Cara menggunakan rem angin pada truk atau bus serta tips perawatan rem angin
Cara menggunakan rem angin - Rem angin adalah sebuah sistem pengereman yang memanfaatkan energi angin sebagai media penekan kampas rem.
Mengapa menggunakan angin ? Hal ini dikarenakan angin memiliki kemampuan untuk dikompresi hingga ratusan Pa. Semakin tinggi tekanan angin, maka semakin besar pula penekanan rem yang didapat. Selengkapnya, bisa simak Cara kerja Rem angin pada truk dan bus.
Lantas, bagaimana pengoperasian rem ini ? Apakah sama dengan pengoperasian rem biasa ataukah ada perbedaan ? Untuk lebih jelas, kita simak pembahasan kali ini tentang cara menggunakan rem angin.
Rem angin berbeda dengan rem hidraulis. Energi tekan pada kampas rem tidak secara langsung diperoleh dari pedal yang ditekan oleh manusia, melainkan dari udara yang memiliki tekanan tinggi.
Rem angin ada dua macam
1. Combi air brake
Tipe Combi air brake, masih memanfaatkan cairan hidraulik untuk sebagai media. Tapi energi utama pengereman diperoleh dari tekanan udara pada air tank. Sehingga tipe ini disebut Combi Air Brake.
2. Full Air Brake
Tipe kedua, tidak lagi menggunakan cairan hidrolik. Tekanan udara langsung berhubungan dengan rem, sehingga menimbulkan daya yang efisien. Saat ini rem angin tipe FAB lebih banyak digunakan pada truk dan bus.
Baik tipe Combi Air brake maupun Full Air brake, keduanya memiliki pengendalian yang sama.
Penggunaan rem angin, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penggunaan rem biasa. Kita hanya perlu menekan pedal rem seperti biasa. Untuk pengaturan kekuatan pengereman, bisa diatur dari ketinggian.
Jika ingin melakukan pengereman lebih besar, maka kita perlu menekan pedal rem lebih dalam. Sebaliknya, untuk melakukan pengereman ringan kita hanya perlu menekan pedal rem sedikit demi sedikit.
Didalam pedal sistem rem angin, terdapat sebuah katup yang akan mengatur volume serta tekanan udara yang mengalir ke rem. Semakin banyak volume udara yang dialirkan, semakin besar pula energi pengereman yang didapat.
Namun semua itu sia-sia jika kondisi tekanan udara didalam air tank kecil atau kosong. Hal ini bukan hanya sia-sia tapi juga berbahaya. Udara bertekanan didalam air tank, akan disuplai sebagai tenaga pengereman. Jika tekanan udara ini kosong, otomatis tenaga pengereman juga kecil dan akibatnya fatal.
Oleh karena itu, sebelum melakukan perjalanan pastikan kondisi air tank dan kompressor angin bekerja normal. Bagaimana cara mengetahui kinerja kedua komponen itu ?
Pada dasboard biasanya terdapat air pressure gauge atau meter pengukur tekanan angin yang akan menunjukan berapa tekanan angin didalam air tank. Saat mesin menyala, harusnya jarum pada alat ini bergerak hingga tekanan maksimal.
Saat tekanan mencapai maksimal, akan terdengar bunyi cetusan. Suara itu berasal dari check valve didalam tanki. Tujuanya untuk menjaga tekanan didalam tanki tidak berlebihan. Namun saat tekanan dibawah normal biasanya ada indikator khusus pada dasboard.
Ketika bunyi tersebut timbul, maka jarum pada alat akan berhenti bergerak meski mesin masih menyala. Dan harusnya tidak turun sebelum digunakan.
Saat kita mengangkat pedal rem, maka akan terdengar juga suara khas rem angin. Itu menandakan udara yang dipakai untuk pengereman tidak dimasukan kembali kedalam tangki udara, melainkan dibuang ke udara bebas. Sehingga keberlangsungan kinerja kompresor dan check valve pada tanki harus terjaga.
Namun, yang sering dijumpai adalah ketika check valve tersumbat. Hal ini bukan hanya menyebabkan tekanan berlebih pada tanki, tapi juga ada embunan air yang terjebak didalam tanki. Karena selain menjaga tekanan udara, check valve juga berfungsi untuk membuang kandungan air.
Solusinya, kita perlu membersihkan sumbatan pada check valve menggunakan jarum. Cukup bersihkan lubang check valve menggunakan jarum hingga kotoran keluar dan bersih. Setelah itu, pada check valve terdapat kontrol manual untuk membuang udara didalam tanki. Jika ditarik, maka udara serta air akan keluar dari tanki.
