup radiator.
2. Kipas pendingin mati.
Penyebab lain yang bisa berakibat overheat pada mesin adalah masalah kipas pendingin atau engine cooling fan. Saat ini kipas pendingin sudah digerakan secara elektrik. Artinya putaran kipas tidak lagi diperoleh dari mesin, melainkan energi listrik dari baterai. Selengkapnya tentang electric fan, bisa baca cara kerja electric cooling fan.
Saat terjadi masalah pada rangkaian kipas, maka dapat menimbulkan disfungsi dari kipas elektrik itu. Hasilnya, air pendingin di dalam radiator tidak bisa didinginkan. Sehingga bisa memicu terjadinya overheat. Gejala kipas ini juga berefek pada sistem AC yang terasa Panas.
3. Ada kebocoran sistem pendingin mesin.
Masalah overheating selanjutnya juga bisa diakibatkan sistem pendingin mesin yang mengalami kebocoran (Leakage). Kebocoran ini dapat langsung menghabiskan air coolant didalam sistem pendingin. Akibatnya tidak ada perantara untuk memindahkan Panas mesin ke radiator.
Kebocoran dapat terjadi dimana saja. Area yang rentan terhadap kebocoran coolant adalah di setiap sambungan atau fitting yang di rekatkan lewat sebuah klem besi. Di sepanjang selang radiator juga berpotensi bocor jika sudah bermumur dan terdapat lekukan.
4. Volume Oli mesin berkurang.
Selain sebagai pelumas mesin, oli juga berfungsi untuk mendinginkan mesin. Ketika volume oli mesin berkurang, maka sistem pelumasan tidak sanggup melumasi seluruh bagian mesin. Saat ring piston dan silinder bergesekan tanpa dilumasi oli yang cukup, maka akan menimbulkan gesekan yang menghasilkan panas. Ini adalah awal mula terjadinya engine clocking.
5. Kerusakan pada pompa air pendingin.
Pompa air didalam sistem pendingin berfungsi untuk mensirkulasikan cairan pendingin atau coolant dari mesin ke radiator dan kembali lagi ke seluruh bagian mesin. Ketika pompa tidak mampu menjalankan tugasnya, maka aliran air tidak akan terjadi. Sehingga air didalam radiator yang telah dingin tidak mengalir ke mesin. Dan sebaliknya, air didalam mesin yang panas juga tidak mengalir ke radiator.
6. Drive belt yang terputus.
Terakhir, overheat juga dapat disebabkan karena drive belt atau V - belt yang terputus. Umumnya, pompa air masih digerakan oleh mesin melalui drive belt. Dan beberapa tipe mesin seperti mesin diesel masih menggunakan kipas konvensional yang digerakan oleh V - belt mesin. Saat V - belt terputus, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi. Bukan hanya sistem pengisian yang akan mati, tapi juga sistem pendingin. Sehingga bisa menyebabkan mesin overheating.
Jika anda mengalami kejadian dimana temperature mesin berada pada posisi merah atau hot, jangan panik. Lakukan beberapa tips mengatasi mesin overheat berikut ;
1. Hentikan Mobil di area yang aman. Dan matikan mesin Mobil.
2. Buka kap mesin dan biarkan sampai suhu mesin menurun. Saat suhu mesin masih tinggi jangan membuka tutup reservoir atau tutup radiator, karena terdapat tekanan didalam sistem pendingin yang siap keluar. Jangan pula mendinginkan mesin dengan bantuan penyiraman air. Hal ini bisa menyebabkan komponen mesin retak.
3. Saat menunggu suhu mesin turun, periksa secara visual apakah ada tanda kebocoran sistem pendingin. Periksa juga kondisi V - belt apakah terputus atau masih tersambung.
4. Jika ada masalah terkait dua hal diatas, segera panggil layanan storing. Karena akan beresiko ketika Mobil dipaksakan berjalan. Jika tidak ada masalah lanjut sampai suhu mesin dingin.
5. Saat suhu mesin agak dingin (bisa melihat indicator pada dashboard) periksa volume air radiator dengan cara membuka tutup radiator atau reservoir secara berhati - hati. Gunakan sarung tangan atau lap kain untuk melapisi tutup tersebut agar tidak terkena tangan.
6. Pastikan saat membuka tutup radiator, jangan langsung membuka sepenuhnya. Bukalah secara berlahan hingga tekanan didalam sistem pendingin habis.
7. Jika kondisi volume air pendingin berkurang, isi dengan air putih atau air mineral biasa. Isilah secukupnya jangan sampai melebihi batas maksimal yang ditandai. Namun jika kondisi air masih cukup, artinya masalah bukan terletak pada air pendingin.
