5 Komponen Kelistrikan Mobil + Gambar dan Fungsinya
Rangkaian Kelistrikan Mobil - Meski awalnya mobil merupakan benda mekanikal yang dapat bergerak karena proses mekanis pada mesin dan powertrain, tak bisa dipungkiri keberadaan komponen-kompenen elektrik pada sebuah mobil menjadi kebutuhan wajib.
Contoh sederhana adalah lampu. Lampu masuk kedalam sistem elektrikal, karena bekerja dengan prinsip perpindahan elektron. Dan lampu memiliki fungsi cukup vital pada mobil khususnya dimalam hari. Contoh lain, di era sekarang dimana mobil-mobil berlabel green car atau ramah lingkungan sangat mendominasi, kebutuhan akan komponen elektrikal menjadi cukup penting. Komponen ini secara langsung akan mengatur kinerja mesin seperti sistem DLI, sistem EFI atau sistem ESA.
Baca Juga :
Sehingga dapat disimpulakn, komponen kelistrikan tidak hanya menjadi pelengkap melainkan menjadi komponen utama pada kendaraan. Lantas apa saja yang termasuk sistem kelistrikan mobil dan Apa saja komponen kelistrikan mobil itu ? cari tahu jawabanya pada pembahasan dibawah.
Sistem elektrikal adalah sebuah rangkaian yang bekerja menggunakan prinsip kelistrikan yakni perpindahan elektron dari sumber menuju beban yang bertujuan untuk kepentingan tertentu.
Pada sistem elektrik, kita mengenal rangkaian seri dan pararel. Mana yang digunakan untuk kelistrikan kendaraan ? dua-duanya dipakai dalam setiap rangkaian karena antara ser dan paralel memiliki karakter tersendiri.
Mungkin, diantara kita mengenal sistem kelistrikan mobil itu terduri dari lampu saja. Tapi sistem ini tidak hanya terpaku pada lampu-lampu saja. Secara umum ada 5 macam sistem kelistrikan pada mobil.
Dari, semua sistem kelistrikan yang terdapat pada mobil maka komponen-komponen kekistrikan mobil dapat dikelompokan menjadi 5 macam yaitu ;
Selengkapnya bisa anda simak pada pembahasan dibawah.
1. Suply Arus
Komponen pertama yaitu komponen penyuplai arus. Kelompok komponen ini berfungsi cukup penting yakni menyediakan arus listrik yang akan digunakan untuk menghidupkan berbagai sistem elektrikal.
Komponen yang masuk kedalam kelompok penyuplai arus adalah Baterai dan Altenator. Baterai mobil umumnya akan menyuplai listrik dengan tegangan 12 Volt. Sementara Altenator bisa menghasilkan listrik hingga 14 Volt. Pada truk atau bus, mungkin kita akan melihat lebih dari satu baterai. Memang sistem elektrik pada kendaraan besar umumnya bekerja pada tegangan 24 Volt. Sehingga perlu dua buah baterai seri.
2. Input
Untuk input sendiri, fungsinya sebagai komponen untuk mendeteksi kapan sebuah sistem akan aktif. Komponen input contohnya saklar dan sensor.
Pada sistem penerangan misalnya, ada banyak lampu yang diaktifkan melalui sebuah switch atau saklar. Saat kita mengaktifkan saklar maka lampu akan menyala. Itulah fungsi saklar, sebagai input untuk mendeteksi kapan pengguna menekan tombol saklar.
Ada banyak saklar pada mobil antara lain ;
Sementara untuk input sensor, ada pada mobil yang mengusung sistem computerized. Fungsinya sama seperti saklar untuk mendeteksi suatu keadaan, namun bukan input dari manusia melainkan input dari suatu keadaan. Biasanya jika ada komponen sensor, maka ada komponen kontrol sebagai processor.
3. Sistem Control
Sistem control hanya terdapat pada mobil yang mengusung sistem Computerized Analytic. Mobil-mobil ini menggunakan rangkaian processor komputer untuk mengaktifkan kinerja mesin dan body mobil.
Sistem pengontrol ini bekerja lebih canggih, karena sistem ini mampu mengaktifkan sebuah sistem pada mobil tanpa memerlukan input dari pengguna.
