Tarikan Mobil Terasa Berat ? Cek 7 Penyebab Berikut (Plus Solusi)
Tarikan mobil berat - Sebuah mobil dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia yang memiliki mobilitas super tinggi. Al hasil mobil dipikih sebagai alat transportasi utama yang nyaman dan aman. Tapi, saat mobil digunakan secara terus menerus maka imbasnya, bisa menimbukkan masalah. Salah satunya tarikan mobil berat. Lantas apa saja penyebab dan bagaimana cara mengatasi masalah ini ?
Sebuah mobil terdiri dari berbagai sistem dan mekanisme yang memiliki tujuan yang sama yakni mewujudkan pengendaraan yang nyaman dan maksimal. Saat salah satu sisi mengalami masalah maka pengaruhnya bisa menyebar kemana-mana.
Salah satu hal yang menjadi masalah cukup serius sekaligus misterius pada sebuah kendaraan roda empat yakni masalah tarikan atau akselerasi yang terasa tertahan. Lantas apa saja penyebabnya ?
Ada beberapa hal yang bisa mengakibatkan akselersi pada mobil terasa berat, bisa dari mesin atau faktor lain seperti powertrain
1. Kampas kopling tipis
Hal yang paling umum terjadi saat timbul gejala berupa mesin meraung dan pergerakan cukup berat yakni masalah kopling. Komponen ini memang dibuat untuk bergesekan dengan flywheel sehingga dalam jangka waktu tertentu kampas akan terkikis dan habis.
Jika kampas sudah mulai tipis, cengkraman kampas terhadap flywheel kurang kuat dan akan terjadi kopling selip. Dan dari kopling selip inilah tarikan mobil terasa lebih berat. Biasanya ada gejala lain berupa getaran dari bawah mobil saat mobil berjalan.
Solusinya, anda harus mengganti plat kopling mobil anda dengan yang baru. Penggantian kopling yang telat saat komponen sudah tipis bisa merusak flywheel dan pressure plate, sehingga nantinya penggantian komponen akan jauh lebih berat dan tentu biayanya tidak sedikit.
2. Bearing roda seret
Bearing roda letaknya ditengah poros roda yang berfungsi sebagai bantalan roda terhadap steering knucle. Biasa disebut dengan laher, komponen ini berbentuk silinder yang agak tirus. Saat fungsionalitas laher terganggu otomatis roda akan seret dan beban mobil lebih berat.
penyebab roda seret ini bisa diakibatkan karena bearing kurang pelumasan atau adanya luka dipermukaan bearing. Bearing yang luka bisa menimbulkan pengemudian yang sangat tidak nyaman karena akan timbul bunyi saat mobil jalan.
Untuk itu pastikan kondisi pelumasan bearing terjaga karena bearing yang luka berawal dari kurangnya pelumasan didaerah tersebut.
3. Cengkraman rem terlalu kuat
Sama seperti kasus nomor dua dimana keseretan ban mempengaruhi beban kendaraan saat dijalankan. Tapi untuk kali ini berasal dari sistem rem yang terlalu kencang cengkramannya walau belum diinjak pedal remnya.
Biasanya hal ini terjadi pada rem jenis trromol saat penyetelan terlalu seret. Secara logika semakin seret roda mobil, semakin berat pula mobil digerakan hasilnya mesin akan bekerja ekstra dan jika mesin mobil anda berkapasitas kecil maka tarikannya akan tertahan.
Untuk masalah ini cukup stel ulang rem tromol mobil anda agar tidak terlalu mencengkram.
4. Transmisi bermasalah
Transmisi pada mobil ada dua jenis yakni matic dan manual. Untuk jenis transmisi matic adalah transmisi yang bisa melakukan perpindahan gigi secara otomatis. Sistemnya juga berdeda seperti transmisi manual yang menggunakan banyak roda gigi. Pada transmisi matic, roda gigi berbentuk plat lempengan yang akan dihubunkan oleh sebuah mekanism hidrolik.
Saat salah satu plat didalam transmisi matic terhimpit atau menempel dengan plat gigi lain maka proses perpindahan gigi akan terhambat. Hasilnya walau kita menginjak gas cukup dalam, posisi gigi masih tetap dan mesin hanya meraung sementara tenaga mobil terasa nahan.
