8 Penyebab Sepele Motor Injeksi Boros Bensin + Solusinya

Sistem injeksi diterapkan pada sepeda motor agar pemakaian bensin bisa lebih irit tanpa mengurangi power yang dihasilkan mesin.

Tapi karena suatu permasalahan, motor injeksi pun bisa terasa lebih boros dibandingkan biasanya. Lalu apa yang menyebabkan motor injeksi lebih boros ? simak penjelasannya dibawah.


Sejatinya, sistem injeksi dibuat untuk membuat mesin lebih efisien. Artinya bisa memaksimalkan output semaksimal mungkin dengan penggunaan bbm sekecil mungkin. Penggunaan Electronic control unit pun digunakan agar perhitungan campuran udara dan bensin didalam ruang bakar bisa berlangsung ideal di segala kondisi.

Mungkin mau baca : Mengenal lebih jauh tentang sistem injeksi pada kendaraan

Namun, nyatanya bensin boros kerap dirasakan oleh beberapa pengguna motor injeksi. Apa saja sebabnya ?


Penyebab Motor Injeksi Boros BBM


Memang dari segi karburator, tidak ada yang perlu dipermasalahkan karena pada sistem injeksi keberadaan karbu sudah berganti menjadi throtle body yang fungsinya hanya mengatur volume udara saja. Namun, dari segi chasis masih banyak hal yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar antara lain :

1. Kapasitas mesin yang besar

Semakin besar mesinnya, semakin besar pula tenaganya. Dan semakin besar tenaganya, semakin boros pula bensinya. Artinya semakin besar mesinnya, semakin boros bensinya. Mesin besar dalam hal ini adalah mesin yang memiliki kapasitas besar.

Untuk motor di Indonesia sendiri, umumnya memiliki kapasitas 100 – 150 cc, pemakaian bensin pada motor kapasitas tersebut bisa dikatakan masih irit yakni sekitar 43 – 55 Km/L. Namun saat motor-motor berkapasitas 250 cc keatas, jangan salah pemakaian bahan bakarnya juga sesuai dengan powernya. Jadi mau diapakan juga tetap boros jika kapasitasnya tembus 250 cc.

2. Kerusakan sensor O2

Pada sistem EFI kita mengenal bebagai macam sensor termasuk sensor air pendingin, dan sensor O2. Apa itu sensor O2 ? Sesuai namanya sensor ini bertugas mendeteksi kandungan oksigen didalam gas buang mesin. Fungsi ini lebih dikenal sebagai feedback dari proses pembakaran mesin.

Artinya sebuah sensor O2 bisa mempengaruhi campuran bahan bakar didalam ruang bakar berdasarkan hasil pembacaannya. Sensor ini akan mengirimkan sinyal apakah terdapat kadar oksigen yang berlebih didalam ruang bakar atau malah sebaliknya, nantinya ECU akan menggunakan data dari O2 sensor untuk menentukan rich/lean campuran udara dan bensin.

Saat terjadi kerusakan pada satu sensor ini, maka tidak ada feedback yang membaca hasil pembakaran mesin. Sehingga saat dalam beberapa kondisi campuran pada mesin cenderung kaya dan karena tak ada sensor yang mengoreksi, hal ini terus berlanjut hingga menimbulkan gejala bensin boros.


Cara mengatasinya, anda harus memastikan bahwa sensor ini benar-benar tidak berfungsi. Caranya anda harus melakukan scanning terhadap kondisi mesin, setelah fix bahwa sensor itu rusak langkah selanjutnya yakni lakukan penggantian. Sensor O2 tidak bisa dibetulkan karena sensor ini bukan mekanisme atau rangkaian elektrik, namun lebih ke komponen semi elektrical.

3. Kebocoran selang bensin

Tak ada yang kebocoran selang bbm, namun kebocoran ini bisa saja menimpa motor kesayangan anda karena memang bahan dari selang ini karet yang mudah bocor bila terkena benda tajam. Proses kebocoran selang, bisa diakibatkan radiasi panas mesin, salah jalur, atupun faktor eksternal berupa gigitan tikus.
Umumnya, kebocoran yang terjadi pada selang bensin itu akan muncul dalam bentuk rembesan. Jika anda tidak jeli, rembesan ini akan menjadi sebuah lubang yang bisa mengalirkan bahan bakar keluar dari sistem. Dan bukan hanya boros saja akibatnya, tapi aspek keselamatan dipertaruhkan disini ketika bahan mudah terbakar tercecer di area mesin.

Solusinya, coba periksa terlebih dahulu urutan selang bahan bakar motor anda dari tanki hingga ke injektor. Jika terdapat rembesan, maka itu menandakan adanya kebocoran bensin, anda harus segera melakukan penggantian selang. Untuk sementara anda bisa membalutnya dengan kain agar rembesan tidak menyebar ke area mesin.

4. Kampas kopling tipis

Tak hanya mobil saja, tapi pada motor keausan kampas kopling juga bisa tipis. Tak peduli apa jenis motornya bebek, sport atau matic, kampas kopling bisa saja mengalami keausan.

