5 Bahan Penyusun Kampas Rem, salah satunya bersifat Karsinogenik
Kampas Rem - Didalam Sistem pengereman, menggunakan prinsip perubahan
energi dari energi gerak menjadi energi panas. Proses tersebut akan disebabkan
oleh dua material yang saling bergesekan. Material yang bergesekan tersebut
adalah piringan atau tromol rem dan kampas rem. baca cara kerja sistem pengereman untuk lebih lengkap.
Namun jika ada dua material yang saling bergesekan maka akan
menimbulkan friksi. Sehingga akan timbul keausan pada kedua material yang
bergesekan itu. Didalam sistem pengereman, gesekan tidak dapat dihindarkan sehingga
dalam sistem pengereman harus mengorbankan salah satu material agar material
satunya dapat bertahan lama.
Diantara komponen piringan dan kampas, tentu lebih murah dan
mudah jika dilakukan penggantian kampas rem. Sehingga didalam sistem pengereman,
kampas rem dibuat lebih lunak untuk mencegah piringan atau tromol mengalami
keausan. Pada segi harga, kampas rem memiliki harga yang jauh lebih murah dari pada
piringan atau tromol.
Bahan Penyusun Kampas Rem
Untuk membuat kampas rem lebih lunak tanpa menghilangkan
daya gesek, maka kampas rem dibuat dari beberapa komposit bahan. Beberapa bahan
penyusun kampas rem adalah ;
1. Asbes
Bahan penyusun rem pertama yaitu asbes. Bahan penyusun ini
dulu sangat populer dipakai sebagai bahan kampas rem. Hal itu dikarenakan bahan
asbes memiliki karakteristik yang baik untuk sistem pengereman dan berharga
murah. Jenis ini memiliki ketahanan, jangkauan temperature dan umur yang lebih
tinggi.
Namun, saat ini penggunaan komponen otomotif berbahan asbes
sudah dilarang. Dimulai pada tahun 1980-an saat Health Conscious Scandavians
menyatakan pelarangan komponen berbahan asbes karena membahayakan kesehatan
manusia.
Bahan asbes ini berbahaya karena dapat bersifat karsinogenik
ketika masuk kedalam tubuh manusia. Debu asbes ini dapat masuk ke tubuh siapa
saja khususnya saat melakukan pembersihan sistem pengereman. Ketika debu asbes
mencemari udara, maka semua orang yang berada diarea tersebut berpotensi
keracunan asbes. Sehingga bahan ini sudah tidak layak digunakan untuk material
kampas rem, kampas kopling ataupun gasket.
2. Bahan Organik
Material kampas rem pertama terbuat dari beberapa campuran
bahan organik. Jenis kampas ini dikenal dengan istilah NAO ( Non Asbestos
Organic). Yang menjadi bahan pengganti dari kampas rem berbahan asbes. Kampas rem
organik disusun dari bahan serbuk kaca, serat, kevlar, dan karbon.
Jenis ini banyak digunakan sebagai kampas bawaan mobil dari
pabrik. Hal itu karena kampas rem jenis ini memiliki daya gesek yang baik dan
lebih ramah lingkungan meski memiliki lebih banyak debu.
Kelebihan kampas rem organik
- Lembut, lebih tenang, mudah mencengkram piringan rem.
- Tidak memerlukan pemanasan untuk menghasilkan daya pengereman.
- Memiliki lebih sedikit debu daripada kampas metal.
- Sangat cocok untuk pengemudian normal.
Kekurangan kampas rem organik
- Hanya sanggup bekerja pada range suhu tertentu
- Lebih cepat aus jika dibandingkan jenis bahan lainya.
- Bersifat high compressed, sehingga menyebabkan efek lembek bila pedal rem diinjak.
- Akan kehilangan daya gesekan saat overheat.
3. Semi Metalic
Kelebihan kampas rem semi metalic
- Memiliki daya pengereman lebih besar dari pada jenis organik
- Memiliki koefisien panas yang lebih tinggi
- Memiliki daya cengkram walau disuhu dingin.
- Memiliki range atau jangkauan suhu yang luas.
- Cocok untuk menempuh perjalanan off-road.
Kekurangan kampas rem semi metalic
- Lebih berisik dari pada kampas rem jenis organik
- Memiliki debu yang lebih pekat dan banyak
- Lebih keras, sehingga berpotensi mengurangi ketebalan piringan rem
- Memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan tipe organik
4. Bahan Keramik
Kelebihan kampas rem keramik
- Memiliki suara yang lebih tenang daripada kampas rem semi metalic
- Memiliki debu yang cerah dan lebih sedikit.
- Memiliki umur yang lebih panjang daripada semi metalic atau organik
- Memiliki jangkauan suhu kerja yang lebih luas.
Kekurangan kampas rem keramik
- Salah satu jenis kampas rem dengan harga paling mahal
- Memiliki penyerapan pendinginan yang lebih buruk daripada semi metalic
- Kurang cocok dipakai pada suhu dingin.
5. Sintered Full metal
Kelebihan kampas rem sintered
- Sangat cocok dipakai dalam segala kondisi pengemudian
- Memiliki daya pengereman yang lebih responsif
- Memiliki umur dan ketahanan yang lebih awet
- Dapat bertahan pada temperature tinggi
- Menghasilkan debu pengereman yang lebih sedikit.
Kekurangan kampas rem sintered
- Harga kampas rem ini terbilang mahal
- Hanya dipakai pada beberapa jenis piringan karena dapat mengikis piringan rem.
Mana jenis kampas rem yang terbaik ?
Diantara kelima jenis material penyusun kampas rem yang ada
diatas, muncul pertanyaan mana jenis kampas rem terbaik. Sebenarnya kelima
jenis ini memiliki karakteristik tersendiri dan penggunaan kampas rem ini harus
disesuaikan dengan spesifikasi piringan atau tromol rem.
Jika anda ingin memiliki jenis kampas rem yang awet dan
tidak berdebu, maka jenis kampas rem keramik adalah pilihan terbaik. Karena jenis
ini memiliki tingkat ketahanan dan performa yang cukup baik. Namun anda harus
bersiap merogoh kocek lebih dalam.
Jika anda memilih semi metalic, akan memiliki performa yang
sama dengan harga yang lebih murah. Namun anda harus rajin membersihkan sistem
pengereman dari debu pekat yang sangat cepat menyelimuti velg dan roda.
Apakah tipe sintered full metal kurang cocok ? tipe ini
dikhususkan untuk sistem pengereman yang memiliki piringan lebih kuat. Sehingga
ketika anda mengganti kampas rem standar dengan kampas rem berbahan sintered,
maka perhatikan pula piringan rem. Pastikan piringan juga ikut diganti jika
tidak, dalam waktu dekat akan timbul noise pada sistem pengereman.