8. Periksa volume oli mesin. Pastikan berada pada volume yang cukup. Jika kurang, isi dengan oli mesin yang sesuai.
9. Terakhir hidupkan mesin sambil menghidupkan sistem AC. Perhatikan kinerja kipas pendingin, jika kipas tidak berputar maka itulah letak masalahnya. Periksa sekering pada fuseblock, jika masih tersambung maka cooling fan mengalami kerusakan.
Saat cooling fan mati, anda masih bisa melanjutkan perjalanan dengan catatan anda tidak memacu kendaraan terlalu agresif sambil memperhatikan indicator suhu mesin. Pendinginan masih berlangsung dari aliran udara yang melewati grill ketika Mobil melaju.
10. Jika cooling fan masih menyala, maka kerusakan terletak pada pompa air yang tidak mampu membuat coolant bersirkulasi.
Itulah beberapa tips dan penyebab mesin overheat beserta cara mengatasi overheat pada Mobil. Semoga bermanfaat.
Namun, walau sudah dilengkapi dengan sistem pendingin masih ada juga mesin yang mengalami overheating atau panas berlebih. Apa penyebab masalah ini ? Dan bagaimana cara mengatasi overheat ? Simak artikel dibawah,
Apa itu Overheating ?
Over heating adalah sebutan untuk menggambarkan kondisi mesin yang memiliki suhu terlalu tinggi. Overheating berasal dari dua kata over yang artinya berlebihan dan heat yang berarti panas. Keadaan mesin yang mengalami overheat biasanya sulit untuk dideteksi jika tidak menggunakan alat bantu. Untuk mengetahui suhu mesin, setiap mobil umumnya telah dilengkapi pengukur suhu mesin yang terletak pada dashboard atau multi information display kendaraan. Pengukur ini akan menunjukan suhu mesin secara real time, sehingga kita dapat mendeteksi apakah mesin dalam keadaan dingin, normal ataukah overheat.
Dalam mesin mobil yang menggunakan jenis motor bakar, panas adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari siklus kerja mesin. Panas ini akan menentukan energi keluaran yang dihasilkan oleh mesin. Tapi jika panas pada mesin terlampau tinggi juga akan menyebabkan kerusakan pada komponen mesin. Akibat mesin mengalami overheating adalah ;
- Suhu kabin meningkat. Untuk beberapa kasus overheating, bisa menyebabkan kabin mobil terasa panas.
- Suara lebih kasar. Ketika keadaan mesin overheat tapi tetap dipaksakan, maka suara mesin akan menjadi lebih kasar. Suara ini memang sulit dideteksi dari dalam kabin karena banyak mobil yang mengusung kabin yang kedap suara.
- Mesin macet atau Clocking. Keadaan Clocking atau saat mesin terkunci akan hadir saat mesin mengalami overheating dalam waktu lama. Clocking ditandai mesin yang macet dan tidak bisa di start.
- Timbul asap. Asap dapat terjadi jika suhu air pendingin diatas titik didih air tersebut. Selain air, oli yang terkena Panas juga akan menyebabkan munculnya asap.
Penyebab Mesin Mobil Overheat
Tentu beberapa akibat mesin overheating diatas akan sangat mengganggu kita selaku pengguna kendaraan. Overheat bisa saja terjadi pada tipe Mobil apapun baik baru atau lama. Beberapa hal yang menyebabkan mesin mengalami overheat adalah ;
1. Volume air pendingin kurang.
Penyebab pertama yang membuat mesin overheating adalah, kurangnya volume air pendingin atau coolant. Air pendingin berfungsi sebagai perantara yang akan memindahkan Panas dari mesin ke udara luar. Sehingga bisa dipastikan apabila perantara ini kurang, maka pemindahan Panas juga bermasalah. Air pendingin bisa berkurang khusunya pada mesin yang menggunakan sistem pendingin tipe open. Air akan keluar dalam bentuk uap melalui vent tube tutup radiator.
2. Kipas pendingin mati.
Penyebab lain yang bisa berakibat overheat pada mesin adalah masalah kipas pendingin atau engine cooling fan. Saat ini kipas pendingin sudah digerakan secara elektrik. Artinya putaran kipas tidak lagi diperoleh dari mesin, melainkan energi listrik dari baterai. Selengkapnya tentang electric fan, bisa baca cara kerja electric cooling fan.
Saat terjadi masalah pada rangkaian kipas, maka dapat menimbulkan disfungsi dari kipas elektrik itu. Hasilnya, air pendingin di dalam radiator tidak bisa didinginkan. Sehingga bisa memicu terjadinya overheat. Gejala kipas ini juga berefek pada sistem AC yang terasa Panas.
3. Ada kebocoran sistem pendingin mesin.
Masalah overheating selanjutnya juga bisa diakibatkan sistem pendingin mesin yang mengalami kebocoran (Leakage). Kebocoran ini dapat langsung menghabiskan air coolant didalam sistem pendingin. Akibatnya tidak ada perantara untuk memindahkan Panas mesin ke radiator.