Contohnya, pada sistem Anti Crash. Saat sensor mendeteksi jarak kendaraan yang terlalu dekat, maka sistem rem akan aktif walaupun pengemudi tidak menekan pedal rem.
Contoh Sistem control pada mobil antara lain ;
4. Output atau Aktuator
Ada input, ada juga output. Jika input fungsinya untuk mendeteksi, maka komponen output berfungsi sebagai aktivasi sistem elektrikal. Contoh aktuator bisa anda temukan pada lampu-lampu dan komponen mesin.
Contoh aktuator pada body mobil antara lain ;
Contoh aktuator pada mesin antara lain
5. Wiring Harness
Komponen terakhir yang tak kalah penting adalah rangkaian kabel atau
wiring harness. Fungsinya untuk mengalirkan listrik dari baterai menuju seluruh bagian elektrikal.
Meski terlihat seperti kabel biasa, namun apabila terjadi kerusakan pada salah satu kabel, maka anda perlu mengganti satu rangkaian Wiring. Hal ini karena baik resistansi kabel, panjang kabel, dan kondisi socket sudah disesuaikan.
Ada banyak rangkaian wiring pada mobil, contohnya wiring mesin. Pada wiring mesin, semua kabel akan terintegrasi menjadi satu rangkaian. Sehingga ketika terjadi masalah wiring akan lebih mudah untuk terdeteksi letak masalahnya.
Demikian artikel mengenai komponen-komponen sistem Kelistrikan mobil beserta fungsinya. Semoga bermanfaat.
Contoh sederhana adalah lampu. Lampu masuk kedalam sistem elektrikal, karena bekerja dengan prinsip perpindahan elektron. Dan lampu memiliki fungsi cukup vital pada mobil khususnya dimalam hari. Contoh lain, di era sekarang dimana mobil-mobil berlabel green car atau ramah lingkungan sangat mendominasi, kebutuhan akan komponen elektrikal menjadi cukup penting. Komponen ini secara langsung akan mengatur kinerja mesin seperti sistem DLI, sistem EFI atau sistem ESA.
Baca Juga :
- Rangkaian lampu Headlamp Mobil
- Rangkaian lampu tanda belok dan hazard
- Cara kerja sistem EFI
- Cara sistem DLI
Sehingga dapat disimpulakn, komponen kelistrikan tidak hanya menjadi pelengkap melainkan menjadi komponen utama pada kendaraan. Lantas apa saja yang termasuk sistem kelistrikan mobil dan Apa saja komponen kelistrikan mobil itu ? cari tahu jawabanya pada pembahasan dibawah.
Pengertian Sistem Kelistrikan Mobil
Sistem elektrikal adalah sebuah rangkaian yang bekerja menggunakan prinsip kelistrikan yakni perpindahan elektron dari sumber menuju beban yang bertujuan untuk kepentingan tertentu.
Pada sistem elektrik, kita mengenal rangkaian seri dan pararel. Mana yang digunakan untuk kelistrikan kendaraan ? dua-duanya dipakai dalam setiap rangkaian karena antara ser dan paralel memiliki karakter tersendiri.
Mungkin, diantara kita mengenal sistem kelistrikan mobil itu terduri dari lampu saja. Tapi sistem ini tidak hanya terpaku pada lampu-lampu saja. Secara umum ada 5 macam sistem kelistrikan pada mobil.
- Sistem Penerangan ( Contoh : Lampu kepala, lampu tail, fog lamp)
- Sistem kelistrikan body ( Contoh : Wiper, power windows, Defogger)
- Sistem kelistrikan mesin ( Contoh : EFI, DLI, ESA, DBW)
- Sistem hiburan ( contoh : rasdio, mp3 player, MID)
- Sistem elektrikal tambahan ( termasuk sistem keamanan alarm, immobilizer dan sistem pengatur udara kabin)
Dari, semua sistem kelistrikan yang terdapat pada mobil maka komponen-komponen kekistrikan mobil dapat dikelompokan menjadi 5 macam yaitu ;
- Suplai Arus
- Input
- Sistem control
- Output/Aktuator
- Wiring Harness
Selengkapnya bisa anda simak pada pembahasan dibawah.
