4 Penyebab Motor HARUS Turun Mesin
Ciri Motor turun mesin – memiliki sepeda motor tentu bisa sangat
menguntungkan bagi kita. Selain bisa dmanfaatkan untuk bepergian secara
efektif, motor juga bisa mengasilkan uang dengan mengikuti program ojek motor.
Namun semua itu bisa berantakan gara-gara motor bermasalah. Masalah yang cukup
serius yakni turun mesin. Apa itu turun mesin dan apa saja penyebab motor harus
turun mesin ?
Memang pada motor permasalahan itu pasti datang bagaimanapun
bentuknya, motor yang jarang dipakai saja bisa menimbulkan trouble apalagi yang
digunakan secara terus menerus. Tapi terkadang kita tidak peka terhadap gejala
yang ada dimotor kita, sekalinya tahu malah diabaikan. Hasilnya justru semakin
merepotkan.
Turun mesin merupakan sebuah solusi untuk permasalahan
kronis mesin. Turun mesin menjadi cara terbaik untuk menyelesaikan masalah yang
terdapat pada bagian jantung mesin, prosesnya yakni melakukan pembongkaran
total dan pembersihan serta perbaikan baru dirangkai seperti semula. Tak heran
biaya turun mesin bisa sangat mahal mengingat masalah ini masuk ke masalah
berat motor.
Tapi apa ciri –ciri motor yang harus mengalami turun mesin ?
kira-kira tandanya ada di list dibawah
1. Susah start dipagi hari
Gejala pertama yakni saat motor susah dihidupkan dipagi
hari. Saat motor dingin atau khususnya dipagi hari mesin akan sulit dihidupkan,
saat biasanya hanya satu kali start kali ini bisa tiga sampai empat kali baru
hidup. Beberapa motor bahkan tidak mau hidup hingga beberapa kali strarting.
Gejala ini bukan hanya dirasakan dipagi hari, kapanpun saat
suhu mesin turun maka proses starting akan lebih susah. Jika pertanda ini
muncul bisa saja ada kerusakan inti didalam mesin.
2. Oli mesin sering habis
Oli mesin fungsinya sebagai pelumas mesin. Mengapa mesin
perlu dilumasi ? karena mesin itu terdiri dari banyak komponen yang bergesekan.
Tanpa pelumas maka gesekan itu akan menimbulkan luka yang akhirnya bisa merusak
mesin dengan sangat mudah.
Konstruksi bak oli juga didesain agar bisa bersirkulasi
keseluruh bagian mesin tanpa mengalami kebocoran. Saat ada kebocoran oli maka
dalam waktu dekat mesin akan sangat beresiko. Untuk itu saat anda melakukan
pengecekan oli dan ternyata volumenya kurang dari normalnya, bisa saja itu awal
dari kerusakan inti mesin.
3. Keluar asap putih dari knalpot
Asap knalpot bisa juga menunjuka bagaimana kinerja mesin yang baik. Mesin yang
normal, asapnya tidak berwarna meski gasnya juga beracun namun gas tersebut
tidak berwarna gelap ataupun putih. Jika motor anda menggunakan mesin 2 tak itu
bukan masalah karena memang asap putih knalpot 2 tak berasal dari oli samping.
Namun jika motor 4 tak keluar asap putih maka itu tandanya
ada kerusakan pada piston atau silinder mesin. Perbaikannya yakni dengan turun
mesin.
4. Tenaga motor ngempos
Tenaga motor bisa dirasakan saat kita membawa beban berat
ataupun saat kita melakukan perjalanan menanjak. Mesin yang ngempos akan sangat
kualahan ketika menemui dua kondisi ini, meski gas sudah ditarik cukup dalam
motor hanya bergerak segitu-gitu saja. Masalah ini jangan dianggap remeh karena
bisa mengakibatkan gejala yang lebih parah lagi.
5. Suara mesin lebih berisik
Suara mesin yang normal itu hanya terdengar suara
pembakarannya saja yang sudah diserap oleh peredam di knalpot. Namun saat ada
suara lain yang mengganggu seperti suara rantai atau getaran plat besi bisa
menandakan ada komponen yang sudah lewat masa pakainya didalam mesin. Untuk
itulah penggantian dengan melakukan turun mesin ini perlu dilakukan.
Kelima tanda diatas, bisa semuanya dirasakan saat motor anda
memang memiliki masalah pada sisi utama mesin. Beberapa hal yang bisa
menyebabkan motor anda mengalami kerusakan yang mengaruskan melewati proses
turun mesin yakni sebagai berikut
1. Kebocoran Oli mesin
Seperti yang telah kita utarakan diatas bahwa oli mesin itu
cukup vital fungsinya pada mesin. Sehingga saat volumenya berkurang dari volume
normal akan menyebabkan suatu masalah. Kebocoran oli sendiri bisa mengakibatkan
suatu maslah atau bahkan imbas dari masalah mesin lainya.
