Tipe Suspensi Pada Kendaraan-kendaraan Modern
kenyamanan dan stabilitas berkendara merupakan hal yang tidak bisa
dinomor duakan. Dalam hal ini faktor kondisi jalan sangat mempengaruhi
kenyamana dan stabilitas berkendara. Sebuah sistem yang berfungsi
sebagai peredam guncangan disebut suspensi, secara umum suspensi dibagi
menjadi dua yaitu suspensi rigid dan suspensi indipendent, dalam
perkembangannya kedua tipe suspensi itu mengalami banyak perkembangan,
setiap tipe suspensi memiliki karakteristik dan respon yang berbeda,
faktor kondisi jalan juga mempengaruhi karaktreristik suspensi.
Berikut adalah tipe suspensi yang umum dijumpai;
1. Machperson Strut
1. Machperson Strut
Tipe
ini sangat umum dijumpai pada mobil-mobil MPV, city car, sedan, dan
mini SUV. MacPherson Strut ditemukan tahun 1940 oleh Earl S, MacPherson.
Jenis suspensi ini banyak diaplikasikan karena memiliki dimensi yang
kompak serta ongkos produksi yang terbilang cukup murah. Karakteristik
dari suspensi ini adalah memiliki lower arm yang dihubungkan ke chasis
atau crossmember, dibagian ujung lower arm terdapat ball. Coil spring
dan shock absorber dibuat menyatu sehingga menghemat penggunaan ruang.
Machperson strut tergolong indipendent suspension sehingga memerlukan
stabilizer bar untuk mencegah mobil rolling saat posisi miring.
Namun
sudut chamber pada tipe ini tidak bisa di atur, sudut chamber akan
berubah dengan mudah saat menerima beban vertikal sehingga bagian dalam
ban lebih sering aus. MacPherson strut akan menghantarkan getaran
langsung ke rangka, hal ini menyebabkan getaran dapat dirasakan sampai
kabin saat berkendara. Namun untuk mengatasi hal ini, beberapa kendaraan
sudah dilengkapi damper dan support pada shock absorbernya.
2. Multi-Link Suspension
2. Multi-Link Suspension
Multi-link
merupakan tipe suspensi dengan tipikal memiliki tiga atau lebih lengan
lateral. Setiap lengan memiliki panjang yang tidak sama dan berhubungan
dengan sudut tertentu. Multi-link suspension diperkenalkan oleh mercedes
pada era 1960-an. Pada tipe ini memungkinkan pengemudi merasakan
berkendara dengan handling yang baik. Suspensi ini juga lebih flexible
sehingga dapat bergerak dengan sudut yang bervariasi. Namun pada
indipendent suspension, kontruksi multi-link lebih rumit dan memakan
biaya lebih mahal daripada machperson.
3. Double Wishbone
3. Double Wishbone
Suspensi
double wishbone termasuk dalam suspensi independen. Suspensi ini dapat
memberikan kenyamanan berkendara lebih baik dari sistem suspensi
lainnya. Pada suspensi ini terdapat dua lengan (lower arm dan upper arm)
sehingga dapat menjga sudut chamber saat mendapat beban vertikal. Sama
seperti machperson pegas coil dan shock absorber dibuat menyatu. Dengan
adanya dua lengan menyebabkan suspensi Double Wishbone dapat menjaga
roda tegak lurus pada permukaan jalan dan meminimalkan pergerakan roda.
Pada bodyworknya juga dilengkapi damper sehingga getaran dapat diredam.
Kemampuan ini berimbas pada pengendalian yang sempurna. Dengan kontruksi
seperti ini double wishbone dapat memakan banyak tempat dan biaya yang
tergolong mahal. Beberapa SUV dan sport car mengaplikasikan suspensi ini
untuk menunjang kesempurnaan berkendara.
4. Torsion Beam
4. Torsion Beam
suspensi
torsion beam atau dikenal twist beam masuk kedalam tipe semi
indipendent rear suspension. Jenis ini banyak diaplikasikan pada hampir
semua mobil berpenggerak depan. Dengan desain yang simple dan bobot
lebih ringan membuat suspensi ini sangat populer. Bagian utama jenis ini
yaitu batang torsi berbentuk H. Dibagian depan batang torsi ini
berhubungan dengan body yang dilengkapi bushing sebagai peredam getaran.
Pada bagian belakang, terhubung dengan stub axle. Pegas coil terpasang
diantara body dan batang torsi, sedangkan Shock absorber terletak di
bagian belakang pegas coil. Dalam beberapa kontruksi pegas dan shock absorber dibuat menyatu untuk menghemat ruang.