Komponen Sistem Kelistrikan Mobil Beserta Fungsinya
1. Suply Arus
Komponen pertama yaitu komponen penyuplai arus. Kelompok komponen ini berfungsi cukup penting yakni menyediakan arus listrik yang akan digunakan untuk menghidupkan berbagai sistem elektrikal.
Komponen yang masuk kedalam kelompok penyuplai arus adalah Baterai dan Altenator. Baterai mobil umumnya akan menyuplai listrik dengan tegangan 12 Volt. Sementara Altenator bisa menghasilkan listrik hingga 14 Volt. Pada truk atau bus, mungkin kita akan melihat lebih dari satu baterai. Memang sistem elektrik pada kendaraan besar umumnya bekerja pada tegangan 24 Volt. Sehingga perlu dua buah baterai seri.
2. Input
Untuk input sendiri, fungsinya sebagai komponen untuk mendeteksi kapan sebuah sistem akan aktif. Komponen input contohnya saklar dan sensor.
Pada sistem penerangan misalnya, ada banyak lampu yang diaktifkan melalui sebuah switch atau saklar. Saat kita mengaktifkan saklar maka lampu akan menyala. Itulah fungsi saklar, sebagai input untuk mendeteksi kapan pengguna menekan tombol saklar.
Ada banyak saklar pada mobil antara lain ;
- Headlamp Switch
- Horn Switch
- Turning Signal Switch
- Hazzard Switch
- Foglamp Switch
- Wiper & Washer Switch
- Power windows Switch
Sementara untuk input sensor, ada pada mobil yang mengusung sistem computerized. Fungsinya sama seperti saklar untuk mendeteksi suatu keadaan, namun bukan input dari manusia melainkan input dari suatu keadaan. Biasanya jika ada komponen sensor, maka ada komponen kontrol sebagai processor.
3. Sistem Control
Sistem control hanya terdapat pada mobil yang mengusung sistem Computerized Analytic. Mobil-mobil ini menggunakan rangkaian processor komputer untuk mengaktifkan kinerja mesin dan body mobil.
Sistem pengontrol ini bekerja lebih canggih, karena sistem ini mampu mengaktifkan sebuah sistem pada mobil tanpa memerlukan input dari pengguna.
Contohnya, pada sistem Anti Crash. Saat sensor mendeteksi jarak kendaraan yang terlalu dekat, maka sistem rem akan aktif walaupun pengemudi tidak menekan pedal rem.
Contoh Sistem control pada mobil antara lain ;
- ECM (Engine Control Module)
- PCM ( Powertrain Control Module)
- ABS Control Module
- Headlamp Control Module
- Transmission Control Module
4. Output atau Aktuator
Ada input, ada juga output. Jika input fungsinya untuk mendeteksi, maka komponen output berfungsi sebagai aktivasi sistem elektrikal. Contoh aktuator bisa anda temukan pada lampu-lampu dan komponen mesin.
Contoh aktuator pada body mobil antara lain ;
- Bulb (Lampu bolam)
- LED
- Motor window
- Motor Wiper
- Washer Pump
Contoh aktuator pada mesin antara lain
- Injector
- Valve Timming Adjuster
- Thermostat
- Engine Fan
- Solenoid Turbo
5. Wiring Harness
Komponen terakhir yang tak kalah penting adalah rangkaian kabel atau
wiring harness. Fungsinya untuk mengalirkan listrik dari baterai menuju seluruh bagian elektrikal.
Meski terlihat seperti kabel biasa, namun apabila terjadi kerusakan pada salah satu kabel, maka anda perlu mengganti satu rangkaian Wiring. Hal ini karena baik resistansi kabel, panjang kabel, dan kondisi socket sudah disesuaikan.
Ada banyak rangkaian wiring pada mobil, contohnya wiring mesin. Pada wiring mesin, semua kabel akan terintegrasi menjadi satu rangkaian. Sehingga ketika terjadi masalah wiring akan lebih mudah untuk terdeteksi letak masalahnya.
Demikian artikel mengenai komponen-komponen sistem Kelistrikan mobil beserta fungsinya. Semoga bermanfaat.