Contohnya saat oli bocor dari drain plug misalnya, maka lama
kelamaan volume oli akan berkurang dan proses pelumasan mesin tidak maksimal
sehingga ada komponen yang mengalami keausan lebih dini.
Contoh lainya yakni saat silinder atau ring piston mengalami
keausan, maka oli yang harusnya melumasi komponen ini justru bablas keatas
menuju ruang bakar. Sehingga oli akan ikut terbakar dan hasilnya seperti motor
2 tak, asapnya berwarna putih.
Keausan ring dan silinder bisa disebabkan oleh penggunaan
oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin atau karena memang bahan kedua
komponen ini kurang berkualitas. Penyebab lain karena faktor usia, yang bisa
mencapai lebih dari 10 tahun maka wajar apabila ring piston mengalami keausan. Untuk
memastikan masalah ini anda perlu melakukan tes kompressi.
2. Overheating
Overheating terjadi saat suhu mesin telah melewati suhu
kerjanya namun pendinginan tidak mampu menurunkan suhu mesin. Biasanya
overheating terjadi tatkala sebuah motor menempuh perjalanan jauh atau
menanjak, hasilnya mesin bisa mogok dan tidak bisa dihidupkan lagi.
Penyebabnya, karena saat suhu mesin meninggi komponen mesin
yang hampir semuanya berbahan logam mengalami pemuaian. Misalnya saat dinding
silinder memuai maka diameter silinder akan mengecil sehingga piston terjebak
didalam silinder, selain itu bisa pula saat poros crankshaft mengalami pemuaian
maka putaran poros engkol akan lebih seret. Sehingga mesin tidak mampu
melanjutkan kinerjanya.
Masalah ini biasa disebut engine locking karena posisi
piston yang terkunci didalam silinder, tidak bisa diputar dan tidak berputar
saat distarter.
3. Tidak pernah ganti oli
Oli yang jarang diganti berpotensi menyebabkan kerusakan
mesin, apa alasanya ? Fungsi oli itu untuk melumasi seluruh permukaan komponen
mesin yang bergesekan. Umumnya untuk melumasi komponen bergesekan, oli harus
memiliki molekul yang cukup kecil sehingga mampu masuk kecelah-celah mesin.
Semua oli mesin baik yang mahal atau murah memiliki fungsi
ini, namun ketahanan molekulnya tiap oli berbeda. Untuk itulah ada istilah API
dan SAE. Oli yang sudah lama digunakan, molekulnya bisa berubah karena pengaruh
panas dan ada kandungan karbon didalam oli, itulah mengapa lama-kelamaan oli
akan mengencer dan menghitam.
Saat terus digunakan, daya lumas oli bisa berkurang.
Hasilnya meski bisa masuk ke celah-celah mesin namun tidak cukup kuat untuk
memberi lapisan kekomponen yang bergesekan. Sehingga sama saja antara komponen
bergesekan tanpa pelumas, hasilnya maka keausan komponen jadi lebih cepat dan
solusinya kita perlu melakukan turun mesin.
4. Mesin kemasukan air
Air yang masuk kemesin itu bisa membahayakan kinerja mesin. Saat
ada air dalam jumlah kecil masuk ke mesin, maka busi menjadi basah dan
pengapian akan terganggu sehingga mesin akan sulit hidup. Lantas bagaimana jika
jumlah airnya banyak ? hasilnya air bisa masuk dan bercampur dengan oli mesin
sehingga viscositas oli bertambah dan oli tidak mampu melumasi komponen mesin.
Akibat lainnya jika air itu masuk saat kondisi mesin masih
hidup maka bisa membengkokan connecting rod. Karena saat air masuk ke ruang
bakar dan piston masih bergerak ke Top death center, terjadi sebuah tumbukan. Dalam
hal ini air tidak bisa dikompresi sehingga connecting rod yang akan kalah.
Hasilnya mesin tidak bisa stabil saat hidup bahkan tidak mau dihidupkan.
Apa bisa air masuk ke mesin ? bisa saja khusunya saat
melakukan pencucian kendaraan. Memang posisi filter itu terlindungi tapi jika
kita kita mencuci secara sembarangan apalagi menggunakan steam bisa saja ada
sejumlah air masuk ke mesin lewat filter udara.
Penyebab lain yakni saat menerjang banjir. Kalau satu ini
lebih beresiko karena air dalam jumlah banyak bisa langsung masuk ke mesin yang
sedang berputar pada RPM tinggi. Hasilnya connecting rod bisa bengkok dan mesin
akan sulit hidup. Untuk itu saat anda akan menerjang banjir pastikan kedalaman
air tidak terlampau tinggi.
Demikian artikel singkat kita mengenai penyebab dan ciri
ciri motor yang harus turun mesin. Semoga bisa menjadi referensi dan bermanfaat
bagi kita semua.