Kebocoran dapat terjadi dimana saja. Area yang rentan terhadap kebocoran coolant adalah di setiap sambungan atau fitting yang di rekatkan lewat sebuah klem besi. Di sepanjang selang radiator juga berpotensi bocor jika sudah bermumur dan terdapat lekukan.
4. Volume Oli mesin berkurang.
Selain sebagai pelumas mesin, oli juga berfungsi untuk mendinginkan mesin. Ketika volume oli mesin berkurang, maka sistem pelumasan tidak sanggup melumasi seluruh bagian mesin. Saat ring piston dan silinder bergesekan tanpa dilumasi oli yang cukup, maka akan menimbulkan gesekan yang menghasilkan panas. Ini adalah awal mula terjadinya engine clocking.
5. Kerusakan pada pompa air pendingin.
Pompa air didalam sistem pendingin berfungsi untuk mensirkulasikan cairan pendingin atau coolant dari mesin ke radiator dan kembali lagi ke seluruh bagian mesin. Ketika pompa tidak mampu menjalankan tugasnya, maka aliran air tidak akan terjadi. Sehingga air didalam radiator yang telah dingin tidak mengalir ke mesin. Dan sebaliknya, air didalam mesin yang panas juga tidak mengalir ke radiator.
6. Drive belt yang terputus.
Terakhir, overheat juga dapat disebabkan karena drive belt atau V - belt yang terputus. Umumnya, pompa air masih digerakan oleh mesin melalui drive belt. Dan beberapa tipe mesin seperti mesin diesel masih menggunakan kipas konvensional yang digerakan oleh V - belt mesin. Saat V - belt terputus, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi. Bukan hanya sistem pengisian yang akan mati, tapi juga sistem pendingin. Sehingga bisa menyebabkan mesin overheating.
Cara mengatasi overheat pada mesin Mobil
Jika anda mengalami kejadian dimana temperature mesin berada pada posisi merah atau hot, jangan panik. Lakukan beberapa tips mengatasi mesin overheat berikut ;
1. Hentikan Mobil di area yang aman. Dan matikan mesin Mobil.
2. Buka kap mesin dan biarkan sampai suhu mesin menurun. Saat suhu mesin masih tinggi jangan membuka tutup reservoir atau tutup radiator, karena terdapat tekanan didalam sistem pendingin yang siap keluar. Jangan pula mendinginkan mesin dengan bantuan penyiraman air. Hal ini bisa menyebabkan komponen mesin retak.
3. Saat menunggu suhu mesin turun, periksa secara visual apakah ada tanda kebocoran sistem pendingin. Periksa juga kondisi V - belt apakah terputus atau masih tersambung.
4. Jika ada masalah terkait dua hal diatas, segera panggil layanan storing. Karena akan beresiko ketika Mobil dipaksakan berjalan. Jika tidak ada masalah lanjut sampai suhu mesin dingin.
5. Saat suhu mesin agak dingin (bisa melihat indicator pada dashboard) periksa volume air radiator dengan cara membuka tutup radiator atau reservoir secara berhati - hati. Gunakan sarung tangan atau lap kain untuk melapisi tutup tersebut agar tidak terkena tangan.
6. Pastikan saat membuka tutup radiator, jangan langsung membuka sepenuhnya. Bukalah secara berlahan hingga tekanan didalam sistem pendingin habis.
7. Jika kondisi volume air pendingin berkurang, isi dengan air putih atau air mineral biasa. Isilah secukupnya jangan sampai melebihi batas maksimal yang ditandai. Namun jika kondisi air masih cukup, artinya masalah bukan terletak pada air pendingin.
8. Periksa volume oli mesin. Pastikan berada pada volume yang cukup. Jika kurang, isi dengan oli mesin yang sesuai.
9. Terakhir hidupkan mesin sambil menghidupkan sistem AC. Perhatikan kinerja kipas pendingin, jika kipas tidak berputar maka itulah letak masalahnya. Periksa sekering pada fuseblock, jika masih tersambung maka cooling fan mengalami kerusakan.
Saat cooling fan mati, anda masih bisa melanjutkan perjalanan dengan catatan anda tidak memacu kendaraan terlalu agresif sambil memperhatikan indicator suhu mesin. Pendinginan masih berlangsung dari aliran udara yang melewati grill ketika Mobil melaju.
10. Jika cooling fan masih menyala, maka kerusakan terletak pada pompa air yang tidak mampu membuat coolant bersirkulasi.
Itulah beberapa tips dan penyebab mesin overheat beserta cara mengatasi overheat pada Mobil. Semoga bermanfaat.