Itulah tips mengenai cara menggunakan rem angin secara tepat baik pada truk atau pada bus. Semoga dapat bermanfaat.
Mengapa menggunakan angin ? Hal ini dikarenakan angin memiliki kemampuan untuk dikompresi hingga ratusan Pa. Semakin tinggi tekanan angin, maka semakin besar pula penekanan rem yang didapat. Selengkapnya, bisa simak Cara kerja Rem angin pada truk dan bus.
Lantas, bagaimana pengoperasian rem ini ? Apakah sama dengan pengoperasian rem biasa ataukah ada perbedaan ? Untuk lebih jelas, kita simak pembahasan kali ini tentang cara menggunakan rem angin.
Sekilas tentang Rem Angin
Rem angin berbeda dengan rem hidraulis. Energi tekan pada kampas rem tidak secara langsung diperoleh dari pedal yang ditekan oleh manusia, melainkan dari udara yang memiliki tekanan tinggi.
Rem angin ada dua macam
1. Combi air brake
Tipe Combi air brake, masih memanfaatkan cairan hidraulik untuk sebagai media. Tapi energi utama pengereman diperoleh dari tekanan udara pada air tank. Sehingga tipe ini disebut Combi Air Brake.
2. Full Air Brake
Tipe kedua, tidak lagi menggunakan cairan hidrolik. Tekanan udara langsung berhubungan dengan rem, sehingga menimbulkan daya yang efisien. Saat ini rem angin tipe FAB lebih banyak digunakan pada truk dan bus.
Baik tipe Combi Air brake maupun Full Air brake, keduanya memiliki pengendalian yang sama.
Penggunaan rem angin, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penggunaan rem biasa. Kita hanya perlu menekan pedal rem seperti biasa. Untuk pengaturan kekuatan pengereman, bisa diatur dari ketinggian.
Jika ingin melakukan pengereman lebih besar, maka kita perlu menekan pedal rem lebih dalam. Sebaliknya, untuk melakukan pengereman ringan kita hanya perlu menekan pedal rem sedikit demi sedikit.
Didalam pedal sistem rem angin, terdapat sebuah katup yang akan mengatur volume serta tekanan udara yang mengalir ke rem. Semakin banyak volume udara yang dialirkan, semakin besar pula energi pengereman yang didapat.
Namun semua itu sia-sia jika kondisi tekanan udara didalam air tank kecil atau kosong. Hal ini bukan hanya sia-sia tapi juga berbahaya. Udara bertekanan didalam air tank, akan disuplai sebagai tenaga pengereman. Jika tekanan udara ini kosong, otomatis tenaga pengereman juga kecil dan akibatnya fatal.
Oleh karena itu, sebelum melakukan perjalanan pastikan kondisi air tank dan kompressor angin bekerja normal. Bagaimana cara mengetahui kinerja kedua komponen itu ?
Pada dasboard biasanya terdapat air pressure gauge atau meter pengukur tekanan angin yang akan menunjukan berapa tekanan angin didalam air tank. Saat mesin menyala, harusnya jarum pada alat ini bergerak hingga tekanan maksimal.
Saat tekanan mencapai maksimal, akan terdengar bunyi cetusan. Suara itu berasal dari check valve didalam tanki. Tujuanya untuk menjaga tekanan didalam tanki tidak berlebihan. Namun saat tekanan dibawah normal biasanya ada indikator khusus pada dasboard.
Ketika bunyi tersebut timbul, maka jarum pada alat akan berhenti bergerak meski mesin masih menyala. Dan harusnya tidak turun sebelum digunakan.
Saat kita mengangkat pedal rem, maka akan terdengar juga suara khas rem angin. Itu menandakan udara yang dipakai untuk pengereman tidak dimasukan kembali kedalam tangki udara, melainkan dibuang ke udara bebas. Sehingga keberlangsungan kinerja kompresor dan check valve pada tanki harus terjaga.
Namun, yang sering dijumpai adalah ketika check valve tersumbat. Hal ini bukan hanya menyebabkan tekanan berlebih pada tanki, tapi juga ada embunan air yang terjebak didalam tanki. Karena selain menjaga tekanan udara, check valve juga berfungsi untuk membuang kandungan air.
Solusinya, kita perlu membersihkan sumbatan pada check valve menggunakan jarum. Cukup bersihkan lubang check valve menggunakan jarum hingga kotoran keluar dan bersih. Setelah itu, pada check valve terdapat kontrol manual untuk membuang udara didalam tanki. Jika ditarik, maka udara serta air akan keluar dari tanki.
Itulah tips mengenai cara menggunakan rem angin secara tepat baik pada truk atau pada bus. Semoga dapat bermanfaat.