8 Komponen Sistem Pelumas Pada Mesin + Fungsinya

Komponem Sistem Pelumas - Sistem pelumas adalah sebuah rangkaian hidrolis yang berfungsi mendistribusikan aliran oli mesin ke seluruh komponen mesin yang bergesekan. Tujuannya agar semua komponen mesin yang bergesekan bisa dilapisi pelumas agar untuk mencegah keausan.

Apa fungsi sistem pelumas ?


  • Untuk mencegah keausan pada komponen mesin
  • Mendinginkan komponen mesin
  • Membersihkan komponen mesin dari kerak dan kotoran.


Cara kerja pelumas mesin, umumnya menggunakan sistem tekan pompa. Yakni oli dari carter ditekan melalui pompa untuk disalurkan keseluruh bagian mesin.

Namun, komponen pelumasan bukan hanya pompa oli. Apa saja komponen yang berpengaruh dalam sistem pelumas mesin mobil ? simak ulasan berikut.




Komponen Sistem Pelumas Mesin dan Fungsinya


1. Oil pan/Carter

Oil pan atau biasa juga dosebut carter adalah komponen berbentuk bak yang diletakan dibagian bawah mesin tepat pada ruang engkol. Fungsi oil pan adalah untuk menyimpan oli mesin.

2. Pompa Oli

Oil pump merupakan sebuah pompa hidrolis yang digunakan untuk memompa oli mesin untuk dinaikan ke seluruh komponen mesin. Pompa ini, bekerja secara rotary yang inputnya berasal dari poros engkol mesin.

Sehingga ketika mesin bekerja, oli secara otomatis terpompa. Pompa oli memiliki dua saluran, yakni saluran inlet yang langsung mengarah ke bak oli dan saluran outlet yang langsung tersambung dengan oil feed.

3. Filter Oli


img by secondchancegarage.com

Fungsi filter pasti sudah diketahui oleh anda. Pada sistem pelumasan mengapa perlu diberikan filter, bukannya sistem ini tertutup didalam mesin ?

Memang benar, sistem pelumas memiliki sistem yang tertutup. Namun bukan berarti kotoran tidak bisa masuk kedalam mesin. Kerak juga bisa terbentuk pada komponen mesin, kerak yang disebabkan sisa pembakaran yang masuk ke ruang engkol dibersihkan oleh oli dan kerak tersebut terkandung pada aliran oli mesin.

Sehingga perlu diberikan saringan agar kerak dan kotoran didalam aliran oli tidak memasuki oil feed yang memiliki diameter saluran kecil.

Kotoran dan kerak yang tersaring akan mengumpul lada element filter sehingga perlu dilakukan penggantian oil filter secara rutin. Umumnya penggantian oil filter mengikuti interval penggantian oli mesin.

4. Oli Pressure Sensor

Sensor yang terletak pada saluran oli setelah pompa ini bertujuan untuk mendeteksi tekanan oli mesin yang keluar dari pompa. Sensor ini bisa menandakan dua hal, yakni kesehatan pompa dan volume oli mesin.

Jika indikator oli pada dashboard menyala maka sensor oli mendeteksi adanya lebihan atau kekurangan tekanan pada sistem pelumas. Ini bisa menandakan bahwa volume oli mesin berlebihan atau bahakan kurang dari standar pemakaian.

Untuk itu, jika indikator ini menyala kita perlu melakukan pengecekan oli mesin melalui stik oli yang tersedia disekitar mesin. Jika volume oli normal maka masalah diatas timbul pada pompa oli.

5. Oil feed

Fungsi oil feed sebenarnya hanya sebagai jalur oli. Jalur ini secara default sudah terbentuk saat pembuatan blok mesin bersama water jacket. Hal ini karena letak oil feed ini berada didalam blok silinder.

Selain inner oil jet, biasanya juga ada outer oil jet. Outer oil jet ini terbentuk seperti pipa biasa yang umumnya berbahan logam. Fungsi saluran ini yakni menghubungkan oli ke komponen luar mesin seperti turbocharger atau oil cooler.

6. Oil jet



Jika oil feed fungsinya sebagai jalur oli, oil jet berfungsi menyemprotkan oli dari dalam saluran oli. Jika dilihat, maka oil jet ini mirip injektor dimana ujung oil jet memiliki lubang cukup kecil yang akan memancarkan oli saat tekanan oli meningkat.

Buasanya oil jet ditemui pada bagian bawah silinder mesin, fungsinya untuk menyemburkan oli kebagian piston dan commecting rod. Selain itu dibagian timming chain juga biasanya ada sebuah oil jet yang digunakan untuk melumasi rantai timming.

7. PCV Valve



Pada kendaraan lawas, uap oli dari mesin langsung dibuang begitu saja ke udara. Akubatnya menimbulkan suatu polusi tertentu. PCV atau Positive crankcase ventilation fungsinya untuk menyalurkan uap oli dari dalam mesin ke dalam saluran intake tanpa terjadinya kebocoran oli.

Artinya terdapat sebuah PCV valve yang akan terbuka saat tekanan udara didalam crank case atau ruang engkol meningkat. Tekanan ini diperoleh karena ada sebagian oli yang menguap karena kepanasan dan faktor tekanan kompresi yang sedikit bocor melalui celah ring piston.

Tekanan udara tersebut kemudian dilewatkan ke komponen oil separator untuk memisahkan oli mesin yang terbawa pada PCV valve. Barulah udara tersebut disalurkan kedalam saluran intake untuk kemudian masuk ke ruang bakar untuk melalui proses pembakaran mesin. Sehingga polusi tetap stabil.

8. Oil atau Lubricant

Komponen terakhir yang cukup penting adalah oil atau lubricant sebagai media pelumas. Oli mesin haruslah memiliki daya lekat serta memiliki sifat yang licin. Selain itu oli mesin juga harus memiliki ukuran partikel kecil dan tidak mudah menguap. Karena oli harus bisa masuk ke celah-celah kecil untuk melapisi komponen mesin.

Untuk itu, saat ini banyak ditemui oli sintetis dengan berbagai campuran zat adiitive yang tentunya bisa meningkatkan performa mesin. Namun, perlu diingat juga oli memiliki batas pemakaian. Sehingga sebagus apapun oli yang dipakai pada mesin kendaraan kita, juga perlu diganti sesuai intervalnya. Baca juga Panduan interval ganti oli mesin.

Demikian artikel singkat mengenai komponen sistem pelumas mesin beserta fungsinya. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Popular posts from this blog

Fungsi Relay 4 kaki & 5 kaki (Plus Gambar Rangkaiannya)

Lampu Indikator Mesin Vixion Menyala/Berkedip, Apa Penyebabnya ?

Rangkaian dan Cara Kerja Sistem Klakson Dengan Relay