Untuk masalah ini bisa dibilang cukup serius, dan bisa terjadi pada jenis mobil apapun. Awalnya, hal ini didasari dari perilaku pemilik yang jarang mengganti oli transmisi meski sudah waktunya. Dalam waktu lama, kemampuan oli akan menurun termasuk kemampuan lubrikasinya, Sehingga plat bisa tidak trerlumasi dengan sempurna.
5. Turbo vane macet
Pada mesin diesel keberadaan turbo itu sangat penting, karena untuk mesin-mesin berkompresi tinggi turbocharger sangat berpengaruh untuk mendongkrak torsi dan power mesin. Pada turbodiesel modern, umummya sudah dilengkapi dengan teknologi variable geo turbo atau sebuah mekanisme yang bisa mengatur kekuatan boosting turbo.
Mekanisme ini ada yang menggunakan teknokogi elektronik ada pula yang masih menggunakan kevakuman. Dan masalahnya ada di turbo vane selaku katup yang mengatur boosting udata dari turbo. Jika katup ini nutup dan tidak mampu membuka sama saja aliran udara ke mesin tertutup.
Sehingga proses hisap mesin jadi lebih berat dan mesin tidak bisa mencapai top RPM walau pedal gas sudah ditekan full. Solusinya, kita perlu pengecekan komputer. Komponen seperti VGT atau VNT perlu discan agar masalah terlihat. Biasanya check engine juga menyala, apabila seperti ini anda perlu membawa mobil ke bengkel berotoritas agar penanganan sesuai SOP.
6. Catalytic converter mampet
Gas buang kendaraan umumnya bersifat toksis atau beracun bagi lingkungan ataupun manusia. Gas CO yang keluar dari knalpot mobil memang tidak bisa dihindari karena sesempurna mungkin pembakaran mesin pasti meninggalkan emisi.
Namun, ada cara lain agar emisi kendaraan tidak menjadi polutan. Yakni dengan menggunakan komponen catalytic converter. Fungsi komponen ini yakni menyerap gas-gas polutan dari hasil pembakaran mesin. Sehingga gas yang keluar ke udara lebih ramah lingkungan.
Bentuk katalis seperti rumah tawon. Memang sekilas komponen ini bisa saja menghambat laju gas buang namun, tanpa katalis maka emisi mobil bisa berbahaya.
Masalahnya ada ketika umur katalis sudah semakin lama dimana polutan yang terserap katalis menjadi kerak yang semakin lama semakin menutupi rongga katalis. Sehingga gas buang akan terasa mampet, jika hal ini terjadi maka mesin sukit mencapai top RPM karena saat langkah buang gas buang masih menumpuk didepan katalis.
Untuk mengatasi hal ini, beberapa bengkel melakukan pembersihan kerak katalis dengan cara membakarnya Atau jika kondisi sudah cukup parah, penggantian komponen diperlukan.
7. Sirkulasi AC bermasalah
Terakhir banyak pemilik mobil mengeluhkan tarikan berat saat AC hidup. Lantas seberapa besar pengaruh AC dalam menggunakan daya mesin ?
Saat AC hidup maka kompressor akan terhubung dengan magnetic clutch sehingga kompressor berputar dan refrigerant dipompa. Fase dimana freon dipompa inilah yang memerlukan daya mesin karena tekanan freon AC bisa mencapai 8 Kg/cm2.
Tapi, dalam tekanan standar AC harusnya mesin masih kuat dan tidak sampai tertahan tarikannya. Saat tarikan mesin berat dikala AC hidup kemungkinan ada faktor lain yang mempengaruhi kinerja mesin atau ada sumbatan pada sistem AC.
Cara mudah mendeteksi adanya sumbatan yakni suhu AC tidak sedingin biasanya. Sumbatan bisa terjadi pada condenser ataupun pada dryer sistem AC. Selain itu, kerusakan sensor refrigerant pressure juga bisa mempengaruhi hal ini. Gejalanya AC justru terasa sangat dingin walau suhu AC distel pada range yang standar.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem AC bisa anda simak artikel pemeriksaan dan perbaikan sistem AC.
