Cara Kerja Sistem Hidraulik power steering

Stabilitas dan handling pada sebuah mobil, tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya hal ini akan mempengaruhi aspek keselamatan pengguna. Sebuah mobil memiliki berat hingga ratusan kwintal. Untuk melakukan handling pada sebuah mobil, tentu tidak bisa dilakukan dengan tangam kosong tanpa bantuan power assist. Sebuah sistem yang berfungsi menyediakan power asist pada kemudi disebut steering system.

Cara kerja hidraulik power steering

Jenis sistem steering


Secara umum ada dua jenis sistem steering. Jenis ini didasarkan pada mekanikal penggeraknya.

1. Recirculating ball

Tipe recirculating ball, menggunakan rangkaian roda gigi yang memiliki perbandingan layaknya roda gigi transmisi. Tipe ini menawarkan pengemudian yang ringan, namun sudut perputaran steer sangat besar. Bisa 4 x 360 derajat. Tipe ini sangat cocok diterapkan pada mobil berbobot besar seperti truck dan bus.

2. Rack and pinion.

Tipe selanjutnya, yaitu tipe R &P. Sesuai namanya tipe ini menggunakan pinion gear berbentuk melingkar yang bertautan dengan rack gear berbentuk memanjang. Tipe ini memiliki perputaran steer yang kecil. Sehingga cocok untuk bermanufer secara cepat. Namun tanpa power asist, tipe ini akan sangat mengeluarkan tenaga untuk membelokan steer. Tipe ini banyak digunakan pada mobil tipe kecil sampai sedang. Seperti citycar, MPV, dan SUV.


Kedua tipe ini, memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Namun keduanya tidak akan berfungsi normal tanpa adanya power asist.

Apa itu steering asist ?

Steering asist merupakan sistem tambahan yang memiliki fungsi utama meringankan beban steer saat pengemudi membelokan steer.


Berdasarkan cara kerjanya, steering assist memiliki tiga jenis. Yaitu ;

Hidraulik power steering

Sesuai namanya, sistem ini memanfaatkan hidraulik sebagai sarana penambah tenaga. Hidraulik hanya berfungsi untuk menyalurkan tenaga saja. Sedangkan tenaga yang digunakan untuk meringankan steer, dihasilkan oleh mesin lewat pompa hidraulik.

Electronik power steering

Sesuai namanya, melalui sebuah motor DC sistem ini menggunakan energi listrik sebagai tenaga yang membantu meringankan steer. Sistem ini tidak melibatkan mesin untuk kelerluan steering system. Sehingga akan meningkatkan ekonomi bahan bakar dan daya.

Semi-electrik power steering

Tipe terakhir bisa dibilang pepaduan antara hidraulik dan elektrik power steering. Pada tipe ini, hidraulik masih digunakan media penghantar tenaga. Namun, penghasil tenaga bukan pompa hidraulik. Melainkan motor listrik yang berfungsi sebagai pompa.

Bisa dibayangkan ketika sebuah mobil tanpa sistem steering asist. Berapa banyak tenaga yang diperlukan untuk memutar steer. Oleh karena itu, sistem ini menjadi salah satu komponen vital dalam satu unit mobil.

Kali ini kita belajar tentang hidraulik power steering. Untuk sistem elektronik power stering, anda bisa baca Cara Kerja Elektronik Power Steering

Komponen Hidraulik Power steering


Secara umum bagian-bagian hidraulik power steering dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut
Hidraulik power steering


1.Reserfoir. Reservoir adalah komponen yang berfungsi untuk menampung cadangan fluida power steering. Tutup reservoir dilengkapi dengan ventilasi agar tekanan didalam Sistem stabil saat hidrolik power steering bekerja.

2.Vane pump. Pompa power steering atau vane pump adalah Sebuah pompa hidraulik yang berfungsi membangkitkan tekanan fluida atau memompa fliuda ke seluruh sistem. Pompa ini dikaitkan dengan pulley utama mesin malui V-belt.

3.Rotary valve/control valve. Komponen ini berfungsi mengarahkan tekanan fluida sesuai arah kemudi.

4.Power cylinder. Power cylinder adalah Komponen yang berfungsi menyalurkan aliran fluida kedalam rack and pinion sesuai arah kemudi.

5. Power steering fluid. Fluida ini adalah komponen utama sebagai penghantar tenaga. Biasanya fluida ini menggunakan fluida yang sama dengan transmisi AT atau yang biasa disebut Automatic transmission fluide (ATF).

6. Power Steering Hose. Bahasa lainya selang power steering. Komponen ini dibuat khusus agar dapat bertahan dalam kondisi menahan tekanan dan suhu panas.

7. Rack and Pinion set. Komponen ini terbuat satu set yang Terdiri dari gigi pinion dan rack gear. Di dalam komponen ini juga akan berlangsung proses power asist oleh tenaga hidrolik.

8. Input mechanical steering. Komponen ini terdiri dari roda kemudi sampai steering link. Fungsinya sebagai input gerakan pengemudian dari pengemudi.

9. Output mechanical steering. Komponen ini terdiri dari long tie-rod sampai steering knuckle. Rangkaian ini akan menggerakan roda untuk belok.

Cara kerja Hidrolik power steering :


1.Saat posisi steer lurus 



Saat posisi steer lurus rotary valve berada pada posisi netral. Bila rotary valve berada pada posisi netral, rotary valve menutup right pressure chamber dan left pressure chamber. Sehingga fluida mengalir melalui rotary valve ke saluran pembebas ( relief port )dan kembali ke pompa. saat posisi ini tidak terbentuk tekanan dan arena tekanan kedua sisi sama, dan piston tidak bergerak.

2.saat posisi belok



Saat poros utama kemudi (steeringmain shaft) diputar ke salah satu arah, akan meenyebabkan control valve ikut bergerak membuka salah satu pressure chamber sesuai arah steering mainshaft. terjadi perubahan volume aliran fluida dan menyebabkan terbentuknya tekanan. Pada power cylinder terdapat perbedaan tekanan di kedua sisi cylinder menyebabkan piston bergerak ke sisi yang bertekanan rendah sehingga fluida yang berada dalam ruangan tersebut akan dikembalikan ke pompa melalui rotary valve.

Popular posts from this blog

Fungsi Relay 4 kaki & 5 kaki (Plus Gambar Rangkaiannya)

Lampu Indikator Mesin Vixion Menyala/Berkedip, Apa Penyebabnya ?

Rangkaian dan Cara Kerja Sistem Klakson Dengan Relay