Pada motor tipe sport yang menggunakan tuas kopling umumnya menggunakan jenis kopling gesek dengan plat ganda. Jika plat-plat koping ini mulai aus, akibatnya putaran mesin tidak tersalurkan sepenuhnya ke powertrain. Akibatnya, mesin berputar dalam RPM tinggi namun output mesin biasa saja.

Pada motor bebek dan matic, umumnya menggunakan kopling sentrifugal dengan sistem otomatis. Sama juga kampas kopling pada jenis kopling ini bukan berbentuk plat tapi seperti kampas rem tromol. Saat kondisi kampas tipis maka tenaga mesin tidak akan tersalurkan sepenuhnya ke powertrain. Efek yang kita rasakan dari masalah ini yakni tarikan motor yang berat.

Untuk solusinya, kita peru melakukan penggantian kampas kopling. Memang harganya tidak murah tapi penggatian kopling motor umumnya dilakukan sangat lama bisa mencapai 10 tahun tergantung pemakaian juga.

Baca juga : 6 ciri kampas kopling motor mulai habis

5. Bearing roda yang teralu seret

Bearing roda atau lebih familiar dipanggil laher ini fungsinya sebagai bantalan poros roda terhadap ujung lengan shock. Fungsi bantalan ini sebenarnya yakni untuk memperkecil gesekan poros roda sehingga putaran roda bisa ringan dan motor lebih ringan saat jalan.

Namun, penyetelan bearing yang terlalu seret bisa mengakibatkan beban motor bertambah. Secara logika, semakin seret rodanya semakin berat pula kita dorongnya. Itulah yang dirasakan oleh mesin kendaraan, hasilnya tenaga dan bahan bakar yang dibutuhkan jadi lebih besar.

Untuk cara penanganannya, anda perlu mengendorkan posisi laher roda agar pergerakan roda jauh lebih mulus. Selain itu penambahan grease atau gemuk juga disarankan untuk menambah pelumasan bearing.

Selain itu, kondisi pelumas yang kurang dalam hal ini bearing menggunakan pelumas berjenis gel atau gemuk, bisa saja membuat putaran roda berat. Kondisi ini bisa memicu masalah lebih berat, jika timbul luka disekitar poros roda dan bantalan, maka anda perlu melakukans satu set roda beserta bearingnya.

6. Cengkraman rem yang teralu kuat

Masalah ini sama modelnya dengan penyebab sebelumnya, yakni tentang seretnya roda saat motor dijalankan. Apabila sebelumnya diakibatkan dari laher roda yang terlalu seret kali ini berasal dari sistem rem yang terlalu mencengkram.

Biasanya hal ini terjadi pada rem tromol yang distel terlalu pakem sehingga sebelum rem ditekan, putaran roda sudah berat. Untuk mengatasi hal ini, cukup mudah karena kita hanya peru melakuka penyetelan ulang rem tromol yang bisa dilakukan secara langsung pada tromol rem motor.

7. Penggunaan ban bertapak lebar/ ban kempes

Ban nyatanya bisa membuat pemakaian bensin lebih banyak. Alasannya seperti ini, semakin besar luas penampang tapak ban motor maka semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk menggerakan motor itu. Sehingga mesin perlu bekerja ekstra untuk bisa membuat motor berlari, efeknya yakni penggunaan bbm yang lebih banyak.

Hal ini bisa terjadi saat kita melakukan penggantian ban motor dengan ukuran lebih besar atau saat ban motor kita biarkan kempes. Solusinya, selau gunakan ban dengan spesifikasi standar serta perhatikan tekanan anginnya.

Baca juga : resiko menggunakan ban bertapak lebar

8. Faktor pengemudian yang kasar

Penyebab yang terakhir berasal dari faktor manusia. Setiap orang memiiki gaya berkendara yang berbeda, ada yang pelan tapi pasti ada juga yang urak-urakan kaya ngejar maling. Tentu hal ini berpengaruh pada pembukaan gas motor.

Perlu diketahui juga bahwa pembukaan gas motor juga bisa mempengaruhi irit tidaknya motor kita. Pembukaan gas halus dan stabil membuat kinerja mesin lebih stabil dan pembukaan gas secara tiba-tiba dan berganti-ganti (Naik-turun tanpa aturan) bisa menyebabkan suplai bahan bakar tidak stabil. Hasilnya pemakaian bahan bakar jadi lebih boros.

Untuk solusinya, andalah yang perlu instropeksi bagaimana cara berkendara anda saat ini. Jika ingin bensin irit, maka kendarai motor secara smooth. Pengendaraan seperti ini memang tidak bisa melesatkan motor langsung ke top speednya, hanya saja untuk urusan handling serta keiritan akan terpenuhi.

Lagi pula, apa untungnya kebut-kebutan dijalannan kecil nan padat ? resikonya bisa lebih berat. Untuk itu bijaklah saat menggunakan sepeda motor, karena bukan hanya anda saja yang memiliki kepentingan jalan tapi orang lain juga.

Demikian artikel singkat saya mengenai penyebab dan cara mengatasi motor injeksi boros bensin, semoga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi kita semua.

Popular posts from this blog

Fungsi Relay 4 kaki & 5 kaki (Plus Gambar Rangkaiannya)

Lampu Indikator Mesin Vixion Menyala/Berkedip, Apa Penyebabnya ?

Rangkaian dan Cara Kerja Sistem Klakson Dengan Relay