Mungkin itu saja ulasan yang bisa kita bahas tentang penyebab dan cara mengatasi tarikan mobil berat. Semoga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi kita semua.
Sebuah mobil terdiri dari berbagai sistem dan mekanisme yang memiliki tujuan yang sama yakni mewujudkan pengendaraan yang nyaman dan maksimal. Saat salah satu sisi mengalami masalah maka pengaruhnya bisa menyebar kemana-mana.
Salah satu hal yang menjadi masalah cukup serius sekaligus misterius pada sebuah kendaraan roda empat yakni masalah tarikan atau akselerasi yang terasa tertahan. Lantas apa saja penyebabnya ?
Penyebab Tarikan Mobil Berat
Ada beberapa hal yang bisa mengakibatkan akselersi pada mobil terasa berat, bisa dari mesin atau faktor lain seperti powertrain
1. Kampas kopling tipis
Hal yang paling umum terjadi saat timbul gejala berupa mesin meraung dan pergerakan cukup berat yakni masalah kopling. Komponen ini memang dibuat untuk bergesekan dengan flywheel sehingga dalam jangka waktu tertentu kampas akan terkikis dan habis.
Jika kampas sudah mulai tipis, cengkraman kampas terhadap flywheel kurang kuat dan akan terjadi kopling selip. Dan dari kopling selip inilah tarikan mobil terasa lebih berat. Biasanya ada gejala lain berupa getaran dari bawah mobil saat mobil berjalan.
Solusinya, anda harus mengganti plat kopling mobil anda dengan yang baru. Penggantian kopling yang telat saat komponen sudah tipis bisa merusak flywheel dan pressure plate, sehingga nantinya penggantian komponen akan jauh lebih berat dan tentu biayanya tidak sedikit.
2. Bearing roda seret
Bearing roda letaknya ditengah poros roda yang berfungsi sebagai bantalan roda terhadap steering knucle. Biasa disebut dengan laher, komponen ini berbentuk silinder yang agak tirus. Saat fungsionalitas laher terganggu otomatis roda akan seret dan beban mobil lebih berat.
penyebab roda seret ini bisa diakibatkan karena bearing kurang pelumasan atau adanya luka dipermukaan bearing. Bearing yang luka bisa menimbulkan pengemudian yang sangat tidak nyaman karena akan timbul bunyi saat mobil jalan.
Untuk itu pastikan kondisi pelumasan bearing terjaga karena bearing yang luka berawal dari kurangnya pelumasan didaerah tersebut.
3. Cengkraman rem terlalu kuat
Sama seperti kasus nomor dua dimana keseretan ban mempengaruhi beban kendaraan saat dijalankan. Tapi untuk kali ini berasal dari sistem rem yang terlalu kencang cengkramannya walau belum diinjak pedal remnya.
Biasanya hal ini terjadi pada rem jenis trromol saat penyetelan terlalu seret. Secara logika semakin seret roda mobil, semakin berat pula mobil digerakan hasilnya mesin akan bekerja ekstra dan jika mesin mobil anda berkapasitas kecil maka tarikannya akan tertahan.
Untuk masalah ini cukup stel ulang rem tromol mobil anda agar tidak terlalu mencengkram.
4. Transmisi bermasalah
Transmisi pada mobil ada dua jenis yakni matic dan manual. Untuk jenis transmisi matic adalah transmisi yang bisa melakukan perpindahan gigi secara otomatis. Sistemnya juga berdeda seperti transmisi manual yang menggunakan banyak roda gigi. Pada transmisi matic, roda gigi berbentuk plat lempengan yang akan dihubunkan oleh sebuah mekanism hidrolik.
Saat salah satu plat didalam transmisi matic terhimpit atau menempel dengan plat gigi lain maka proses perpindahan gigi akan terhambat. Hasilnya walau kita menginjak gas cukup dalam, posisi gigi masih tetap dan mesin hanya meraung sementara tenaga mobil terasa nahan.
Untuk masalah ini bisa dibilang cukup serius, dan bisa terjadi pada jenis mobil apapun. Awalnya, hal ini didasari dari perilaku pemilik yang jarang mengganti oli transmisi meski sudah waktunya. Dalam waktu lama, kemampuan oli akan menurun termasuk kemampuan lubrikasinya, Sehingga plat bisa tidak trerlumasi dengan sempurna.
5. Turbo vane macet
Pada mesin diesel keberadaan turbo itu sangat penting, karena untuk mesin-mesin berkompresi tinggi turbocharger sangat berpengaruh untuk mendongkrak torsi dan power mesin. Pada turbodiesel modern, umummya sudah dilengkapi dengan teknologi variable geo turbo atau sebuah mekanisme yang bisa mengatur kekuatan boosting turbo.
Mekanisme ini ada yang menggunakan teknokogi elektronik ada pula yang masih menggunakan kevakuman. Dan masalahnya ada di turbo vane selaku katup yang mengatur boosting udata dari turbo. Jika katup ini nutup dan tidak mampu membuka sama saja aliran udara ke mesin tertutup.
Sehingga proses hisap mesin jadi lebih berat dan mesin tidak bisa mencapai top RPM walau pedal gas sudah ditekan full. Solusinya, kita perlu pengecekan komputer. Komponen seperti VGT atau VNT perlu discan agar masalah terlihat. Biasanya check engine juga menyala, apabila seperti ini anda perlu membawa mobil ke bengkel berotoritas agar penanganan sesuai SOP.
6. Catalytic converter mampet
Gas buang kendaraan umumnya bersifat toksis atau beracun bagi lingkungan ataupun manusia. Gas CO yang keluar dari knalpot mobil memang tidak bisa dihindari karena sesempurna mungkin pembakaran mesin pasti meninggalkan emisi.
Namun, ada cara lain agar emisi kendaraan tidak menjadi polutan. Yakni dengan menggunakan komponen catalytic converter. Fungsi komponen ini yakni menyerap gas-gas polutan dari hasil pembakaran mesin. Sehingga gas yang keluar ke udara lebih ramah lingkungan.
Bentuk katalis seperti rumah tawon. Memang sekilas komponen ini bisa saja menghambat laju gas buang namun, tanpa katalis maka emisi mobil bisa berbahaya.
Masalahnya ada ketika umur katalis sudah semakin lama dimana polutan yang terserap katalis menjadi kerak yang semakin lama semakin menutupi rongga katalis. Sehingga gas buang akan terasa mampet, jika hal ini terjadi maka mesin sukit mencapai top RPM karena saat langkah buang gas buang masih menumpuk didepan katalis.
Untuk mengatasi hal ini, beberapa bengkel melakukan pembersihan kerak katalis dengan cara membakarnya Atau jika kondisi sudah cukup parah, penggantian komponen diperlukan.
7. Sirkulasi AC bermasalah
Terakhir banyak pemilik mobil mengeluhkan tarikan berat saat AC hidup. Lantas seberapa besar pengaruh AC dalam menggunakan daya mesin ?
Saat AC hidup maka kompressor akan terhubung dengan magnetic clutch sehingga kompressor berputar dan refrigerant dipompa. Fase dimana freon dipompa inilah yang memerlukan daya mesin karena tekanan freon AC bisa mencapai 8 Kg/cm2.
Tapi, dalam tekanan standar AC harusnya mesin masih kuat dan tidak sampai tertahan tarikannya. Saat tarikan mesin berat dikala AC hidup kemungkinan ada faktor lain yang mempengaruhi kinerja mesin atau ada sumbatan pada sistem AC.
Cara mudah mendeteksi adanya sumbatan yakni suhu AC tidak sedingin biasanya. Sumbatan bisa terjadi pada condenser ataupun pada dryer sistem AC. Selain itu, kerusakan sensor refrigerant pressure juga bisa mempengaruhi hal ini. Gejalanya AC justru terasa sangat dingin walau suhu AC distel pada range yang standar.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem AC bisa anda simak artikel pemeriksaan dan perbaikan sistem AC.
Mungkin itu saja ulasan yang bisa kita bahas tentang penyebab dan cara mengatasi tarikan mobil berat. Semoga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi kita semua.